banner-detik
YUMMY MOMMIES

Family Friday: Annisa Pohan, "Saya Merasa Cantik Setelah Jadi Ibu"

author

nenglita30 May 2014

Family Friday: Annisa Pohan, "Saya Merasa Cantik Setelah Jadi Ibu"

annisa_aira3Pertemuan saya pertama kali dengan Annisa Pohan mungkin lebih dari 10 tahun yang lalu. Saat itu Annisa sedang meniti awal karirnya di dunia televisi, sementara saya baru bekerja di sebuah tabloid. Saya si anak bawang, dapat tugas mewawancara Annisa.

Sepuluh tahun lebih berselang, beberapa waktu lalu, kami bertemu lagi di acara peluncuran kampanye #BestBeautiful –nya Olay, di mana istri dari Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, MPA, M.Sc ini merupakan Brand Ambassador dari Olay. Saat bertemu, kami sudah sama-sama lebih dewasa dan punya anak yang usianya hampir mirip. Nggak lengkap kalau saya nggak membagi obrol-obrol saya dengan ibu dari Almira Tunggadewi Yudhoyono ini, siang itu ya!

Nisa, cerita dong, perbedaan setelah dan sebelum punya anak dalam penampilan. Sudah jadi ibu harus tetap tampil maksimal nggak sih, menurut kamu?

Tentu dong, setelah punya anak saya merasa harus lebih terus mengumpulkan kepercayaan diri saya. Tentu juga supaya jadi panutan anak saya, anak saya juga lihat “Ibu saya penuh dengan percaya diri, tampil cantik, berusaha untuk tampil cantik. Jadi setelah punya anak jutru saya semakin harus bisa ngumpulin energi positif saya untuk bisa tampilpercaya diri dan merasa cantik.

Dan emang setelah punya anak, nggak tau, syukur alhamdulillah saya merasa sangat lebih PD daripada sebelumnya. Karena, saya udah punya anak, tapi saya masih bisa berpenampilan seperti ini. Apalagi kalau kita berdua lagi dandan atau dress up untuk menghadiri sebuah acara saya gandeng anak saya, “Ini loh saya, ibu muda yang bisa juga tetap berpenampilan”. Bukan berarti jadi ibu terus kita nggak bisa penampilan baik. Tapi malah justru kita harus lebih lagi berpenampilan dan mngisi diri kita untuk mengalirkan energi pada anak..

Nisa kan anaknya perempuan, sering sharing tentang penampilan nggak?

Iya! Seru banget! Karena nggak seperti punya anak, tapi juga sahabat sejati. Anak saya udah bisa diajak berdiskusi. Dia juga udah bisa dandan, memperhatikan saya dandan. Kadang dia ikut coba-coba.

Kalau saya lagi dandan, dia suka komentarin-komentarin.. “Mam, kok rambutnya agak aneh..” dia suka mengingatkan saya. Karena selera fashion atau make up-nya dia oke, karena anak perempuan kan suka lihat-lihat juga. Menyenangkan sekali punya anak perempuan karena ada tempat berbagi yang real, apa adanya gitu..

Terus ada tempat berbagi kegiatan, kalau saya ke salon bisa ajak dia. Kalo fashion show juga dia nemenin. Jadi, menyenangkan!

Selanjutnya: “Aira lebih bangga dibilang mirip sama papapnya” >>

annisa_keluargaBanyak yang bilang, Aira mirip banget sama Nisa. Dia sendiri gimana?

Dia malah bilang “Aku mirip papap”, karena kulitnya kan gelap kaya ayahnya.  Tapi malah dia bangga kalo dibilang mirip papap-nya, mungkin karena anak perempuan ya..

Anak saya seusia nih sama anak kamu, sempat ngomong “Aku nggak mau kulitnya coklat ah, maunya putih, kan cantik..”. Kalau Aira gimana?

Aira kan sekolah di sekolah yang memiliki murid dari berbagai ras, jenis kulit apapun ada. Warna kulit menurut dia nggak menunjukkan mana yang lebih baik. Dia anaknya sangat percaya diri dan fisik bukan menjadi penilaian buat dia. Dari kecil kan dia udah saya tempatkan di lingkungan yang beragam dan dia bisa menerima segala perbedaan. Nggak hanya fisik, tapi agama, suku..

Nah, gimana cara Nisa ngajarin perbedaan?

