banner-detik
PARENTING & KIDS

'Teguran' Langsung Dari Tuhan

author

ketupatkartini20 May 2013

'Teguran' Langsung Dari Tuhan

Pernah nggak mengalami kejadian mendapat teguran langsung dari Tuhan atas apa yang baru saja kita lakukan? That exact moment happen to me just couple weeks ago.

Sore itu saya sedang bersiap untuk berangkat ke sebuah acara yang bersamaan dengan jadwal kursus Kumon anak sulung saya, Akhtar. Ada PR yang harus dia kerjakan sebelum berangkat kursus, tapi bukannya mengerjakan, ia malah menonton tv. Saya sudah mengingatkan untuk mengerjakan PR-nya saat itu juga, tapi beberapa saat kemudian ia hanya naik ke kamarnya kemudian bermalas-malasan di tempat tidur.

Rasanya kesal sekali, melihatnya tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya, sementara saya sudah harus berangkat. Akhirnya saya mulai membentak dan mengancam akan menghukumnya apabila dia tidak langsung mengerjakan PR-nya. Duh..saya bentak berkali-kali dengan kata-kata "Harus dihukum dulu, ya, baru mau mengerjakan? Kalau diberitahu tidak bisa, harus dihukum dulu berarti!"

 

 

Entah kenapa rasanya kesal sekali, ditambah dengan si kecil yang mengacak-acak meja kosmetik saya. Tapi akhirnya setelah 'drama' tersebut, saya bisa berangkat dan Akhtar pun berangkat ke kursusnya.

Acara selesai tepat pukul 8 malam, saya langsung meluncur ke stasiun untuk naik KRL AC. Di dalam gerbong kereta, saya ketemu dengan seorang tetangga, ibu yang seumuran ibu saya. Wah, baru sekali saya ketemu ibu ini di kereta. Kami pun ngobrol, masing-masing bertanya dari mana. Kemudian, percakapan yg membuat saya 'berasa dijewer': "Akhtar sudah berapa tahun? Cepat ya udah gede". Kalau sama anak, jangan galak-galak. Didengerin aja, dimengerti. Kalau kita galak, nantinya dia justru akan melawan. Dia maunya apa, kita sampaikan ke anak kita maunya seperti apa. Nanti kan ada kompromi. Kalau kita baik, mau ngerti, nanti gedenya anak-anak akan segan untuk berbuat hal-hal yang gak baik. Tapi kalau kita galak, anak akan melawan".

Daan bla..bla..bla percakapan berlanjut ke hal-hal lain.

Duerrr...! Ada angin apa...? Ibu ini memang terkenal chatty, tetapi ujug-ujug ngomongin soal itu? Tidak pernah! Oh, ibu ini tinggalnya jauh lho, jarak rumahnya kira-kira 15 rumah dari rumah saya. Jadi nggak mungkin dia overheard. Tapi tidak pakai pikir lama dan macam-macam, saya berkesimpulan ini memang teguran langsung dari Tuhan lewat ibu tersebut, karena perlakuan saya ke Akhtar. I'm over reacting, mungkin tanpa saya sadari juga sikap itu sebagai pelampiasan karena kesal adiknya menumpahkan foundie Shu Uemura saya kemarin.

Dan saya bersyukur ditegur langsung seperti itu, karena rasa 'tidak enak' itu akhirnya terkonfirmasi langsung bahwa tindakan saya adalah SALAH, dengan membentaknya sedemikian rupa. Saya kemudian minta maaf kepada Akhtar yang bahkan saat saya tiba di rumah, he already act normal like nothing happen :D

Saya kemudian ingat pada sesi Ibu Elly Risman tentang menghadapi anak lelaki usia sekolah, sampai menjelang belasan tahun. "Tidak usah berharap anak laki-laki usia sekolah (dasar dan menjelang belasan tahun) akan mendengar instruksi atau perkataan kita begitu saja. Itu nature-nya mereka. Alih-alih menyuruh anak melakukannya, sampaikan dalam bentuk pertanyaan, sehingga anak memikirkannya".

Mudah-mudahan kejadian ini bisa mengingatkan saya terus, agar jangan sampai kalah oleh nafsu amarah dalam diri kita. Ibu tadi mungkin sama seperti generasi ibu-ibu saya, yang tidak mendapat limpahan edukasi dan informasi pengasuhan anak seperti era kita sekarang, tapi pengalaman dan intuisi sebagai seorang ibu, yang akhirnya membawanya pada nasihat seperti di atas. Dan ternyata pengalaman serta intuisinya memang confirm, dengan prinsip komunikasi dengan anak yang kita pahami saat ini.

Share Article

author

ketupatkartini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan