Apakah mommy tahu bahwa airsickness bag aka Kantung muntah pesawat merupakan benda yang d koleksi oleh beberapa orang di Indonesia hingga di seluruh dunia?
Airsickness bag ini bahkan telah mempunyai komunitas yang menyebut para kolektornya dengan sebutan “baggist”.
*gambar dari sini
Ketika anak saya masih bayi hingga berusia 1 tahunan, saya termasuk pengumpul airsickness bag atau si kantung muntah ini setiap kali saya traveling dengan pesawat. Bukan karena saya termasuk “baggist” tapi karena saya memanfaatkannya untuk keperluan si kecil.
Pada saat Mommies traveling dengan si kecil, bukan hal yang asing ketika masuk ke baby’s changing room di sambut dengan bau-bau diaper yang tidak sedap, atau kamar hotel yang berubah aroma menjadi bau toilet karena ada diaper bekas di kamar mandi, menunggu petugas house keeping yang akan datang membuangnya. Sebagian orang menganggap wajar bila kita punya anak kecil, but for me…….BIG BIG NO NO…
Kalau dulu di awal-awal anak saya masih bayi, saya sampai membeli plastik khusus dengan dispenser bebek yang lucu untuk membungkus diaper bekas, lalu setelah melamun karena kecapaian di atas pesawat sambil memandangi kantong muntah di depan saya, saya berpikir kalau si kantung muntah bisa digunakan untuk membungkus diaper bekas bayi kita. Alasannya karena si kantung muntah yang kedap air membuat aroma-aroma tidak sedap dari diaper bekas tersebut tidak merajalela kemana-mana ketika kita buang di toilet umum maupun di kamar mandi hotel,lebih praktis dari plastik yang harus di ikat-ikat, kantung muntah tinggal kita lipat saja.
Karena cintanya saya pada si kantong muntah, saya selalu memastikan membawanya di tas bayi saya maupun dalam koper setiap saya bepergian. Lalu, untuk menjamin persediaan stok airsickness bag ini, saya memberitahu semua anggota keluarga saya mulai dari orang tua,sampai kerabat-kerabat lain untuk membantu saya membawakan oleh-oleh airsickness bag setiap mereka pulang bepergian dengan pesawat,jadi tidak perlu beli lagi kan :)