Sorry, we couldn't find any article matching ''
Sewa Atau Beli?
Maraknya jasa penyewaan perlengkapan anak akhir-akhir ini jujur saja amat membantu saya dalam menentukan apa benda-benda yang bisa disewa dan apa saja yang harus dibeli. Ya, saya nggak gengsi menyewa, lho. Apalagi untuk benda-benda yang usia pemakaiannya tak terlalu lama. Awalnya, keinginan saya ini ditentang oleh ibu saya, yang alaminya, sih, ingin semua serba baru untuk cucu pertamanya.
Ya, kalau uangnya nyetak sendiri saya juga mau begitu, sih.
*gambar dari sini
Tapi realita mengatakan bahwa uang saya lebih baik disimpan untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti misalnya biaya sekolah Shera nanti. Jadi dengan sedikit nekad, saya menghubungi salah satu jasa penyewaan perlengkapan anak untuk mencoba menyewa benda perdana yaitu car seat. Kenapa nggak beli baru saja? Karena setelah membaca berbagai forum dan mengobrol dengan ibu-ibu yang lebih berpengalaman, kadang anak suka nggak cocok sama car seat-nya. Lha, kalau beli lantas nggak cocok, kan, sulit, ya, apalagi kalau sudah telanjur beli yang mahal. Inilah mengapa saya merasa bersyukur dengan adanya jasa penyewaan, karena kalaupun tujuan akhirnya adalah membeli, anggap saja si penyewaan ini seperti sarana ‘test drive’ sebelum mengeluarkan uang lebih banyak.
Yang menjadi pertimbangan saya sebelum menyewa perlengkapan bayi:
Apakah barang yang ingin saya sewa itu benar-benar dibutuhkan sampai misalnya 5 tahun ke depan? Jika kira-kira beberapa bulan saja sudah akan tak terpakai, sepertinya lebih baik menyewa.
Saat masih di perut mungkin belum terbayang akan seberapa cepat atau lambat pertumbuhan si bayi. Ketika sudah lahir, baru akan terlihat apakah dia akan segera tampak ‘penuh’ di stroller-nya atau tidak. Bersiap-siap dengan membeli berbagai barang tentu tidak ada yang melarang, tapi untuk beberapa benda yang tergantung pada ukuran si bayi, menyewa bisa jadi pilihan yang lebih kecil risiko ruginya dibanding membeli.
Beberapa barang seperti car seat, walker atau stroller mungkin tak mengapa jika menyewa. Tapi untuk beberapa orang, mungkin agak keberatan jika harus menyewa pompa ASI misalnya, karena alasan higienitas dan memilih untuk membeli. Sah-sah saja, sih.
Sebelum menyewa, kalkulasi biaya pun penting. Kenapa? Karena mungkin saja ada beberapa benda yang lebih ekonomis dibeli daripada disewa. Apalagi jika mungkin berencana punya anak kedua dan berniat menurunkan milik si kakak untuk adiknya kelak.
Lalu apa yang mesti diperhatikan saat menyewa perlengkapan bayi?
Banyak jasa penyewaan bayi bertebaran di internet, dan ini membuat pusing apalagi barang-barang yang ditawarkan serupa. Sebelum menentukan pilihan, cek dulu kredibilitas mereka. Ini penting lho, karena biasanya pelanggan yang puas takkan ragu memberikan testimonial yang baik, sementara pelanggan yang kurang puas pun takkan segan berbagi dengan calon pelanggan. Cara agar tahu semua ini? Tentu dengan cek-cek ombak di forumnya MommiesDaily :)
Saat barang sampai, periksa dulu dengan teliti apakah semua parts-nya lengkap, bentuknya sesuai harapan dan apakah aman untuk anak. Lihat apa ada ujung-ujung yang tajam, retak di beberapa bagian misalnya dan kekokohan barang secara keseluruhan. Seperti kita tahu, barang sewaan tentunya tidak datang dalam kondisi 99% baru, oleh karena itu, memeriksa dengan teliti sebelum menggunakan amatlah penting.
Walau ditangani oleh para profesional, ada baiknya jika kita membersihkan dulu barang yang kita sewa sebelum dipakai. Misalnya, jika menyewa car seat, lepaskan dulu covernya lalu dicuci sebelum dipakai. Jika menyewa mainan, tak ada salahnya membilas mainan-mainan ini dengan antiseptik sebelum anak-anak kita memainkannya. Mungkin terdengar paranoid, but isn’t it better to be safe than sorry?
Harusnya nggak cuma dicatat, tapi juga dilunasi. Beberapa penyewaan mengizinkan kita untuk membayar satu tahun atau beberapa bulan di muka. Tapi jika menyewa per bulan, set di alarm tiap tanggal berapa harus membayar. Eh, ini sih sebenarnya note to self karena walaupun alarm sudah di-set, saya sering kali lupa nomor rekening si pemberi sewa. Hihihi!
Tapi hati-hati, lho, ibu-ibu, walau tujuan menyewa itu biasanya agar lebih ekonomis, kadang nafsu membeli itu bisa datang justru dari menyewa, lho. Seperti saya bilang tadi, jika menyewa diperlakukan sebagai sarana ‘test drive’, tentunya ketika cocok, kan, jadi ingin punya sendiri.
Nah, jadi tergoda belanja lagi, kan? Udah, nyewa aja dulu :)
Share Article
COMMENTS