banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Swimming Lesson for Kid, Parenting Lesson for Mom

author

affi07 Dec 2012

Swimming Lesson for Kid, Parenting Lesson for Mom

Persis dua tahun yang lalu, saya pernah menuliskan tentang ketakutan Aluf yang agak tidak wajar terhadap lumba-lumba. Pada saat itu umurnya baru masuk 3 tahun. Apakah semua ketakutannya menghilang seiring usianya bertambah? Ternyata nggak juga :)

Takut sama lumba-lumba itu hanya salah satu hal yang bisa membuat Aluf berteriak histeris, sebenarnya, sih, masih panjang daftarnya. Salah satunya yang paling sering membuat saya gemas adalah ketakutannya saat berenang. Waktu masih bayi, sampai dengan usia 2 tahun, Aluf senang sekali jika diceburkan ke kolam renang, tentunya dengan saya gendong. Tapi entah kenapa, setelah makin besar, bukannya makin berani, dia malah semakin takut berenang, bahkan ada saatnya dia sama sekali tidak mau masuk ke kolam renang dan akan menjerit-jerit jika diajak.

Aluf usia 6 bulan, tampak tenang dan bahagia di kolam renang :D

Hal ini tadinya agak susah saya terima, mengingat saya suka sekali berenang dan sudah mulai hobi berenang sejak usia balita. Berenang juga salah satu kegiatan keluarga besar saya yang lumayan sering dilakukan bersama, jadi gemas sekali rasanya ketika semua orang bersenang-senang di kolam renang, sementara saya hanya bisa menatap di pinggir kolam sambil terus membujuk Aluf yang bahkan berganti baju renang saja tidak mau.

Saya sudah pasrah saja bahwa Aluf mungkin akan jadi anak yang tidak hobi berenang, tapi ternyata setelah berbulan-bulan seperti ini, muncul juga kembali keinginannya untuk berenang. Yes! Langsung saat itu juga saya bawa Aluf ke sports club dekat rumah yang mempunyai fasilitas kolam renang, sebelum ia berubah pikiran. Tapi apa yang terjadi sampai di sana? Aluf hanya mau duduk di pinggiran kolam dan mencelupkan kakinya saja! Ketika saya bujuk dan rayu untuk turun ke kolam, ia menjerit-jerit ketakutan sambil berkata, "Aluf takut tenggelaaaaam!" Yang membuat saya tengsin, beberapa anak-anak di sana yang usianya lebih muda dari Aluf memberikan tatapan heran ke arah kami sambil dengan santai melompat ke kolam ... yang dalamnya hanya semata kaki mereka. Ya, kolam yang dianggap Aluf menakutkan itu kolam cetek anak-anak, lho. :D

"Aku di pinggir saja, yaaa ...."

Kejadian menghebohkan lainnya seputar berenang adalah di hari pertama pelajaran berenang di sekolah Bambini. Hari itu dengan wajah cemas Aluf berulang kali meminta untuk tidak ikut pelajaran berenang, tapi dengan tegas saya mengatakan bahwa karena badannya sehat, tidak ada alasan untuk dia tidak mengikuti kegiatan tersebut. Kebetulan hari itu saya tidak bisa menemani, tapi saya cukup bisa membayangkan apa yang terjadi karena saya mendapat laporan dari berbagai sumber: guru, pengasuh sampai sahabat saya yang kebetulan anaknya sekelas dengan Aluf. Rupanya ia menangis dan menjerit keraaaaas sekali sampai terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Saking kerasanya, gurunya pun bertanya apakah Aluf punya trauma khusus terhadap berenang dan kenapa dipaksakan kalau ia trauma? Saya sampai bingung mau jawab apa, secara dia nggak ada trauma apa-apa, kok! :D

Ada banyak momen dalam "karir" kita sebagai orangtua di mana kita merasa ada yang salah dengan anak kita dan kita akan berusaha mencari solusinya. Jujur, masalah berenang ini sempat menjadi salah satu masalah yang saya anggap perlu saya cari solusinya secara serius, bahkan sempat terpikir memberikan les renang privat kepada Aluf. Berenang itu kan salah satu life skill yang sangat penting, bagaimana kalau anak saya nanti benar-benar tidak mau dan tidak bisa berenang sama sekali? Tapi setelah membaca beberapa artikel dan cerita ibu-ibu lain seputar ketakutan terhadap berenang, saya jadi tahu bahwa saya tidak perlu panik, sih. Ketakutan anak-anak akan air atau berenang itu cukup umum dan walaupun butuh waktu, akan ada saatnya di mana mereka akan bisa menaklukan sendiri rasa takutnya. Sebagai orang tua, yang bisa kita lakukan adalah memberikan support dengan tidak memberikan pressure, bersabar dan tentunya berbesar hati menerima bahwa di kolam renang umum kita akan bertemu anak-anak lain yang lebih pemberani dari anak kita :)

Thankfully, this article has a happy ending. Karena setelah rutin belajar berenang di Bambini dan juga setelah rutin saya ajak ke kolam, Aluf pun sekarang sudah berani berenang! Walaupun masih di kolam anak-anak, tapi keberaniannya sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dulu karena sekarang dia bahkan sudah berani menyelamkan kepalanya ke dalam air!

Saking sudah PD-nya berenang, sekarang sebelum nyemplung harus pemanasan dulu :D

Share Article

author

affi

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan