Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tentang Mainan Anak
Namanya punya anak, membelikan mainan pasti menjadi salah satu rutinitas, ya. Saya sendiri, nih, sejak masih newmom, cukup rajin beliin mainan. Ikutan beliin soft book, soft toys, bola, puzzle, boneka, sampai tenda-tendaan dan mobil-mobilan.
Setelah akhirnya mainan Langit hampir memenuhi rumah kami, saya baru nyadar, bahwa kami kurang efektif dalam memilih mainan anak. berdasarkan pengalaman, hal inilah yang kemudian saya jadikan pertimbangan dalam membeli mainan anak:
Ini sangat penting. Coba bayangkan, anak usia 6 bulan dikasih mainan Barbie atau puzzle. Kira-kira cocok nggak? Untuk menyesuaikan mainan dengan usia anak, perhatikan label di kemasan mainan tersebut, ya.
Bagaimana mengenali mainan edukatif, mengingat belakangan ini banyak sekali mainan yang melabeli dirinya sebagai mainan edukatif? Kalau saya, yang paling mudah adalah: memastikan anak kita bergerak aktif saat memainkan mainan tersebut. Bukan hanya bergerak secara fisik, ya, tapi imajinatif juga. Sejauh ini, yang masuk kategori mainan edukatif bagi saya adalah buku aktivitas (buku dengan menempel atau mewarnai), mainan play pretend, plastisin, pokoknya yang bikin Langit berkreasi dan nggak hanya duduk diam menunggu dihibur.
Memang, ya, beli mainan anak mahal-mahal pasti rasanya sayaaaang banget! Mikirnya, “ah, bentar lagi juga bosan!”. Yah, ada benarnya, sih. Tapi menurut saya, membelikan mainan anak dengan mudah, malah nggak mengajari anak untuk meghargai sebuah barang.
Untuk urusan mainan, saya percaya sama produk-produk ELC dan membeli langsung di tokonya. Kenapa? Selain banyak pilihan produknya memang sesuai dengan kategori ‘mainan edukatif’ bagi saya, anak-anak juga diperbolehkan mencoba mainan di toko. Hal ini membuat orang tua bisa mengecek apakah anak-anak benar-benar menyukai atau hanya keinginan sesaat.
Ini produk ELC store namanya playfoam, lucu banget!
Nah, masalah mencoba mainan ini saya sangat suka, sih! Kebetulan, sejak Langit kecil, saya bukan tipe yang kalau-anak-senang-sesuatu-lalu-dibelikan. Biasanya, saya akan berpikir berapa lama mainan ini akan dimainkan, fungsinya apa saja, dan yang sudah pasti, harga! Jadi, selama 5 tahun menjadi orang tua, saya nggak pernah, tuh, mengalami Langit yang nangis sampai tantrum nggak mau keluar dari toko mainan karena nggak dibeliin mainan.
Malahan, sekarang Langit kalau pengen banget mainan, dia bilang, “Aku cuma lihat-lihat, kok, nggak minta beliin”. Nah, kalau sudah keluar kalimat ini, yang ada hati saya, deh, yang luluh. Hehehe…
Share Article
COMMENTS