Onigiri dikenal di Indonesia dengan sebutan nasi kepal. Di Jepang, onigiri dikenal juga dengan sebutan omusabi, nigirimeshi, atau rice ball dan sering menjadi satu paket untuk makan siang. Secara harafiah onigiri itu sendiri artinya “taking hold of (something) with your hands” atau “memegang sesuatu dengan tangan”. Onigiri dibuat menggunakan nasi panas/hangat yang baru selesai dimasak dan ditekan dengan tangan hingga berbentuk seperti segitiga atau oval kemudian dibungkus dengan nori. Bagian dalam onigiri biasanya diisi dengan berbagai lauk seperti umeboshi (pikel plum), salmon yang diasinkan, katsuobushi (tuna kering yang diasap dan difermentasi), kombu (sejenis rumput laut), tarako (telur ikan), dan berbagai bahan yang memiliki citarasa asin atau asam yang berfungsi sebagai pengawet alami untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada nasi.
Selain dibuat sendiri untuk keperluan rumah tangga, onigiri juga diproduksi dalam skala komersil dan dijual di toko-toko di Jepang dengan berbagai bentuk dan isian. Onigiri sendiri menurut catatan harian Lady Murasaki Shikibu pada abad ke-11 sudah dikonsumsi sebagai makan siang ketika berpiknik. Waktu itu onigiri dikenal dengan sebutan tonjiki (rice ball). Tetapi menurut catatan lain, onigiri sudah menjadi bekal makan siang untuk para samurai dalam peperangan jauh sebelum zamannya Lady Murasaki. Onigiri diproduksi massal ketika ditemukan mesin pencetak onigiri yang dapat mencetak onigiri berbentuk segitiga pada tahun 1980-an, dan terus mengalami perkembangan dalam hal bentuk, isian, dan kemasan. Secara umum ada lima bentuk onigiri yaitu segitiga, tawara (bulat panjang seperti pilar), bundar (seperti keju Gouda), bola, dan segiempat.
Di resep sehat kita kali ini, saya mencoba memodifikasi onigiri menggunakan bahan-bahan yang lebih menyehatkan seperti beras coklat yang memiliki nilai IG yang rendah, beras ketan hitam yang memiliki kandungan antioksidan, dan bahan isian lain yang diolah dengan cara yang menyehatkan. Bahan-bahan ini pun mudah kita temui. Black onigiri ini mungkin dapat Anda jadikan sebagai alternatif bekal makan siang Anda di kantor atau anak-anak. Nah, ingin membuat bekal makan siang seperti para samurai Jepang tempo dulu? Yuk ikuti resep berikut.
Bahan:
210 g beras coklat (brown rice)
40 g beras ketan hitam
500 ml air
1 sdt penyedap rasa ayam
½ sdt minyak canola
Potongan kecil nori sesuai selera.
Bahan isi:
50 g pak choy (iris kecil)
25 g wortel (potong dadu)
150 g ikan John Dori (potong kecil)
50 g jamur shiitake (iris tipis)
4 siung bawang putih (iris tipis)
½ sdt lada
1 sdm minyak canola
¼ sdt garam
Lembaran nori
Cara membuat:
Nilai gizi per potong:
Energi: 231 kkal
Lemak: 4 g
Karbohidrat: 38,3 g
Serat: 2 g
Protein: 10,4 g
Untuk 5 potong
Kiat dan saran:
Arief T Nur Gomo, STP, MSi adalah seorang food scientist, konsultan bisnis makanan, healthy chef, pengajar materi gizi di Jakarta Culinary Center, sertafounder dari Healthy Bites. Mau tahu lebih jauh? Silakan lihat http://arieftng.blogspot.com atau follow @arieftng.