Ulang tahun ke-2 gadis kecil saya Kintan, tepat di saat saya sedang hamil 8 bulan. Saya ingin sekali merayakan ulang tahun Kintan karena ulang tahunnya yang pertama tidak dirayakan dan jujur saja saya ingin menunjukkan kalau mamanya tetap perhatian walaupun sebentar lagi Kintan akan menjadi seorang kakak.
Saya sempat berpikir untuk merayakan ultahnya di salah satu tempat bermain anak-anak yang tidak jauh dari rumah kami, atau restoran yang biasa menyelenggarakan ultah anak tapi membayangkan saya harus membawa makanan dll nya ketempat tersebut kok kayanya riweuh banget karena perut lagi gendut-gendutnya dan saya juga ingin memberikan makanan yang sehat untuk anak yang diundang. Belum lagi karena saya bekerja, jadi daripada kerepotan atur waktu dengan pihak tempat bermain, saya putuskan untuk merayakan di rumah dan tentunya biaya yang dikeluarkan lebih murah (lumayan bisa buat biaya melahirkan,emak irit :p).
Berbekal pengalaman yang minim tentang urusan pesta anak kecil, saya minta bantuan kakak-kakak saya yang kebetulan memiliki katering balita Bebitang. Untuk urusan undangan, saudara kembar saya mendesain undangan sesuai tema yang disukai Kintan yaitu princess. Untuk kuenya, saya sempat googling cari kue yang pas di hati dan di kantung tapi kok nggak ada yang sreg, ya, lagi- lagi saudara kembar saya yang membuatkannya dan menurut pengakuannya kuenya dibuat selama 5 jam saja :)) rasanya nikmaaat dan bentuknya cantik (menurut saya, lho) dan untuk goodie bag saya beli tas kecil gambar karakter yang biasanya disukai anak-anak yang kebetulan saya lihat ketika saya sedang ke pasar dan untuk isinya saya serahkan kepada Bebitang jadi secara tidak langsung dan tidak sengaja tentunya, Bebitang jadi EO untuk ultah Kintan. Mulai dari goodie bag, undangan sampai kue ultah saya serahkan kepada kakak-kakak saya. Urusan saya hanya membuat daftar yng akan diundang, dekor rumah dan makanan yang disajikan untuk dewasa, tapi ternyata saya dibantu ibu saya yang bersedia masak nasi kuning dan teman-temannya untuk dimakan (banyak keuntungan jadi bumil :p). Untuk urusan dekor juga nggak ribet, tinggal tempel balon dan pita, jadi, deh, dekorasi minimalis. O, ya, untuk balon sengaja saya beli stik untuk gagang balon karena saya yakin teman-teman Kintan pasti ingin membawa pulang balon dan ternyata benar, balon yang dipakaikan stik laris manis tidak bersisa.
Penampakan kue (sebelum dihias) serta kotak susu yang ditempel siluet Kintan dan undangannya
Tadinya saya ingin menggunakan jasa badut tapi saya khawatir ada anak-anak yang takut sama badut. Nantinya malah akan membuat mereka nangis, akhirnya saya urungkan niat tersebut. Tepat pada hari H, dimulai dengan ungkapan terima kasih kami kepada teman-teman Kintan dan teman mama-papanya tentunya, lalu acara tiup lilin. Alhamdulillah ultah Kintan berjalan lancar dan banyak teman-teman Kintan yang datang. Saya senang akhirnya Kintan bisa merayakan ultahnya walaupun dengan sederhana dan budget yang minimalis, memang sedikit capek tapi hasilnya benar-benar memuaskan, saya bisa memberikan goodie bag makanan yang sehat untuk teman-teman Kintan, acara yang sederhana dan gak riweuh serta kebahagiaan untuk Kintan. Terima kasih Bebitang yang sudah banyak membantu ultahnya Kintan, jangan kapok, ya :)