Sorry, we couldn't find any article matching ''
Panik Saat Anak Sakit? Wajar!
Siapa, sih, yang nggak panik kalo buah hati kesayangan tiba-tiba jatuh sakit? Bahkan cuma pilek, batuk atau demam yang kerap bikin tubuhnya nggak nyaman, pasti sedikit mungkin menimbulkan rasa khawatir dalam hati kita.
Inilah yang saya alami seminggu kemarin. Drama ini dimulai dari hari Sabtu minggu lalu. Malam minggu suhu tubuh Langit tinggi, 39, 7 tepatnya. Karena sudah di atas 39, saya segera beri ia penurun panas. Suhu tubuhnya nggak kunjung turun. Malam itu jadi malam yang melelahkan karena Langit nggak kunjung tidur. Baru pas hari Minggu jam 11 siang, Langit baru bisa tidur. Canggih lah! Bagi yang follow akun sosial media atau baca blog saya, mungkin 'ngeh' sama cerita detailnya :D
Senin, panasnya turun di angka 38, Selasa juga sudah aman. Rabu ia minta pergi sekolah. Kangen sama sekolah, katanya. Akhirnya saya antar ia sekolah walau matanya masih sayu. Saya pun berangkat ke kantor.
Sore hari, pengasuhnya kasih kabar, panasnya naik lagi! Kali ini berhenti di angka 38,6. Walaupun saya sudah berulang kali ikut sesi PESAT dan aneka seminar lainnya, tak saya pungkiri rasa khawatir mulai menyerang.
Kalau boleh dibilang, dengan posisi saya yang saat ini menggawangi Mommies Daily dan sering membaca sharing ibu lain tentang anaknya yang sakit, justru malah tambah deg-degan. Apalagi tetangga sebelah rumah baru saja kena DB, teman sekolahnya juga beberapa tumbang kena aneka ragam penyakit khas musim pancaroba.
Tapi saya harus tetap tenang toh? Saya kontak sahabat saya yang juga seorang dokter, saya ceritakan masalahnya. Terutama panasnya yang sudah turun lalu naik lagi. Sahabat saya menyarankan untuk cek darah. Malam itu juga langsung saya boyong Langit ke rumah sakit terdekat.
Setelah diperiksa, dokter jaga bilang kondisi Langit aman. Belum perlu cek darah. Ia merekomendasikan untuk cek darah di hari Jumat.
Kamis, kondisi Langit membaik. Jumat pagi saya lihat di badannya mulai keluar bintik merah. Roseola kah? Atau campak? Kelihatannya begitu. Tapi untuk memastikan, saya tetap membawanya cek darah.
Setelah hasil keluar, saya luar biasa lega. Semuanya baik-baik saja. Hanya lekosit yang agak rendah dari seharusnya. Menurut dokter jaga, dalam kondisi infeksi virus wajar lekosit turun. Fiuuuh...
Lesson learned:
Alhamdulillah, ternyata Langit kena roseola. Kalau sudah tau peyakitnya akan lebih mudah cari solusi atau treatment-nya kan? Mudah-mudahan Langit dan semua yang baca 'curcol' saya ini sehat-sehat selalu ya... amin.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS