Sebagai ibu, pasti dong kita heboh ketika mempersiapkan MPASI untuk anak-anak kita. Pokoknya semuanya harus sehat, harus homemade dan fresh. Tapi, yang terjadi adalah sedikit demi sedikit kita jadi tidak begitu strict lagi ketika anak-anak sudah menginjak toddlerhood dan bisa melahap makanan dewasa. Apalagi untuk bekal sekolah. Makanan yang tinggal beli dan ada bungkusnya lebih praktis untuk dibawa ke sekolah, kan? Memang ada sekolah yang melarang membawa snack yang tidak sehat. Tapi pada praktiknya banyak yang membiarkan anak-anak membawa bekal apapun.
Tentu tidak semua sekolah seperti itu, dong. Ada juga yang sangat mendukung gerakan bekal sehat. Salah satunya dengan memberi penghargaan kepada anak-anak yang membawa bekal sehat. Lucu, ya? Di Al Izhar Pondok Labu, tempat Rendra, anak pertama dari Dinda Utami bersekolah melakukan hal ini lho! Baru-baru ini Rendra mendapat penghargaan sebagai 'Pembawa Bekal dan Pelahap Makanan Sehat'. Sebagai ibu dua anak yang mengakui bekal anak-anaknya kurang bervariasi langsung merasa tertampar dong saya. Seketika itu juga membombardir Dinda dengan pertanyaan seputar bekal anaknya.
Yuk, disimak :)
Cerita dong, bagaimana Renda bisa mendapat penghargaan sebagai pembawa bekal dan pelahap makanan sehat.
Sebagai working mom, semua kegiatan saya ada jadwalnya. Termasuk belanja makan anak-anak yang sampai sekarang masih saya lakukan sendiri. Saya belanja mingguan untuk fresh produce dan bulanan untuk barang-barang yang bisa distock. Waktu Rendra masuk Taman Bermain usia 2.5 tahun, fokus saya adalah bagaimana menghindari cemilan berlebihan. Jadi saya memutuskan untuk membawakan dia bekal yang mengenyangkan, not snacks which are sugar loaded and would only fill him up for 1-2 hours.
Makanan sehat apa aja yang jadi favoritnya Rendra?
Menunya sendiri simpel dan selalu terdiri dari nasi putih atau terkadang brown rice, lauk dan sayur. Untuk lauk, favoritnya Rendra itu grilled salmon, gindara atau telur dadar. Kalau sayur favoritnya, brokoli dan buncis. Aktivitas masak sehari-hari saya delgasikan ke suster yang memang sudah saya jelaskan tentang makanan sehat. Tentu saja goreng-gorenganan dan cemilan nggak bisa dihindari, dan saya juga nggak melarang Rendra untuk makan coklat, snacks, or sugary drinks sesekali karena menurut saya dia lagi pada tahap exploring. Other reason is simply because I don't want to take the childhood out of him.
Bagaimana dengan sarapan, makan siang dan makan malamnya?
Biasanya sarapan: roti gandum + selai + susu. Lunch: nasi putih, grilled salmon, tumis buncis. Dinner: nasi putih, telur dadar, tumis brokoli
Buah: stroberi, pir, apel, pisang.
Faktor yang membentuk Rendra menjadi pelahap makanan sehat apa aja sih, Din?
Dari semenjak Rendra mulai MPASI, saya selalu buatkan makanan fresh. Hampir nggak pernah yang ada kotak atau kalengnya kecuali emergency atau traveling. Setiap masuk bulan baru, tekstur makanannya saya ubah menjadi lebih kasar, tidak sehalus bulan sebelumnya. Jadi di saat dia sudah 1 tahun saya tidak perlu membawa makanan khusus kemana-mana. My kids are always exposed to food that I eat starting from early age. Jadi sampe sekarang traveling itu mudah karena Rendra bisa diajak makan dari mulai makanan Jepang, Indonesia, Chinese, or even the occasional junk food..:D
As you know, I have been practicing clean eating for a while now (Read Dinda's #FitNFab journey in Fashionese Daily), and the impact to the kids are great. Rendra suka tanya kenapa ibu nggak suka makan KFC? Atau menanyakan tentang makanan apa saja yang sehat. Turns out anak-anak itu sangat observant. Karena dia juga sering liat ibu dan ayahnya nya memakai baju olahgraha, dia juga suka tanya, "Olahraga itu supaya apa ya bu?" atau kadang-kadang ikut movements ayahnya kalau lagi olahraga di rumah. So leading by example is truly the word. No use forcing your kids to eat healthy food if you are not eating one. As parents we have to walk the talk because children are reflections of their parents.
The closing statement couldn't be truer, ya Mommies? Thank you for sharing, Dinda. By the way, foto-foto di atas adalah courtesy dari Mbak Lina, Dinda's smart nanny who use WhatsApp and always send her all the food pictures that her kids eat on a daily basis.
Karena sekarang pas mulai ajaran baru, yuk kita set standar baru untuk bekal anak-anak kita di sekolah.