banner-detik
SHOPPING

Money Talks: Bikin Shopping Account, Yuk!

author

Reliza Arifiani27 Mar 2013

Money Talks: Bikin Shopping Account, Yuk!

Tidak bisa dipungkiri, ya, si shopping account ini masih sering menjadi ‘dilema’ perlu atau tidak.  Kalau tak kenal maka tak sayang berlaku juga, lho, untuk yang satu ini. Oleh karena itu, mari kita kenali shopping account ini, apa manfaatnya, dan bagaimana mengelolanya.

Dari namanya saja, para Mommies sudah paham betul fungsinya. Ya, apalagi kalo bukan untuk memenuhi kebutuhan (atau keinginan?) kita untuk berbelanja. Berbelanja yang seperti apa? Tentunya berbelanja yang sifatnya kebutuhan yang kita kategorikan kebutuhan pribadi.  Secara urgensi, kebutuhan pribadi ini bukan yang dalam skala prioritas yang tinggi, ya, dan bukan juga kebutuhan berbelanja groceries. Contoh yang paling gampang adalah belanja barang-barang seperti tas, pakaian, atau sepatu. Belum lagi kalo sale sedang melanda. Rasanya rugi banget ya kalo tidak membeli, pada saat harga lagi jatuh bebas.

*gambar dari sini

Lalu, mengapa ya, kita memerlukan account khusus untuk belanja-belanja cantiknya? Sebenarnya alasannya sangat sederhana, kok. Coba deh, di antara jenis pengeluaran kita, pengeluaran mana yang paling sering menyabotase pengeluaran lainnya?  Pengeluaran pribadi, kan? ‘Dosa’-nya ada di sini, mulai yang tergiur sale, online shopping, dll, dll. Nah, dengan memiliki rekening yang terpisah untuk tujuan belanja ini, kita bisa memiliki kontrol terhadap keinginan berbelanja kita.  Sebelum kita berbelanja, pastikan kalau shopping account yang kita miliki memang terisi, dan nilainya cukup.  Dan ketika shopping account sudah terkuras habis, artinya saat itu juga Mommies meredam keinginan belanja, hingga pundi rekening kembali terisi.

Berapa besar nilai yang harus kita sisihkan untuk shopping account ini? Tentunya bergantung dengan kemampuan masing-masing. Idealnya, sebelum menyisihkan uang di rekening ini, pastikan tujuan investasi yang skala prioritasnya tinggi sudah kita jalankan. Karena bagaimanapun berbelanja itu sifatnya keinginan, bukan kebutuhan, jadi tidak adil buat diri kita sendiri ketika kita tidak memikirkan hal lain yang lebih penting dari berbelanja.

Jadi, belanja itu boleh-boleh saja, kok. Saya juga percaya bahwa uang yang kita hasilkan dari kerja keras itu dinikmati baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kita perlu mengatur uang kita dengan bijak, agar kita bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.  Supaya kita tidak merasa bersalah berbelanja, maka kita harus bisa membatasi diri. Cara membatasi diri untuk tidak berlebihan berbelanja adalah dengan membuat shopping account ini. Silakan mencoba, dan rasakan bedanya.

*Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.

 

Share Article

author

Reliza Arifiani

Reliza Arfiani (Icha) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan