Sorry, we couldn't find any article matching ''
Stars on Earth; Every Child Is Special
Ada yang suka nonton Bollywood? Shahrukh Khan, Salman Khan dengan adegan nyanyi sambil nari-nari di tengah pohon atau di hamparan rumput
Everybody know gimana film Indihe punya pattern. Makanya saya tiap kali menonton TV suka sekali menghindar MNC dan Indosiar, TV yang seringkali ada adegan nyanyi sambil menari (derita nggak punya TV Kabel :'( ). Malam menunggu suami pulang dari kerja, saya terbangun dan menonton film India di MNC TV . Mulanya, sih, pindah-pindah kanal, tapi mulai 2 menitan, kok, nih, film India bagus banget jadi start untuk menonton secara penuh. Aamir Khan pemeran utamanya.
Ini cerita seorang anak, bernama Ishaan Nandkishore Awasthi, berusia 8 tahun yang tidak menyukai sekolah karena dia selalu gagal dalam ujian. Semua pelajaran sangat sulit buat Ishaan dan ia sering di-bully oleh teman dan gurunya karena kebodohan. Idiot nama panggilannya. Tapi di dalam diri Ishaan, dia adalah seniman luar biasa dengan imajinasi yang jauh lebih besar dibandingkan teman-teman sebayanya. Ayah Ishaan adalah eksekutif yang berhasil dan mengharuskan anak-anaknya nomor satu. Ibunya frustrasi mengajarkan Ishaan, karena dia selalu gagal, dan juga pemberontak. Kakaknya, Yohaan, adalah anak yang sangat pintar baik di bidang akademis dan olahraga, Yohaan selalu menjadi bahan perbandingan Ishaan.
Kesal karena anaknya selalu bernilai jelek, ayahnya mengirim Ishaan ke sekolah berasrama. Larut karena ketakutan akan kehilangan keluarganya dan depresi akan lingkungan sekolah barunya yang juga mem-bully-nya, harga diri Ishaan hancur. Dia tidak mau belajar bahkan hanyak tertunduk ketika di sekolah.
Di tengah ketakutan dan depresinya, ada guru seni baru Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) yang juga sebagai instruktur di sekolah lain, sekolah khusus untuk anak-anak yang mempunyai developmental disabilities. Cara mengajar Nikumbh berbeda dengan guru seni yang lama. Ia menyadari dari semua anak muridnya yang senang dengan pelajarannya cuma ada 1 anak yang tidak senang, yaitu Ishaan. Sebagai guru yang baik, dia mencari tahu penyebab Ishaan tidak suka dengan pelajaran seni yang diajarkannya. Ia menemukan bahwa Ishaan disleksia. Sebagai guru yang baik, dia membawa permasalahan Ishaan kepada orangtuanya bahwa bahkan kepada kepala sekolahnya untuk dapat memberi palajaran tambahan 2 jam setiap hari untuk membantu Ishaan dengan disleksianya.
Pada pelajaran seninya, dia membawakan topik disleksia dalam kelasnya dan membawa nama Leonardo da Vinci, Albert Einstein, Agatha Christie sebagai orang disleksia. Perlahan, Ishaan mulai menaruh perhatian kepada guru seninya. Ketika semua muridnya keluar dari kelas, dia memanggil Ishaan untuk memberikan pelajaran tambahan buat Ishaan. Dengan cepat Ishaan bisa mempelajari bahasa dan matematika dan nilainya membaik. bahkan ada 1 frame dimana ayahnya menangis ketika anaknya sudah lancar membaca.
Sebagai klimaks dalam film ini, guru seni Nikumbh mengadakan perlombaan menggambar antara guru, dan murid di sekolahnya. Juara dari lomba ini akan dipajang di buku tahunan sekolah mereka. Kompentisi itu kemudian dimenangkan oleh Ishaan. Ishaan mendapatkan harga dirinya kembali ketika disebutkan pemenang oleh kepala sekolah.
Mungkin norak atau kampungan menonton film Bollywood, tapi menurut saya, film ini patut ditonton oleh semua orang tua. Karena seringkali orang tua tidak menyadari apa yang menjadi kebutuhan dan ketakutan anak, seringkali kita selalu dengan ekspetasi kita (saya juga suka begitu dengan Cio). Kalau kata ayahnya Ishaan kalau tidak menjadi no 1, pasti dia tidak akan menjadi orang. Padahal setiap anak itu berbeda dan setiap anak itu spesial. Saya percaya banget. Jaman sekarang, no 1 di akedemisi bukan menjadi patokan untuk menjadi orang yang sukses. Tetapi sesorang bisa sukses dengan skill dan mencintai pekerjaannya.
Setelah saya menonton film ini, saya makin yakin, every child is special with their own way, bahkan anak-anak dengan development disabilities yang mereka punya. Setuju, kan, Mommies?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS