banner-detik
ACTIVITY & DESTINATION

Membuat Play-Dough Sendiri

author

sazqueen10 Jan 2014

Membuat Play-Dough Sendiri

Suatu hari Menik terlihat sibuk di pojokan tempat menyimpan mainannya, sibuk mencari sesuatu.

"Menik cari apa, sih?"

"Lilin, Bu. Lilin Nik.."

Zzzz, ini ribet pasti nyarinya, karena seingat saya, lilin mainannya ini sudah tidak terlihat selama 2 minggu. Iseng, saya klik Youtube dan mencari tutorial DIY Play Dough. Banyak tentunya, namun setelah menimbang-menimbang saya memutuskan untuk mencoba satu resep yang paling mudah. Tidak memakai campuran cream of tartar dan tidak perlu dimasak. Proses membuat sekitar 10 menit. Anak juga bisa diajak berpartisipasi, loh, Mommies! Menik, 26 bulan, senang sekali sewaktu menguleni adonan lilinnya.

Bahan:

  • 4 pewarna makanan
  • 4 cup tepung terigu
  • 1 1/2 cup garam halus
  • 1  cup air hangat
  • 2 sdt minyak sayur
  • Terigu untuk menguleni adonan
  • Cara membuat:

  • Campurkan terigu dan garam dalam satu wadah. Aduk rata kemudian sisihkan.
  • Bagi 1  cup air tadi ke 4 mangkuk yang sudah disiapkan.
  • Berikan pewarna makanan secukupnya, jika cair masukkan sekitar 5 tetes, jika berbentuk gel cukup sekitar 3 tetes. Campur rata dengan air.
  • Masukkan 1/2 sdt minyak ke masing-masing mangkuk. Aduk rata.
  • Tuangkan 1 cup campuran terigu-garam untuk satu mangkuk isi air berwarna. Gunakan sendok untuk mengadok adonan hingga rata.
  • Tabur sedikit terigu, keluarkan adonan dari mangkuk, uleni di atas taburan terigu hingga adonan kalis, tidak ada lagi adonan yang menempel di tangan. Tidak usah takut menambah terigu sedikit demi sedikit saat menguleni adonan. Feel free to add more flour if you feel your play dough still sticky!
  • Simpan di wadah kedap udara atau plastik dengan zip lock, dan masukkan di lemari pendingin selama 30 menit hingga 1 jam untuk membuat adonan tahan lama.
  • Setelah bermain, simpan kembali di wadah kedap udara agar adonan tidak keras dan mengering.
  • And that's all! Mudah dan tentunya tidak terlalu khawatir jika masuk mulut anak karena kita tahu isi adonannya. Namun jika memang anak masih suka memasukkan benda ke mulut, saran saya, gunakan resep adonan yang di masak dulu.

    Coba, yuk!

     

    Share Article

    author

    sazqueen

    a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan