Sorry, we couldn't find any article matching ''
Sabtu Untuk Ayah & Ibu
Sejak pacaran, ritual nonton di bioskop adalah makanan saya dan Rino setiap weekend. Hampir semua film baru kami kejar dan terkadang jika waktu sedikit senggang, kami bisa nonton dua sampai tiga film sekaligus. Hingga usia kehamilan 34 minggu, saya masih nonton midnight Harry Potter! And yes! As you guessed, lingkaran kehidupan kami berubah sejak Menik lahir. Ritual nonton di bioskop ini tidak pernah kami lakukan lagi hingga detik ini. Jadi sudah 15 bulan, deh, tidak pernah menginjakkan kaki ke bioskop. Mungkin terdengar menyedihkan, ya? Nyatanya tidak kok, kami masih bisa nonton DVD atau di cable tv langganan.
Ini memang menjadi komitmen kami berdua untuk tidak meninggalkan Menik sampai nanti tiba waktunya Menik bisa dititipkan tanpa membuat repot (baca: masih ASI, belum lulus toilet training, belum lancar berkomunikasi, dsb). Sambil menunggu momen tersebut, kami berdua sudah merancang bagaimana mengatur waktu ketika nanti tiba waktunya (yang mana masih lama ya, ibu-ibu, anaknya juga masih 15 bulan umurnya *CRY*). Saya dan suami akan membuat hari Sabtu sebagai hari Ayah dan Ibu, dan hari Minggu sebagai hari Ayah, Ibu, dan Menik. Senin sampai Jumat kan pasti semua punya kegiatan masing-masing, ya, ayah bekerja, ibu dengan urusannya, dan Menik (sudah) sekolah.
Sedikit flash back, ide ini muncul ketika dulu saya dan adik saya selalu dititipkan ke rumah nenek setiap hari Sabtu, entah karena orang tua saya sedang ada undangan kawinan atau memang mereka akan pergi 'pacaran'. Orang tua saya pun tidak berbohong, mereka memberikan pengertian, bahwa Ibu dan Bapak mau pergi dulu berdua (entah untuk menghadiri undangan atau nonton atau makan malam) dan besok hari Minggu, baru kami akan diajak untuk pergi berempat. Jadi, saya dan adik sudah mengerti benar bahwa Sabtu adalah harinya orang tua saya, dan Minggu adalah hari keluarga. Ini menjadi ritual yang ditunggu, loh! Dan ketika saya menyampaikan ide ini, Rino langsung setuju.
Sekarang, saya dan Rino masih menunggu waktu hingga tiba saatnya Menik bisa ditinggal. Rencananya, trial pertama untuk merealisasikan ide quality time di hari Sabtu adalah ketika Menik sudah disapih, hehe, which is I don't know when :p Tapi yang pasti ritual ini harusnya bisa membuat hubungan kami sebagai suami istri tetap terjaga, kan walau sudah punya anak, setiap orang tetap butuh me-time, dan setiap pasangan butuh our-time, dan tentunya juga tetap harus ada family-time. Kalau mommies bagaimana? Ada yang punya hari atau waktu khusus untuk quality time berdua suami? Karena bagaimanapun, rasa cinta itu harus tetap dijaga, kan? ;)
Share Article
COMMENTS