Dengan membiarkan dia berteman dengan segala jenis orang, dan segala jenis latar belakang. Jadi dia setiap hari udah dalam lingkungan seperti itu, otomatis dia merasa dia nggak ada perbedaan karena dia merasa juga nggak beda sama teman-temannya. Apalagi pernah tinggal di Amerika juga, di sana kan lebih beda lagi ya. Jadi hal-hal seperti tu nggak pernah jadi isu buat dia..

Dia pengin jadi artis kaya ibunya nggak?

Nggak ada.. dia anaknya nggak senang tampil. Dia susah banget difoto, padahal saya lihat dia ada potensi kan, cukup cameragenic. Dia hobinya beda sama saya. Kalo saya hobinya bicara, tampil, kalo dia suka hal yang serius. Gambar misalnya..

Lagian, kalo sekarang sih masih coba-coba semua, biar dia coba semua hal nanti saya kan tau tuh Aira sukanya yang mana.

Nisa kan public figure nih, tentu harus memperhatikan penampilan. Nah, dalam berpenampilan, Nisa punya idola nggak sih?

Nggak ada. Saya tuh bukan perempuan yang fashionable. Saya suka berpenampilan menarik tapi bukan orang yang harus selalu ngikutin fashion. Karena terkadang saya nggak punya cukup waktu utnuk browsing atau untuk lihat majalah “Apa sih yang lagi in?”, saya nggak punya waktu untuk itu. Saya lebih ke apa yang cocok dengan bentuk badan saya. Sama lebih ke feeling aja, ketika lihat baju atau tas yang saya suka. Lebih ke insting aja ya.. tentu juga exposure dari apa yang tidak sengaja saya lihat. Misalnya lagi browsing tentang siapa, tapi kalo mencari tau tentang satu orang yang saya idolakan, nggak punya cukup waktu untuk itu, ikutin perkembangan fashion, gitu..

Saya juga nggak dari fisik untuk menonjolkan diri saya. Saya lebih ke ingin mendobrak paradigma atau stereotip bahwa wanita yang menarik itu cantik tapi nggak punya otak. Itu yang ingin saya dobrak dari dulu, apalagi saya dari kecil udah jadi model, dari umur 14 tahun udah terjun di modelling. Terus kemudian walaupun orangtua saya selalu memengaruhi saya bahwa pendidikan itu penting.

Jadi ada 2 kepribadian dalam diri saya bahwa saya ingin tampil cantik, saya senang tampil depan kamera  tapi saya harus mengisi bagian diri saya yang lain nggak hanya fisik tapi dalamnya juga diisi. Orangtua saya mengajarkan seperti itu. Kalau kamu mau berkegiatan seperti itu (modelling- red) saya harus pintar juga. Makanya, cantik menurut saya itu berubah, ketika saya kecil, saya cantik luar oke. Tapi saya juga harus ngisi diri saya nggak hanya dari luar. Otomatis kalau diri kita diisi dengan bahagia, dengan ilmu, pendidikan, yang keluar juga lebih menarik. Saya lebih mengaktualisasi diri saya dengan menambah ilmu. Itu yang akan long lasting..

Selanjutnya: “Suami saya nggak pernah memuji saya” >>

 

annisa_agusyudhoyonoKalau suami pernah memuji Nisa nggak sih, dengan segala kelebihan kamu?

Aduh, suami saya nggak pernah muji saya.. saya malah nggak suka sama laki-laki yang terlalu gimana gitu.. hahaha!

Sejauh mana sih peran suami dalam karir dan kesibukan?

Suami saya secara alam bawah sadar mungkin memilih perempuan  yang nggak ada diemnya kaya saya ini ya. Dari pacaran, dia senang dengan ide-ide saya, pendapat, diskusi sama saya.. terus dia juga, apa ya, dia mendukung lah! Sebelum menikah, sebelum ketemu dia pun saya sudah seperti ini. Jadi memang itu kepribadian yang dia pilih. Jadi begitu menikah, banyak kegiatan, yayasan, sekolah, ya dia mendukung! Paling dia nanya, “Tadi gimana?”, ya dia sangat mendukung karena mungkin juga seleranya dia gitu ya, yang mandiri.

Karena istri tentara kan saya harus bisa mandiri. Ketika nanti ditinggal tugas suami, beroperasi  di medan perang atau pendidikan, kan tentara sering sekali ya ke luar rumah, minimal 2 minggu, setahun. Ketika ditinggal, ya saya harus bisa mandiri. Jadi memang suami saya lihat, “Nih anak cukup mandiri”, haha.. Jadi sekarang pun “Yang penting urusan rumah selesai, terserah kamu mau ngapain, haha..  Karena kamu kan adalah perempuan yang mandiri dan independen”, walaupun saya ya kodrat wanita tetap anak ya...

