Di kehamilan kali ini saya berkenalan dengan satu kondisi baru yang namanya Southeast Asian Ovalocytosis. Saya juga baru tahu kalau saya punya "keanehan" ini setelah cek darah rutin untuk kehamilan. Selain panel cek darah rutin trisemester 1, Obgyn saya juga meminta saya melalukan cek analisa gambaran darah tepi. Well, waktu hamil yang kemarin juga diminta sih dan hasilnya oke-oke saja. Ealah...ternyata kok yang ini malah aneh hasilnya. Eritrosit saya terkesan oval bentuknya. Southeast Asian Ovalocytosis atau Ovalositosis sendiri merupakan penyakit kelainan darah yang ditandai oleh eritrosit berbentuk oval, kaku, dan resisten terhadap parasit malaria. Penyakit ini biasanya merupakan penyakit keturunan dan sangat umum di daerah Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Papua. Penyebabnya? Kalau menurut beberapa artikel di internet yang sempat saya baca, yang paling umum adalah kelainan genetik yang menyebabkan adanya mutasi di membran protein sel darah merah. Maka dari itu biasanya ini adalah penyakit keturunan.
Kondisi ini bisa menyebabkan anemia dan jaundice pada bayi yang baru lahir. Namun untuk orang dewasa biasanya kondisi ini tidak menampakkan gejala yang berarti. Pada pemeriksaan lebih lanjut, kadang tampak pembesaran pada limpa dan pada kasus yang amat parah ada kemungkinan dilakukan pengangkatan limpa. Kasus ini juga sering menimbulkan komplikasi pada daerah ginjal atau bahkan batu ginjal.
Karena kondisi itu, lab yang bersangkutan menyarankan saya untuk melakukan cek analisa membran eritrosit. Jadilah Obgyn meminta saya untuk melakukan tes tersebut. Oh iya untuk panel pengecekan ini cuma bisa dilakukan di laboratorium Eijkman yang letaknya disamping persis RSCM. Untuk melakukan tes darah ini, kita harus buat janji terlebih dahulu. Setelah keluar hasilnya, ternyata memang benar...saya positif Southeast Asian Ovalocytosis. Menurut dokter genetika yang menganalisa darah saya, hal ini terjadi karena adanya mutasi protein membran band 3. Kenapa itu bisa terjadi? Well..obgyn saya hanya bisa mereka-reka karena jujur dia katakan ini kasus yang amat langka. Malah selama 20 tahun dia praktik saya ini kasus yang ke tiga yang pernah dia tangani. Maka dari itu saya dirujuk ke hematolog untuk konsultasi lebih lanjut.
Kemarin saya sudah mencoba konsul ke Prof. Karmel, hematolog yang cukup terkenal di Jakarta. Namun sayang, begitu saya sampai di tempat beliau praktek saya baru tahu kalau beliau sedang cuti minggu ini. Karena jadwal beliau yang kosong masih 2 minggu lagi, jadi lah saya disarankan oleh suster di klinik untuk konsul dengan dokter pengganti saja. Menurut susternya sama saja. Tapi sayang, tampaknya beliau kurang paham tentang SAO ini dan saya mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan. Setelah saya melakukan kontak obgyn saya, beliau menyarankan saya untuk menunggu Prof Karmel praktek dan berkonsul langsung dengan beliau. Jadi, we'll see how it actually is within the next 2 weeks *fingers crossed*.
Sebenarnya saya juga sudah coba "konsultasi" pada google. Namun karena ini merupakan kasus yang langka, maka artikel yang berkaitan dengan kondisi ini pun sangat jarang yang amat komprehensif. Apalagi artikel yang berkaitan dengan kehamilan.
Semoga saja kondisi ini tidak serius dan terutama tidak membahayakan janin ya...aamiin! Will do the update soon!
gambar diambil dari sini
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Hereditary_elliptocytosis
http://en.wikipedia.org/wiki/Southeast_Asian_ovalocytosis
http://www.healthcentral.com/ency/408/000566.html?ic=2602
http://tiasabrina.blogspot.com/2009/06/ovalositosis.html
http://bloodjournal.hematologylibrary.org/content/87/4/1656.full.pdf