banner-detik
BREASTFEEDING

My Extended Breastfeeding Story

author

sazqueen08 Aug 2014

My Extended Breastfeeding Story

Siapa yang menyangka kalau saya masih menyusui Menik yang saat ini sudah berusia 2 tahun 9 bulan? Saya sendiri rasanya masih takjub! Karena yang ada dibayangan soal menyusui adalah dalam rentang waktu 24 bulan. Setelah itu ya, selesai. Saya tidak punya pengetahuan yang cukup soal menyapih, karena (lagi-lagi) saya menganggap ini merupakan hal yang (harusnya) alami. Namanya juga anggapan orang awam, ya.

Dulu di awal menyusui, saya menganggap semua orang PASTI bisa menyusui. Nyatanya? Kalau tidak sabar, mau belajar dengan tekun, dan berlatih terus menerus, ya tidak akan bisa mencapai rasa nyaman ketika menyusui. Salah posisi saja bisa jadi problem saat menyusui. Anggapan soal menyapih adalah hal yang alami ternyata salah juga. (Salah melulu, ya!! Haha) Ya kan kalau melihat sekeluarga besar yang (kayaknya) menyusui dan menyapih tanpa drama, anggapan positif soal menyusui pasti terbentuk. Jujur nih, saya benar-benar nggak pernah dengar cerita soal puting lecet hingga susahnya menyudahi masa menyusui dari semua ibu menyusui di keluarga besar kami. Pokoknya saya sampai dapat julukan "Si Susah Nyusuin" dari semua perempuan menyusui di keluarga x)) *kasihan*

EBF2Iya, ini lagi nyusuin! 

So how does it feel to breastfeed a toddler?

Fun yet exhausting! Sebetulnya ada rasa kesal sedikit, sih, karena anak yang disusui sudah cerewet dan mulai bisa berargumen. Jadinya sudah nggak lucu lagi. Dulu kalau disusui kan rasanya damai, ya. Ini sih, jumpalitan. Kadang main-main, kadang bisa ngobrol di sela waktu menyusui. Misalnya saya tanya sesuatu, Menik akan melepas mulutnya dari payudara dan menjawab pertanyaan saya lalu setelah itu akan melanjutkan sesi menyusu. Kadang, permintaan menyusu juga cuma basa-basi, loh. Misalnya Menik lagi main, kemudian bosan. Menik akan datang ke saya dan bilang "Bu, susu!" kalau saya berhasil mengalihkan, ya, nggak jadi nyusu.

Apakah frekuensi menyusu berkurang drastis?

Sejujurnya nggak (atau saya nggak memperhatikan, ya?), karena sejak lahir saya tidak pernah menghitung frekuensi menyusui. Always on demand! Tapi belakangan ini, karena mulai sering saya alihkan, ya otomatis berkurang. Hanya saja, menyusu sebelum tidur yang belum bisa dihentikan. Kalau mau tidur, wajib nyusu dan kelonan sama Ibu. Pernah satu hari, ketika mau tidur siang, saya coba untuk mempraktikan saran ibu-ibu untuk menepuk-nepuk bokong Menik, mengelus punggung, mendongeng, bernyanyi, menggendong untuk mengantar ke tidurnya. Hasilnya NOL besar. Saya dan Menik sama-sama frustrasi. Menik nangis histeris karena melihat payudara ada di depannya tapi tidak boleh menyusu. Saya juga stres karena kasihan melihat anaknya tidak bisa tidur. Katanya kalau kejadian begitu, sebetulnya itu tanda kalau ibunya juga belum siap menyapih. Lah, rasanya saya siap sekali, loh. Tapi tega nggak kalau melihat situasi anak sulit tidur?

Apakah ada tanda-tanda dari Menik kalau sudah siap disapih? Nah, ini! Haha, simak di halaman selanjutnya ya!

Hmm, dua bulan terakhir ini, satu tangan Menik akan meraba satu payudara saat menyusu. Kalau menurut kakak ipar, ini salah satu tanda si kecil sudah mau lepas. Nah, masalahnya saya tidak suka dan tidak mau ini jadi kebiasaan baru Menik. Jadi dari awal, saya selalu mengingatkan Menik untuk tidak meraba-raba secara intensif. Ini juga hasilnya nihil. Sampai saat ini, tangan kecilnya masih suka colongan raba-raba dan cepat-cepat dilepaskan jika diingatkan. Tanda lain? Nggak ada, sih. OMG! I'm so clueless, right? :(

EBF

Anyway, untuk menyenangkan diri, saya browsing soal extended breastfeeding. Ya, cari-cari saja, apa keuntungannya jika masa menyusui diperpanjang?

Rahasia umumnya sudah pasti soal kesehatan anak. Menurut situs kesehatan Mayo Clinic, ASI adalah asupan utama bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Kandungan ASI sangat unik karena mengandung komposisi yang pas untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Uniknya komposisi ASI ini juga dibuktikan dengan perubahan komposisi yang mengikuti umur anak. Ketika anak bertambah usia, kebutuhan tubuhnya kan berbeda, ya, dengan ketika ia masih bayi merah. Nah, komposisi ASI ini akan secara otomatis berubah sesuai kebutuhan. Dan sepanjang penelitian dilakukan, belum diketahui kapan ASI akan menjadi hal yang sia-sia bagi kesehatan anak. ASI akan menjadi booster imun tubuh anak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Research suggests the longer breast-feeding continues and the more breast milk a baby drinks, the better his or her health might be. Wow!

Fakta yang cukup mengejutkan adalah extended breastfeeding akan menumbuhkan kemandirian pada anak. MANDIRI? Masa iya? Baca di halaman selanjutnya ya!

Iya, ternyata menurut beberapa penelitian, anak yang menyusu lebih lama akan merasa dirinya aman sehingga berani untuk melakukan sesuatu sendirian. Kalau terjadi sesuatu, anak tersebut tahu harus mengadu ke siapa. Yup, you read it right, he or she will come to mommy first! ;) Menurut Kathleen Huggins, penulis The Nursing Mother's Companion, "Forcing a child to stop nursing before he's developmentally ready won't necessarily create a more confident child – rather, it could make him more clingy."

Bonus lainnya tentunya untuk si ibu. Menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko terserang kanker payudara, kanker rahim, darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan rematik. Selain itu, jika dikombinasi dengan gaya hidup sehat, mengatur asupan makanan, dan olah raga, menyusui juga akan membantu menjaga berat badan tetap stabil (atau bahkan menurunkan).

Satu hal yang tak kalah penting adalah menyusui balita ini bisa jadi 'silent moment' yang menenangkan bagi kedua pihak, balita yang aktif dan ibu yang menjaganya. Saya akui, deh, kalau sudah habis akal meredam keaktifan Menik seharian, dan saya butuh me-time sesaat untuk mengembalikan akal sehat dan memanjangkan sumbu sabar, maka saya akan memberikan kunci "Menik, mau susu?" :p

facebook_928683438jpg_zps9aa9f4ad

Last but not least, extended breastfeeding means you can still save your money and time! I know this two need no further explanation, right? Jadi sebetulnya, extended breastfeeding ini tidak ada ruginya, ya. Paling jadi bahan omongan atau dilirik bingung kenapa masih menyusui anak yang sudah bukan bayi lagi. Nggak apa-apa, deh, malah jadi ladang pahala. Pahala nyusuin anak, dan pahala karena diomongin orang, hahaha!

Happy Breastfeeding Week, Mommies!

Gambar dari sini

PAGES:

Share Article

author

sazqueen

a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan