Baca-baca tentang Frugal Mommy dan Frugal Living, saya jadi ingat kebiasaan kami sendiri. Belajar hemat dari Ibu saya, saya melihat bahwa Ibu biasa membeli kebutuhan rutin rumah tangga dalam jumlah yang cukup untuk sebulan, atau malah beberapa bulan bila produk tersebut tidak rawan rusak sebelum habis. Saya tidak pernah melihat Ibu membeli, misalnya, sabun cuci piring, cuci baju, sampo, pewangi pakaian, dan produk-produk seperti ini dalam sachet kecil yang untuk satu atau beberapa kali pakai saja. Kata Ibu, beli kemasan satu botol, satu liter atau satu kilogram harganya lebih murah daripada kemasan kecil. Kebiasaan ini terbawa saat saya berumah tangga.
Yang saya lakukan sekarang:
Diaper kadang diskonnya naik turun dan jumlahnya per pak berbeda-beda tiap ukuran. Jadi akhirnya saya mematok harga per lembar saat diskon, buka kalkulator dulu tiap mau beli harga promo. Bila harga di kisaran 1500-1600 saya akan stok lebih banyak, sedangkan kalau diatas 2000 rupiah per lembar saya akan tunda beli kecuali betul-betul kehabisan.
Terakhir, sedapat mungkin memilih barang-barang dari pabrik atau produsen yang menerapkan eco-friendly manufacture. Misalnya seperti pabrik lampu LED Panasonic di Pasuruan, Jawa Timur yang telah menyuplai lampu LED untuk pasar Jepang sejak tahun 2010, kemudian pasar Eropa dan Amerika Serikat. Baru tahun ini justru dipasarkan di Indonesia sendiri. Pabriknya dari tahun ke tahun memantau dan meningkatkan level zero emission-nya, termasuk dari pengurangan konsumsi listrik, pemrosesan limbah, dan penggunaan material yang bisa didaur ulang. Dari produknya pun sampai saat ini sudah 95% hanya eco-friendly product. Hanya tersisa 5% produksi lampu TL (neon) yang masih belum eco. Hebat, ya, sudah dikelola oleh orang Indonesia sendiri, berstandar tinggi pula! Baru pabrik ini saja yang berani mengklaim being eco factory di Indonesia.
Saya pikir meskipun belum bisa berbuat banyak untuk melestarikan lingkungan, moga-moga dengan mendukung produsen yang eco-friendly setidaknya saya bisa sedikiiitt saja punya andil :). Being frugal juga bisa mengenai lingkungan, kan? Dengan peduli lingkungan dari sekarang, kita bisa menghemat sumber daya untuk anak cucu kita.