Ada larangan khusus dari suami, masalah keartisan?

Nggak pernah kok, tapi nggak laku lagi aja! Haha..

Saya ini kan basic-nya persenter, belum ada program yang cocok dengan selera saya. Karena saya orangnya dari dulu, memilih pekerjaan sesuai dengan apa yang ada di hati saya. Nggak pernah saya tuh melakukan pekerjaan yang saya tuh nggak suka, kurang positif, nggak ada nilai plusnya, saya nggak mau. Jadi sekarang pun belum ada program yang cocok buat saya,  terus kemudian, emm.. kalau ada program yang cocok, boleh kok sama suami.

Apalagi  saya bukan aktris, saya presenter, jadi nggak bisa akting! Haha.. kalau mau saya dari dulu sebelum nikah udah jadi binitang sinetron atau film, tapi saya nggak mau! Itu pekerjaan yang susah buat saya. Makanya kan tadi bikin nyaman diri sendiri, bikin cantik diri sendiri, dengan apa adanya kamu gitu kan. Nah, diri saya, saya coba belajar akting, tapi nggak bisa! Jadi nggak mau maksa. Ooh, saya bidangnya adalah penyiar radio dan presenter tv. Karena orang kan nggak bisa maksain. Sama kaya orang, oh saya nggak bisa pake lipstik warna oren, misalnya.. itu kan kaya pilihan masing-masing.

Selanjutnya:  Impian Nisa sekolah lagi >>

 annisa_wisuda

Sekarang kan udah S2, terus ada rencana lanjut sekolah?

Sekarang ilmunya mau dipake dulu untuk yayasan, kan. Saya kan ada yayasan sosial, ilmunya mau dipake dulu untuk itu. Dalam keluarga kan juga bisa dipake ya, S2 saya kan manajemen. Pengin sih S3 tapi nggak mau egois, anak saya kan masih kecil, dan masih punya tugas untuk punya anak lagi, haha..

Saya pikir nanti deh kalo anak-anak udah besar, baru saya menuntut ilmu lagi. Bukan saya nggak mikirin diri sendiri, tapi saya rasanya saya sudah cukup banyak mikirin diri saya, tapi kan saya juga punya orang-orang yang harus saya pikirkan. S3 kan juga lama ya, 5 tahun, jadi nanti deh.. suatu saat kalau anak saya sudah cukup mandiri. Saat ini dukung suami untuk S3 dulu, baru saya.

Gantian, kalo bareng-bareng kuliah lagi, pusing. Nanti rumah tangga rungsing, haha! Bagi- agi waktunya itu..

Terakhir nih, setiap perempuan pasti pernah merasa dirinya cantik. Kalau Nisa sendiri kapan merasa cantik?

Aku merasa cantik kalau... emm.. apa ya?

(Nisa berpikir cukup lama)

Kalau saya sedang pergi gandeng anak saya, saya merasa cantik! Nggak tau menjadi seorang ibu itu saya merasa jadi lebih cantik. Kan ada orang punya anak malah merasa gimana gitu, nah kalo saya nggak! Justru setelah punya ank saya punya motivasi untuk olahraga lebih sering, makan lebih sehat, mencontohkan pada anak saya makan sehat, juga olahraga  lebih seringya. Dan untuk kesehatan saya juga, karena saya kan udah tambah usia, dah turun mesin, haha! Jadi saya olahraga rutin, makan makanan sehat, gitu..

Jadi merasa lebih cantik.. bukan klise. Karena udah usia bertambah, kita harus olahraga lah, karena kalau nggak cepet tua, badan cepet melar, makan juga harus lebih sehat, kerasa deh...

---

Kalau bukan karena waktu yang terbatas, rasanya obrolan kami bakal lebih panjang dari ini. Ini saja banyak yang off the record, lho! Hahaha! Nisa ternyata tak banyak berubah dari pertama saya kenal dia, tetap peduli sama penampilan sekaligus pendidikan. Kalaupun berubah, tentunya status menjadi seorang ibu yang membuat ia lebih dewasa.

Terimakasih atas waktunya, ya, Nis! Semoga impian dan harapan-harapannya bisa terwujud :)

PAGES:

Share Article

author

nenglita

Rock n Roll Mommy


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan