Yuk, deteksi dini masalah kanker payudara yang mungkin saja belum Mommies kenali. Dengan begitu bisa segera diberikan penanganan terbaik!
Melakukan deteksi dini terhadap bahaya kanker payudara kini semakin digalakkan. Apalagi dalam rilis terbaru yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI di awal tahun 2022 lalu, ditemukan sebuah fakta baru yang wajib jadi peringatan.
Kanker payudara ternyata kini menempati urutan pertama sebagai jumlah kanker terbanyak di Indonesia dan menjadi salah satu penyumbang kematian tertinggi akibat kanker.
Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Menurut Elvida Sariwati, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, mengungkapkan bahwa 70% kasus yang dideteksi sudah di tahap lanjut, “Kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa ditanggulangi,” ungkap Elvida.
Penyebab kanker payudara yang diketahui sejauh ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan risikonya:
Pemasangan implan payudara tidak meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Tindakan ini justru bisa meningkatkan kewaspadaan atau deteksi dini kanker payudara karena rutinitas kunjungan dan pemeriksaan dokter sebelum pemasangan implan dilakukan.
Beberapa cara deteksi dini kanker payudara yang disarankan adalah:
Sudah tahukah langkah-langkah SADARI di atas? Berikut ini adalah detail deteksi dini kanker payudara yang bisa Mommies dan perempuan lainnya lakukan!
Dimulai dengan berdiri tegak dengan kedua lengan pada pinggul.
Angkat kedua lengan dan lihat adanya perubahan bentuk.
Cari adanya cairan yang keluar dari puting seperti cairan bening, seperti susu, cairan kuning, cairan kemerahan atau darah.
Raba payudara saat posisi tidur terlentang. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri, begitu pula sebaliknya. Gunakan buku-buku jari secara perlahan, bersamaan dan rata. Lakukan dengan gerakan memutar.
Lakukan pada seluruh payudara mulai dari atas, dari sisi luar ke sisi dalam – dari tulang selangka sampai perut bagian atas, dari ketiak sampai belahan tengah dada dan payudara.
Raba payudara saat berdiri atau duduk. Atau kadang lebih mudah saat payudara basah dan licin misalnya ketika mandi dengan shower. Lakukan perabaan dengan gerakan yang sama dengan langkah 4.
Adakah Mommies yang sudah rutin melakukan SADARI?
Sumber gambar: slide presentasi dr. Arief Wibisono, SpB (K) Onkologi
Cover: Pexels