banner-detik
SELF

Menulis Surat Cinta

author

adiesty02 Apr 2014

Menulis Surat Cinta

Banyak cara untuk melakukan komunikasi. Salah satu contohnya bisa lewat surat. Iya, sepucuk surat!

foto dari sini

Terdengar begitu jadul, ya? Tapi ternyata komunikasi lewat media surat terkadang lebih efektif, lho! Bahkan bisa jadi jauh mendalam. Soalnya, tanpa kita sadari, unek-unek yang semula terasa sungkan dibicarakan justru bisa diutarakan lewat surat.

Paling nggak hal ini berlaku untuk saya. Walaupun tinggal satu atap dengan suami, tapi masalah jam kerja yang waktunya sering berbenturan menjadikan kami harus pintar mengelola cara komunikasi. Meskipun tidak sesering melakukan pillow talk, mengirim sepucuk surat, sekali dua kali juga kami lakukan. Harapannya, dengan menulis surat bisa jadi "pancingan" untuk mengawali obrolan mendalam sehingga tercipta kebersamaan yang berkualitas.

Atas pemikiran ini jugalah yang membuat SariWangi melanjutkan gerakan komunikasi 15 Menit Sehari dengan mengajak keluarga Indonesia memanfaatkan surat sebagai salah satu medium untuk mengungkapkan apresiasi sayang terhadap anggota keluarga. Dalam jumpa pers, Mbak Nina Teguh sebagai salah satu nara sumber mengungkapkan, walaupun surat nggak bisa menggantikan komunikasi lisan, tapi lewat surat, anggota keluarga bisa lebih bebas mencurahkan isi hatinya yang sulit terucap.

"Bisa berterus terang dengan mencurahkan perasaan terpendam bisa membuat perasaan lebih lega, seperti ungkapan terima kasih atau sayang yang terkadang sulit terucapkan secara lisan,” ungkapnya.

Bahkan ternyata menulis surat ternyata nggak cuma bermanfaat sebagai media komunikasi saja. Tapi berdampak untuk kesehatan juga. Di mana Mbak Nina memaparkan dalam suatu studi laboratorium, subyek yang diminta menulis surat cinta mengekspresikan rasa sayangnya kepada anggota keluarganya mengalami perbaikan respon terhadap stres, dan mengalami level kolesterol lebih rendah, detak jantung dan tekanan darah lebih normal .

”Kedekatan secara psikologis dapat dicapai apabila anggota keluarga sering mengomunikasikan perasaannya secara terbuka satu sama lain dalam cara yang positif, dan ini memberi manfaat terhadap kesehatan yang lebih baik, lebih puas dalam hidupnya, dan lebih berbahagia,” tambah Nina.

Mengingat begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan, rasanya nggak ada salahnya, ya, kalau menulis surat dijadikan kebiasaan baru. Toh, menulisnya juga nggak perlu panjang-panjang, yang terpenting kita mampu mengungkapkan isi hati. Kalau Mommies ingin mencoba, bisa dimulai dengan mengikuti kompetisi "Kompetisi Berbagi Surat’ yang diadakan SariWangi. Kompetisi ini mengajak keluarga Indonesia berbagi surat yang berisikan “ungkapan perasaan sayang atau terima kasih” terhadap anggota keluarga. Bisa untuk suami, anak, atau orangtua bahkan mertua?

Surat tersebut  dapat dikirimkan ke PO BOX 8711 JKB Jakarta 11000 atau lewat website www.mari-bicara.com. Buat 10 pemenang  dengan surat paling unik, dan inspiratif, ada hadiah menarik, lho! Ikutan, yuk!

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan