Tahukah Mommies kalau di kota Jakarta ini ada mangrove atau hutan bakau? Yang rapih, terawat, dan ternyata menyenangkan untuk dikunjungi anak-anak. Jika Mommies ingin mengajak anak-anak bereksplorasi di hutan bakau, ajak saja mereka ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk di Jakarta Utara.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAK) terletak di Pantai Indah Kapuk. Rutenya, begitu masuk wilayah PIK, cari Waterbom saja. Waterbom di sebelah kiri jalan, lurus lagi ke jalanan yang kiri kanannya tempat makan semua, belok kiri lalu putar balik di kolong jalan layang, Hong Tang ada di sebelah kiri jalan, terus lagi sedikit sampai ketemu Yayasan Buddha Tzu Chi, belok kiri disitu. Tinggal mengikuti jalan sampai ketemu gerbang masuk ke Taman Wisata Angke Kapuk. Papan petunjuk juga terdapat di beberapa tempat.
Tiket masuk dibayar di gerbang tadi, Rp10.000 untuk dewasa, Rp5.000 untuk anak-anak, dan Rp5.000 untuk mobil. Ada biaya tambahan untuk orang-orang yang datang ke sana dengan kamera atau untuk foto pre-wed. Biayanya cukup mahal, dan saya kurang paham juga apakah ini maksudnya untuk foto keperluan profesional atau gimana, di luar foto pre-wed yang pastinya harus bayar.
Wilayah TWAK yang luas terawat dengan baik, tempat sampah pun banyak terdapat di mana-mana. Selama di sana kami mengajak anak-anak berkeliling hutan bakau dengan jalan kaki dan kemudian sekali lagi dengan naik perahu. Ada track kayu dan jembatan yang disiapkan agar kita bisa mengelilingi hutan bakau dengan mudah. Tentunya di wilayah yang dekat-dekat saja. Di sini saja anak-anak ternyata sudah senang, berlarian sambil berkhayal sedang berpetualang. Kami bisa melihat berbagai burung yang hidup di hutan bakau di kejauhan, bahkan sekali melihat biawak sedang berenang.
Setelah berkeliling, anak-anak bermain di playground kecil yang ada di sana, sambil kami yang dewasa beristirahat. Kemudian baru kami menuju dermaga kecil untuk menyewa perahu. Ada perahu kayu dayung dan kano yang bisa disewa. Tentunya kita tidak boleh jauh-jauh jika menggunakan perahu ini. Ada juga 2 macam perahu dengan mesin yang bisa disewa, perahu dengan 8 seats seharga Rp300.000 dan perahu 6 seats seharga Rp200.000. Ini sudah termasuk petugas yang mengemudikan kapal, berkeliling hutan bakau selama kurang lebih 40 menit.
Ternyata wilayah TWAK ini luas sekali. Gak heran mereka menawarkan waktu keliling selama 40 menit. Petugas yang mengemudi di kapal kami cukup aktif menjelaskan tentang hutan bakau Angke Kapuk. Menunjukkan jenis-jenis pohon yang sengaja ditanam di sana dan manfaatnya. Juga menunjukkan berbagai jenis burung yang ada di wilayah hutan bakau. Salah satunya anak-anak bisa melihat burung belibis sedang berenang dan kemudian menyelam, burung-burung (saya lupa jenis apa) berderet-deret bertengger di batang kayu yang menjulang di air. Pak Petugas juga sengaja memelankan laju perahu dan mendekat ke pohon-pohon agar anak-anak bisa melihat akar pohon bakau dari dekat dan burung-burung disana. Selain itu juga biawak, tentunya.
Jika ingin mengajak anak-anak ke TWAK, jangan lupa untuk membawa topi, mengingat matahari Jakarta Utara yang kok rasanya lebih cerah dari di bagian Jakarta lainnya. Jangan lupa juga menjelaskan secara singkat dulu apa itu Hutan Bakau, terutama bila anak masih usia TK atau SD. Karena bisa-bisa kayak Aidan, yang udah senewen duluan karena mau diajak ke ‘hutan’, takut ketemu harimau katanya. ;D