Sebagai orangtua, tugas kita memang berderet, ya. Kelar melahirkan, memberikan ASI, memantau tumbuh kembang, sampai menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi si anak. Kalau ada pepatah Afrika kuno yang bilang “It takes a village to raise a child”, maka kenapa kita nggak mulai dari lingkungan terkecil dulu, alias di dalam rumah?
Apa saja yang bisa diperhatikan agar anak bisa aman dan nyaman untuk tumbuh dan berkembang?
Parenting is not always about you, parents! Ya, seringkali kita lupa, bahwa kita sedang membesarkan anak, yang juga manusia. Ia adalah individu mandiri, bukan mini me, bukan sosok kecilnya suami, atau bahkan bukan sosok orangtua, mertua dan kakaknya.
Hargai anak seolah ia adalah pasangan kita. Hormati ia, seolah ia adalah orangtua kita. Orangtua bertugas mendampingi anak sampai ia mandiri. Karena seperti Kahlil Gibran bilang, Anakmu Bukanlah Anakmu :’)
Rumah yang sehat, nggak harus rumah yang lapang dan megah. Pastikan rumah mendapatkan ventilasi yang cukup untuk keluar masuk udara serta mendapatkan cahaya matahari yang menyehatkan.
Rumah dengan anak-anak di dalamnya harus bebas asap rokok! Bukan karena ada anak-anak, karena bahaya asap rokok nggak pandang usia.
Suami dan keluarga saya perokok, bukan hal yang patut dibanggakan, ya? Tapi kami punya aturan, merokok harus di luar rumah. Ada teras, balkon atau tempat menjemur pakaian yang bisa digunakan.
Rumah saya mungkin belum ideal untuk dijadikan contoh sebagai rumah yang aman untuk anak. Tapi saya sudah melakukan berbagai tindakan preventif di dalam rumah agar Langit bisa bereksplorasi tanpa saya khawatir dengan bahaya yang mengintai. Dari yang paling mudah, memasang pintu pengaman di tangga. Walaupun sekarang Langit sudah 5,5 tahun, bukan berarti tangga rumah bisa aman, kan? Jadi pintu di tangga rumah saya, tetap terpasang manis sejak 5 tahun yang lalu.
Kalau anak masih kecil khawatir dengan tangannya yang suka menyentuh apa saja, maka sekarang saat Langit sudah besar bahaya ini masih ada. Untuk listrik, paling aman adalah yang ada tutupnya. Kalau untuk colokan, sudah banyak, ya, yang aman dengan tutupnya. Tapi bagaimana dengan tombol on-off lampu? Atau bel di depan rumah yang rentan air, apalagi di musim hujan seperti saat ini? Baru-baru ini, Schneider mengeluarkan produk Kavacha yang melindungi semua koneksi listrik di rumah Mommies dengan aman. Mulai dari untuk bel rumah, colokan listrik di ruang cuci pakaian atau piring, di garasi, dan sebagainya. Wah, melihat detail produknya saja saya sudah membulatkan tekad untuk mengganti semua koneksi listrik di rumah saya dengan Kavacha ini.
Kavacha sendiri memiliki beberapa produk untuk keperluan melindungi soket dan tombol listrik di rumah dari air dan kelembaban. Salah satu yang menurut saya cukup penting untuk yang punya anak-anak adalah Kavacha Full-Time Weatherproof Membrane Switch Cover yang cocok dipasang untuk tombol lampu kamar mandi. Biasanya tombol lampu kamar mandi berisiko basah dan bisa korslet. Duh, jangan sampai kejadian pas anak yang pakai.
Selain itu, Kavacha juga punya Kavacha Full-Time Weatherproof Socket Cover, dan Kavacha Weatherproof Door Bell. Keistimewaan produk-produk Kavacha ini antara lain adalah pelindungnya tidak harus dibuka untuk menggunakannya. Misalnya produk switch cover, lampu bisa dinyalakan dan dimatikan tanpa harus membuka membrane pelindungnya. Lagi pula, kalau harus dibuka dulu ya sama saja bohong, kan? Tetap saja bisa terkena tangan yang basah. Jadi, dijamin produk-produk Kavacha ini benar-benar melindungi dari air dan bahaya listrik korslet.
Secara ya, bahaya kebakaran yang disebabkan oleh korslet listrik ini paling cepat menyebar dan sulit dihentikan (knock-knock on the wood).
Nah, gimana Mommies? Kan biasanya dibilang orangtua akan melakukan apa saja yang terbaik untuk anaknya, sudahkah Mommies memberikan yang terbaik untuk si kecil?
Apa saja yang Mommies lakukan untuk membuat lingkungan terkecil yaitu keluarga aman dan nyaman?