Wednesday Wishlist: Liburan ke SapuLidi Resort & Spa, Bali

Travel

adiesty・08 Jan 2014

detail-thumb

“Wah... enak banget, sih, tempatnya.”

“Udaranya segar banget, ya. Berasa lagi di desa, nih”

“Duh, ini, sih, cocoknya buat bulan madu, ya.”

Kira-kira, kalimat inilah yang terlontar dari mulut rekan-rekan media ketika pertama kali menjejakan kaki di SapuLidi Resort & Spa, Gianyar, Bali. Sebuah resort yang mengundang kami di acara soft launching SapulidiLife Integrative Health Centre di penghujung tahun 2013 lalu.

Tapi benar, lho, baru lima menit berada di sana, saya langsung membayangkan betapa menyenangkannya kalau saya bisa kembali ke sana bersama keluarga. Meskipun dua tahun lalu saya sempat liburan ke Bali bersama keluarga, tapi suasana di sini benar-benar berbeda, di mana saya bisa menikmati wajah asli Bali. Selain pemandangan hijau dan  udara yang begitu segar, sesampainya di sana, saya juga disambut dengan aroma canang. Wangi khas sesajen Bali yang terdiri dari dari daun, bunga dan dupa.

Hanya butuh perjalanan darat sekitar 1 jam untuk mencapai SapuLidi Resort and Spa, Ubud, Bali. Jujur saja, setelah beberapa kali mengunjungi Bali, ini adalah kali pertama saya mengunjungi Ubud.  Hasilnya, bikin saya mau balik lagi ke sana. Kenapa? Ada banyak alasan yang membuat saya ingin  kembali dan liburan keluarga ke Ubud, Bali. Khususnya menginap di Sapu LidiResort & Spa.

Mempertahankan keindahan alam

Saat menginap di resort ini, saya menemukan pemandangan yang nggak pernah dilihat di Jakarta. Di sekitar resort, masih dikelilingi dengan hamparan sawah yang menghijau yang terlihat asri. Rupanya, Bob Doank, pemilik resort ini memang ingin mempertahankan alam Ubud yang alami. Bahkan, kalau mau bermain-main di sawah yang ada di area resort, diizinkan juga, lho. Jadi terlintas pasti sangat menyenangkan kalau saya bisa ajak Bumi main di sawah.

Demi mempertahankan keindahan alam, waktu itu Bob Doank, owner SapuLidi Resort & Spa ini bilang kalau ke depannya dia tidak akan membangun seluruh areal resort seluas 7 hektar dengan bangunan. “Saya hanya akan mengisi lahan 7 hektar ini dengan bangunan maksimal 20 persen saja. Saya ingin semua wisatawan yang datang ke sini masih bisa menikmati pemandangan alam yang asli,” ujarnya.

Karena ingin  mempertahankan keindahan alam, nggak heran kalau ruangan di Sapulidi Resort and Spa ini mengusung konsep terbuka. Hal ini bisa dilihat dari kamar mandi yang terletak di bagian belakang tiap kamar. Di sana, sambil mandi kita masih bisa menikmati langit Ubud dan pohon kelapa yang tumbuh di area penginapan. Pun saat menikmati sajian di restoran.  Kita juga bisa melihat hamparan sawah menghijau.

Fasilitas kebugaran

Berbicara soal Ubud, pasti nggak akan lepas dari yoga. Bahkan banyak wisatawan yang datang dari penjuru dunia untuk  ber-yoga. Nah, salah satu fasilitas yang ditawarkan di Sapulidi Resort and Spa Ubud Bali adalah fasilitas kebugaran. Nggak cuma bisa beryoga ria, di sana juga menyediakan hiking track yang luas, lho! Termasuk track untuk bersepeda.

Sayangnya waktu ke sana, saya nggak sempat menikmati fasilitas kebugaran ini. Padahal, main sepeda atau lari-lari cantik di pagi hari bisa dijadikan pilihan yang paling tepat. Bahkan kalau mau, di Ubud  ada paket bersepeda, lho! Jadi nanti akan ada pemandu akan mengajak kita keliling Ubud sambil menikmati keindahan alam dan berinteraksi dengan penduduk setempat.

Buat Mommies yang mau mendapatkan pengalaman perawatan kecantikan yang unik juga bisa. Soalnya, di sini kita bisa  spa di tengah alam bebas dengan pemandangan luas dengan  iringan suara kicauan burung.  Tentunya, dengan tenaga yang sudah terampil. Umh, asyik banget, ya!

Mengunjungi Kerajaan Ubud dan Museum

*Puri Ubud, salah satu destinasi wisatawan

Salah satu agenda liputan pembukaan soft launching SapulidiLife Integrative Health Centre, saya dan rekan-rekan media dapat kesempatan emas mengunjungi Puri Ubud. Bahkan, di sana kami sempat ngobrol bareng dengan Raja Ubud, Drs. Tjokorda Gde Putra Sukawati.

Beliau bercerita bahwa keindahan alam Ubud akan terus dipertahankan. Walaupun begitu, bukan berarti Ubud menutup mata dengan modernisasi yang ada. Biar bagaimana, Ubud tetap akan selalu berkembang, namun tetap mempertahankan suasana alamnya  yang begitu asri. Termasuk dengan mempertahakan budayanya.

Hal ini memang bisa tercermin dengan banyaknya museum yang bisa dikunjungi di bilangan Ubud. Misalnya Museum Puri Lukisan yang merupakan museum pertama di Bali. Museum ini menampilkan koleksi-koleksi lukisan Bali dalam perjalanan tiga era, mulai dari masa kerajaan Bali hingga masa kemerdekaan Indonesia. Museum lainnya yang nggak kalah menarik adalah Neka Museum, Rudana Museum, Agung Rai Museum, Antonio Blanco Museum, dan Museum Marketing yang diresmikan tahun 2011 kemarin.

Selain museum, di Ubud kita pun bisa mengunjungi kerajaan-kerajaan yang masih dilestarikan dan dibuka untuk para wisatawan yang ingin mengetahui tentang masa-masa keemasan Bali. Salah satunya adalah Puri Bali ini.

Tiga hal inilah yang membuat saya punya keinginan untuk bisa kembali  lagi ke tanah Ubud. Sebuah destinasi yang cocok untuk liburan keluarga. Mudah-mudahan tahun 2014 ini saya bisa ke sana lagi, ya!