Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bayi Kuning Saat Menyusui, Apakah Berbahaya?
Pasti Mommies sering mendengar bayi yang menjadi kuning pada beberapa hari setelah melahirkan, atau bahkan belum genap 24 jam usianya. Memang adanya penguningan pada kulit bayi ini dapat menjadi hal yang normal, atau gangguan kesehatan pada bayi tersebut. Pembahasan masalah bayi kuning secara umum telah bisa Mommies baca di artikel ini.
Nah, kalau bayi menguning karena menyusui apakah Mommies pernah mendengarnya juga? Seperti apa dan bagaimana penanganannya? Mari kita bahas!
Kuning pada Bayi
Pada umumnya timbulnya kekuningan pada bayi dapat dibagi menjadi yang normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis). Yang ditakutkan para orangtua jelas adalah yang tidak normal, bukan begitu? Proses yang tidak normal ditandai dengan kekuningan muncul di bawah 24 jam, dan peningkatan bilirubin dalam darah yang terlalu tinggi.
Tanda-tanda kekuningan atau jaundice ini biasanya dapat dilihat pada kulit dan mata, yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin di dalam darahnya. Kekuningan akan muncul pertama kali di daerah kepala, dan jika semakin tinggi akan timbul di dada, badan, dan kaki serta tangan. Biliriubin timbul karena adanya pergantian dan pemecahan untuk pematangan sel darah merah. Biasanya akan timbul 1-2 minggu setelah lahir. Untuk mengetahui kadar bilirubin harus dilakukan pemeriksaan dengan pengambilan sampel darah.
Kekuningan pada bayi memang umum terjadi pada bayi yang diberi ASI dan biasanya lebih lama dibanding bayi yang tidak diberi ASI. Terdapat dua jenis kekuningan akibat menyusui yaitu breastmilk jaundice dan breastfeeding jaundice.
Selanjutnya: Breastmilk dan breastfeeding jaundice, apa itu? >>
Breastmilk Jaundice
Breastmilk jaundice adalah proses kekuningan yang biasanya timbul pada bayi cukup bulan dan diberi ASI dengan teratur dan cukup. Hingga kini, penyebab pastinya belum diketahui, walaupun ada yang memperkirakan disebabkan oleh sesuatu hal di ASI yang menghambat pemecahan bilirubin. Biasanya breastmilk jaundice cenderung diturunkan secara genetis dan terjadi pada 2-4% bayi yang baru lahir. Breastmilk jaundice biasanya berlangsung selama 4 sampai 12 minggu setelah lahir. Ibu yang bayinya mengalami breastmilk jaundice maka 70% dapat berulang kembali pada bayi berikutnya.
Apakah ini artinya ASI "beracun", dok? Tidak. Adanya kekuningan ini bukan berarti ASI tidak baik atau ASI harus dihentikan. ASI tetap dilanjutkan untuk bayi ini.
Apakah bilirubinnya tetap harus diperiksa? Ya, kadar bilirubin harus tetap diperiksa untuk mengetahui angka kadar pastinya. Pengawasan ini diperlukan untuk menghindari komplikasi, walaupun jarang terjadi.
Breastmilk jaundice harus dibedakan dengan breastfeeding jaundice yang akan dibahas di bawah ini.
Breastfeeding Jaundice
Breastfeeding jaundice disebabkan karena bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup (bedakan dengan breastmilk jaundice yang bayi mendapatkan cukup ASI) dan bayi terlambat untuk mulai mendapatkan ASI. Ketika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, maka pergerakan sistem pencernaannya berkurang, sehingga bilirubin tidak banyak dikeluarkan dan menumpuk dalam darah. Bilirubin seharusnya dikeluarkan bersama feses (kotoran).
Apakah berbahaya?
Pada umumnya, kedua ini tidak berbahaya jika dilakukan pemeriksaan, penanganan, dan pengawasan yang tepat oleh dokter. Jika bilirubin sangat tinggi, maka dapat terjadi keracunan bilirubin (bilirubin toxicity). Bilirubin yang menembus sawar darah otak (blood-brain barrier) dan masuk ke dalam otak menyebabkan komplikasi gangguan saraf otak yang disebut ensefalopati akut hingga kernikterus.
Tanda-tanda komplikasi dibagi dalam tiga fase, yaitu:
Namun, sekali lagi, komplikasi dapat dicegah dengan pemeriksaan, penanganan, dan pengawasan yang tepat oleh dokter. Maka kita tidak boleh membiarkan bilirubin menjadi sangat tinggi.
Selanjutnya: Bagaimana mencegahnya? >>
Hal berikut ini dapat diberikan pada bayi cukup bulan.
Apakah Bisa Dicegah?
Kekuningan pada bayi yang normal atau fisiologis terjadi pada 50-70% bayi. Hal ini normal terjadi, maka tidak ada cara khusus untuk menghindarinya. Namun kita tetap harus melakukan tindakan untuk mencegah kadar bilirubin terlalu tinggi. Bilirubin yang terlalu tinggi akan memberikan komplikasi yang serius.
Pencegahan komplikasinya dengan memberikan ASI yang cukup, sering, dan memadai untuk si kecil. Cukup mudah bukan?
TanyaDok adalah cara hidup sehat modern, memberikan akses kesehatan kapan pun, di mana pun bagi keluarga Indonesia dengan tanya dokter online, artikel kesehatan, solusi hidup sehat, komunitas kesehatan dan rujukan ke pelayanan kesehatan. Cari dan tanyakan masalah kesehatanmu di sini www.tanyadok.com dan follow kami di @tanyadok atau like kami di www.facebook.com/tanyadokteranda.
PAGES:
Share Article
COMMENTS