Suatu pagi saya membuka Mommiesdaily, dan melihat "New In Forum", ada member yang buka thread baru judulnya "Erosi Serviks". Terus terang, saya biasanya agak malas membuka forum yang membahas soal kesehatan, apalagi yang berhubungan dengan organ perempuan. Parno gitu bawaannya, takut kepikiran! Tapi karena yang satu ini belum pernah saya dengar sama sekali, jadi saya buka. Dan pas baca, saya beneran jadi deg-degan sendiri. Member yang buka thread ini, sudah bertemu dengan lima dokter ahli kandungan dan satu dokter spesialis kulit kelamin, namun tidak mendapatkan jawab atas keluhan keputihan tahunan. Percobaan untuk hamil jadi terhambat, dan menganggap dirinya terkena erosi serviks. Diagnosanya dikira-kira karena keenam dokter yang dikunjungi tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Saya jadi penasaran, benarkah erosi serviks ini ada hubungannya dengan keputihan menahun dan juga jadi salah satu penghambat datangnya kehamilan? Inilah jawaban dari dokter Ridwan SpOG seputar erosi serviks yang saya tanyakan.
Dok, erosi serviks itu apa sebetulnya?
Erosi serviks atau leher rahim ini merupakan kondisi abnormal saat lapisan dari rahim melebar atau meluas, sehingga melapisi ujung dari leher rahim. Kondisi ini menyebabkan jaringan lebih mudah untuk meradang atau infeksi. Tetapi ini bukanlah suatu kanker.
Kalau begitu, apa penyebab terjadinya erosi serviks ini?
Seringkali penyebab pastinya tidak diketahui, tapi kondisi ini bisa dijumpai saat hamil, setelah melahirkan, atau pada penggunaan pil KB. Trauma akibat berhubungan seksual, penggunaan tampon dalam vagina, juga diduga berperan sebagai penyebab erosi leher rahim. Infeksi berat pada vagina, penggunaan douche vagina, dan foam kontrasepsi juga dicurigai sebagai salah satu penyebabnya.
Apakah keputihan menahun juga merupakan penyebab erosi leher rahim?
Bisa iya, bisa juga tidak. Harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Jika keputihan terasa mengganggu dan abnormal, segera periksa.
Hmm, tricky juga, ya! Kalau cara menghindarinya bagaimana, dok?
Sampai saat ini belum ditemukan cara pencegahan yang efektif. Jika ditemukan infeksi, maka segeralah berobat untuk menyembuhkan infeksi pada vagina. Menghindari penggunaan douche vagina juga bisa dilakukan untuk mencegah erosi pada leher rahim. Lebih baik menggunakan pembalut daripada tampon juga merupakan cara untuk menghindari erosi ini.
Apakah erosi serviks ini bisa menghambat kehamilan?
Erosi leher rahim tidak akan menyebabkan kesulitan hamil. Namun yang bisa menyebabkan kesulitan hamil berkaitan dengan erosi serviks adalah jika terjadi infeksi berat akibat chlamydia (penyakit menular seksual) sehingga terjadi sumbatan pada saluran telur (tuba falopi).
Jadi bagaimana cara mengatasi erosi leher rahim dan apakah ada perawatan yang perlu dilakukan agar hal ini tidak terjadi lagi?
Erosi leher rahim bisa diterapi dengan beberapa cara, tergantung penyebabnya. Jika ditemukan adanya infeksi, maka dapat diberikan antibiotik yang sesuai. Jika disebabkan karena trauma, baik oleh bahan kimia seperti douche vagina misalnya, menghindari penyebabnya saja sudah cukup untuk menyembuhkan. Kadang-kadang kauterisasi leher rahim juga digunakan untuk pengobatan leher rahim. Dokter juga mungkin memberikan krim estrogen untuk membantu memperbaiki lapisan leher rahim.
**
Berarti untuk menghindari terjadinya erosi serviks adalah dengan menghindari pencetusnya seperti trauma pada vagina misalnya. Mengganti pembalut secara berkala saat haid dan juga lebih memilih pembalut dibanding tampon merupakan hal yang bisa dilakukan untuk menjauhi leher rahim dari erosi. Jangan lupa, untuk segera memeriksakan diri jika terjadi keputihan yang dirasa abnormal. Better safe than sorry, right?
Gambar dari sini