banner-detik
SEX

Saat Bosan Melanda Pernikahan, Apa Yang Harus Dilakukan?

author

nenglita09 Jun 2014

Saat Bosan Melanda Pernikahan, Apa Yang Harus Dilakukan?

man_woman

Yang namanya menjalani kehidupan pernikahan, pasti ada naik turunnya. Bukan masalah pertengkaran saja, tapi kadang karena sudah terbiasa satu sama lain, rasa cinta yang mengawali sebuah pernikahan bisa saja luntur atau terkikis oleh waktu. Ciye... :D

Eh, tapi serius, di lingkungan saya banyak sekali yang mengalami ini. Bagaimana dengan saya? Ya sudah pasti ada, dong, ya. Namanya juga pernikahan...

Sebelum membahas bagaimana mengatasi kebosanan dalam rumah tangga, kita cari tau dulu, yuk, penyebabnya apa sih?

Faktor eksternal

Faktor ini bisa jadi karena kesibukan masing-masing pihak. Bisa jadi juga karena salah satu dari suami atau istri memiliki dunia baru yang lebih dinamis. Berkenalan dengan teman baru, bergabung dalam komunitas tertentu, dan seterusnya. Banyak yang beranggapan faktor eksternal penyebab kebosanan dalam pernikahan selalu disebabkan hadinya orang ketiga. Menurut saya, nggak selalu. Ada kemungkinan itu, apalagi di era internet seperti sekarang ini, selingkuh tak lagi bersifat fisik, selingkuh teks di era social media sangat mungkin terjadi, lho.

Faktor internal

Salah satu faktor internal bisa jadi karena baik istri ataupun suami merasa tak diapresiasi satu sama lain. Misalnya, istri yang masak dan mengurus rumah tangga sekaligus bekerja tapi tak pernah sekalipun suami memujinya. Atau suami mendapat promosi di kantor sehingga tak hanya gaji yang makin tinggi, beban kerja pun demikian, istri bukannya menghargai bertambahnya pendapatan keluarga tapi hanya mengeluhkan waktu suami yang makin sempit. Faktor internal lainnya, menurut saya justru ada di hal-hal kecil, seperti penampilan masing-masing saat di rumah. Kita, sebagai istri kadang sibuk dandan kalau mau ke luar rumah, sementara di depan suami tampil apa adanya (baca: daster robek!). Baca artikel Tetap Menarik Di Depan Suami ini sebagai referensi!

Jujur saja deh, kita yang perempuan juga senang kan melihat lelaki yang penampilannya rapi, keren, belel, dan seterusnya (atau sesuai dengan selera masing-masing, deh). Tapi kalau suami doyannya pakai kaos singlet, sarung, celana lusuh saat di rumah? Duuuuh, enggak banget, ya? (nah, catatan nih, buat para suami. Jangan hanya menuntut istri tampil kece, tapi kalian juga ya!)

Lalu bagaimana mengatasi kebosanan ini? Baca di halaman selanjutnya!

 CoupleYogaPrayer-850x565*Gambar dari sini

  • Mengubah hal yang sudah menjadi kebiasaan
  • Ubah tata letak rumah, warna dinding rumah, atau sekedar menggeser tempat tidur ke lokasi yang berbeda ternyata bisa memengaruhi mood lho! Nggak percaya? Silakan dicoba :)

    Selain itu, bisa juga mengubah kebiasaan harian. Misalnya, sesekali sarapan di luar rumah berdua pasangan, pulang kantor kencan dulu dengan suami, dan seterusnya. Hal-hal kecil tapi di luar kebiasaan ini, kalau saya sih, bikin perasaan rada sedikit gimana gitu. Contoh lain nih, suami saya ini kan tipenya lempeng ya, dan selama ini kan termasuk jaraaaaang sekali mau antar dan jemput istrinya ini. Suatu hari tiba-tiba dia mengirim Whatsapp ke saya, “Kamu di kantor?”, pas saya iyakan, 30 menit kemudian ia muncul di kantor untuk menjemput saya. Whoa.. senang banget rasanya!

  • Lakukan sesuatu bersama-sama
  • Banyak pasti, ya, yang bisa dilakukan bersama-sama. Mulai dari olahraga, memasak, membersihkan rumah, daaan seterusnya! Nah, kalau selama ini suami hobi futsal dan istri hobi yoga, kenapa nggak melakukan olahraga baru bersama-sama, misalnya lari seperti yang dilakukan dan diceritakan Rini di sini.

