Minggu lalu di sekolah anak saya diadakan fashion show dalam rangka hari kartini. Pengumumannya sudah dikirimkan sejak 2 minggu sebelumnya, memberitahukan bahwa setiap anak diminta untuk mengenakan baju daerah pada hari H. Dasar saya ibu sok sibuk (:D), saya lupa total untuk menelepon tempat penyewaan baju daerah. Baru sadar sehari sebelum acara, dan tentu saja tempat penyewaan sudah full. Apalagi mencari baju daerah untuk anak laki-laki ukuran 3 tahun agak sulit.
Pusing? Awalnya iya, tapi begitu ubek-ubek lemari dan menemukan celana batik ini. Saya langsung mempunyai ide untuk mendandani anak saya ala anak betawi. Baju koko + celana batik + sarung yang dikalungkan leher + kumis tipis. Cakep deh pokoknya! (dalam bayangan saya)
Tapi pada hari H-nya, apa daya ternyata anak saya malah memilih menggunakan blangkon (kekecilan) instead of sarung. Ditambah lagi drama ga-mau-didandanin-pake-kumis. Ya sudahlah, yang penting judulnya menggunakan baju daerah (walaupun maksa)
Dan inilah hasilnya:
Atasan: baju 'koko' (aslinya ini baju Thailand :D)
Celana: celana batik beli di mirota Jogja
Blangkon: beli di emperan Malioboro
Nggak malu-maluin kan, ya? :)