Kalau saja saya nggak datang ke acara soft launching SapulidiLife Integrative Health Centre beberapa waktu lalu, mungkin saya belum tahu kalau di klinik kesehatan yang ada di Ubud, Bali tersebut telah mengadoposi teknologi terapi stem cell yang paling baru. Di mana proses persiapan terapi stem cell bisa dilakukan dengan waktu yang relatif singkat. Cuma 15 menit. Padahal, sebelumnya persiapan terapi stem cell bisa butuh waktu 2 sampai 3 bulan, lho!
Rupanya, teknologi terapi stem cell yang digunakan di SapulidiLife Integrative Health Centre ini ditemukan oleh Prof. Dr. Michael Klentze, ahli genetika sekaligus Chief Scientific and Medical Thanyapura, Phuket. Waktu itu Prof. Dr. Michael Klentze juga datang, lho, ke soft launching SapulidiLife Integrative Health Centre.
Berhubung saya belum terlalu paham soal terapi stem cell, jadi waktu itu saya minta sedikit gambaran soal terapi ini. Menurut Prof. Dr. Michael Klentze, sel punca atau stem cell merupakan jenis sel di dalam tubuh yang sangat aktif membelah dan belum memiliki fungsi khusus. Kenapa terapi sel punca ini begitu hebat karena sel punca ini bisa dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel khusus, seperti sel darah atau sel otot.
Belakangan ini pemanfaatan stem cell atau sel punca untuk terapi pengobatan di Indonesia memang sedang booming. Mungkin hal ini nggak terlepas dari manfaat yang begitu besar dari terapi ini, di mana bisa memberikan harapan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit kronis. Jadi nggak heran, ya, kalau akhirnya terapi stem cell ini memberikan dampak yang luar biasa bagi kesehatan kita.
Di SapulidiLife Integrative Health Centre ini sendiri, terapi stem cell ini memang masih difokuskan untuk pelayanan estetika terlebih dulu. Di samping itu, Pelayanan Klinik Kesehatan ini menawarkan 4 metode terapi, yaitu sel punca, detoks, pelangsingan tubuh, dan manajemen stres. Semua terapi tersebut mengarah pada pelayanan dan konsultasi pengobatan preventif dan regeneratif.
Waktu ngobrol bareng dengan Bob Doank, Direktur Utama Sapulidi Resort, saya jadi tahu kalau tujuannya mendirikan pusat kesehatan nggak terlepas dari keinginannya untuk memberikan pelayan yang maksimal bagi wisatawan yang datang. Ia berharap, selain bisa mendapatkan kenyamanan dalam berwisata, tamu yang datang juga bisa meningkatkan kualitas kesehatannya.
Paling tidak, saya sendiri sudah membuktikannya. Selama menginap di sana, tubuh rasanya jadi jauh lebih fresh. Mungkin karena atmosfer Sapulidi Resort, Ubud, Bali ini masih sangat alami. Jadi, alam pun ikut memberikan energi positif. Siang hari indera penglihatan saya benar-benar dimanjakan dengan lukisan alam yang serba hijau, lewat hamparan sawah dengan pohon-pohon yang rindang. Sedangkan malam hari, giliran saya menikmati musik orkestra hasil kolaborasi suara jangkrik dan kodok. Sebuah pengalaman yang nggak mungkin saya temui di Jakarta.
Wah, kalau begini jadi mau cepat-cepat liburan ke Ubud dan menginap di Sapulidi Resort lagi, deh!