  • Sadari bahwa ada fase-fase tertentu dalam pernikahan
  • Semua pasangan, penginnya pasti seperti pengantin baru terus, ya, sepanjang usia pernikahan. Tapi ya itu tadi, kalau dari kitanya pengin seperti itu, tapi suami ternyata ingin hubungan yang berbeda gimana? Atau sebaliknya, suami ingin seperti pengantin baru terus, tapi istri kelelahan mengurus anak dan bekerja, gimana? Kan faktor usia juga berpengaruh...

    Masing-masing pihak, intinya harus menyadari dan memahami akan tahapan dalam pernikahan serta bagaimana keseharian pasangannya itu.

  • Dukung pasangan untuk memiliki kegiatan baru
  • Memiliki kegiatan baru memang bisa jadi dilema, ya. Satu sisi pasangan bisa asik dengan dunianya. Di sisi lain, jika ia menikmati dunia barunya, ia bisa jadi merasa hidupnnya lebih berwarna dan dinamis.

    Yang jadi catatan adalah, jangan sampai kita dan pasangan sama-sama larut dalam dunia baru tersebut. Justru jadikan dunia baru ini sebagai jembatan komunikasi dengan pasangan. Kalau tadinya hanya ngobrolin soal anak, dana pendidikan, rumah, dan seterusnya, maka sekarang bisa melebar kan obrolan soal hobi bersepeda, naik gunung, dan lain-lain.

  • Kembali ke kamar
  • Urusan seks, seperti yang disebutkan di artikel ini, bisa jadi pemersatu bisa juga jadi persoalan dalam pernikahan. Kalau menurut saya, jangan sampai melakukan hubungan seks dengan pasangan karena rutinitas tapi karena memang mau melakukannya. Banyak cara untuk menghidupkan kembali gairah seksual, salah satunya dengan berfantasi.

    Itu dari sisi masing-masing orang. Bagaimana kalau dari sisi kita sebagai seorang istri? Apa yang harus dilakukan? Klik halaman berikut ya!

    men-women*Gambar dari sini

    Kita dan pasangan, adalah pribadi yang berbeda. Terkadang, kita sudah merasa sudah melakukan lebih daripada yang pasangan lakukan. Menurut Mbak Irma Gustiana, psikolog keluarga yang juga dosen di STIE Trisakti dan pengasuh Rubrik Psikologi Tabloid Wanita Indonesia, ada baiknya kalau kita mengenali diri sendiri dulu. Menurutnya, banyak problem rumah tangga yang disebabkan karena adanya miskomunikasi, rasa tidak nyaman lagi satu sama lain, dan lain-lain.

    Ini saran dari Mbak Irma:

  • Pertebal aura sebagai seorang Istri. Aura yang positif, tampil lebih cantik, lebih bersih, mengatur gaya bicara, merendahkan nada bicara dan lebih banyak bersikap memberi apa yang suami butuhkan. Karena bisa saja sebagai istri/ibu selama ini, hal-hal itu lupa atau terabaikan sehingga suami atau pasangan kita memilih "cuci mata" di tempat lain. Coba bayangkan saja, kalau kita punya aura yang positif maka energi positif dan itu akan ada gaya tarik menarik. Kalau kata Mbak Irma, ‘Semesta alam mendukung’.
  • Perbaiki komunikasi, karena kebanyakan masalah suami istri yang ia temui di klinik disebabkan oleh adanya salah pengertian dan beda persepsi. Cara bicara yang terkesan mengatur juga dianggap sebagai masalah bagi pasangan.
  • Mengembalikan kepercayaan memang tidak mudah, namun juga bukan berarti tidak bisa. Tetapi dengan pendekatan spiritual, pasrah ikhlas, sabar, serta rasa percaya Mommies, akan membuat pasangan semakin lebih tenang berada di sekitar Mommies. Anda juga akan merasa ketenangan karena hal itu.
  • Kalau memang semua langkah di atas sudah dilakukan tapi kebosanan tak kunjung pergi, malah membuat hubungan semakin meruncing, tak ada salahnya menemui yang lebih ahli atau psikolog keluarga. Tentunya kita semua ingin yang terbaik untuk pernikahan kita, kan?

    PAGES:

    Share Article

    author

    nenglita

    Rock n Roll Mommy


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan