Sorry, we couldn't find any article matching ''
Makanan Balita: Gizi Seimbang, Proses Higienis!
Dua minggu lalu, saya menghadiri event Mommies Daily yang berjudul "Food for Toddler: Safe & Nutritious" yang didukung oleh Command. Narasumber acara ini adalah Mas Arief T Nur Gomo STP, Msi yang adalah seorang food scientist dan memiliki banyak pemahaman serta pengalaman dalam hal food safety (keamanan pangan).
Alasan utama saya mengikuti acara ini, selain untuk menambah pengetahuan mengenai pemberian gizi yang seimbang, juga untuk mendapatkan informasi tentang keamanan dan kehigienisan dalam proses penyajian makanan. Berhubung sekarang saya sendiri yang menyiapkan makanan anak sehari-hari, hehe. Terlebih akan ada demo cooking juga, lumayan untuk menambah koleksi resep :)
Pertama-tama, Mas Arief menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan kandungan gizi pada masa batita dan balita. Masa-masa itu disebut golden age, karena merupakan saat pembentukan otak dan organ pencernaan. Proses tersebut sangat tergantung pada keadaan lingkungan, dan harus diperhatikan dengan cermat karena akan memengaruhi masa depan anak.
Peran gizi dalam masa pertumbuhan, terdiri dari:
1. Tumbuh kembang otak
Di sini, kita harus concerned pada asupan vitamin dan mineral, caranya adalah mengusahakan pemberian ASI sampai dengan 6 bulan.
2. Tumbuh kembang sistem pencernaan
Untuk melatih sistem pencernaan balita supaya siap menerima makanan bertekstur keras, maka makanan diberikan secara bertahap, dari lunak ke keras.
*gambar dari sini
Selanjutnya, dijelaskan tentang kebutuhan gizi balita yang harus seimbang, terdiri dari karbohidrat sebesar 75-90%, protein 10-20%, dan lemak 15-20%.
Berikut adalah uraian mengenai masing-masing sumber zat gizi.
Makanan bergizi saja tidak menjamin pertumbuhan dan perkembangan balita dapat optimal. Keamanan makanan juga harus mendapat perhatian selayaknya masalah gizi. Banyak balita yang menjadi terganggu pertumbuhan dan perkembangannya karena mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan aman.
Tiga faktor utama penyebab kontaminasi makanan adalah
Mas Arief lantas memberikan hasil penelitian yang menjelaskan tingkat kontaminasi makanan menurut jenis dan cara pemaparannya. Misalnya ayam yang dibiarkan di tempat terbuka tanpa dimasukkan ke kulkas akan dihuni oleh lebih banyak bakteri dibandingkan jika ditaruh di dalam kulkas.
Yang mengejutkan, ternyata tempat yang dihuni oleh lebih banyak bakteri dibandingkan dudukan toilet adalah... spons cuci piring! Bakteri aerobik dapat berkembang biak dengan pesat pada spons cuci piring yang telah digunakan dan dibiarkan basah. Lalu bagaimana cara meminimalisir pembiakan bakteri itu?
Di sinilah produk Tempat Sabut Cuci dari Command sangat berperan penting. Alat ini menjaga spons cuci tetap kering sehingga lebih awet, dan mencegah pembiakan bakteri yang hanya dalam waktu kurang dari 24 jam saja dapat berkembang biak menjadi 8 juta sel jika dibiarkan basah.
Selanjutnya, Mas Arief menjelaskan cara-cara penanganan makanan yang baik sehingga food safety dapat tercapai.
Terakhir, Mas Arief menyampaikan panduan praktis untuk menyiapkan makanan balita.
Wah, lengkap dan membantu sekali bukan, pemaparan tentang gizi dan keamanan makanan ini?
Selain merasa sangat puas, saya juga mencatat "lessons learned" dari pemaparan kali ini.
Sampai berjumpa di event berikutnya, Mommies!
Btw, bagi Mommies yang mau dapurnya rapi jali dan bersih, like fanpage-nya Command Indonesia, yuk! Produknya benar-benar bermanfaat!
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS