Perawatan Pascakelahiran Bersama Mom and George

Health & Nutrition

Leija・06 Nov 2012

detail-thumb

Sama seperti semua ibu-ibu, Caroline—kalau di forum FD, nick-nya Carol. Ada yang familiar?—sangat berbahagia dengan kelahiran putraya lima tahun lalu. Namun, sama seperti banyak ibu lainnya, ia juga pusing mengembalikan berat badannya seperti semula. Berbagai cara ia tempuh, termasuk melakukan perawatan pascamelahirkan.

Nah, sebagian dari kita juga mungkin melakukan perawatan sejenis. Habis, yang namanya habis melahirkan, pasti badan serasa babak belur dan penampilan berantakan, kan? Begitu juga dengan Caroline yang mengambil sebuah paket perawatan setelah melahirkan. Namun, tak hanya bergantung kepada perawatan tersebut, ia juga menambahnya dengan usaha-usaha sendiri sampai berat badannya kembali menjadi ideal.

Setelah itu, banyak teman-teman Caroline yang menanyakan rahasia singsetnya. Ia pun berpikir, kenapa nggak dibuat jadi bisnis saja, ya? Apalagi Caroline punya banyak ide untuk merevisi perawatan pascakelahiran yang sudah pernah ia alami sendiri.

Maka pada 2009, Caroline memulai usaha homecare pascamelahirkannya sendiri yang ia namai Mom and George. Usaha ini dimulai dengan sederhana, hanya dengan 1 terapis untuk 1 klien per bulan. Semua urusan ditangani oleh Caroline sendiri. Lama-kelamaan, reputasi Mom and George mulai terkenal, sampai sekarang ia mempunyai 5 klien per bulan.

Saya beruntung sekali karena berkesempatan untuk mencoba satu sesi homecare Mom and George. Kebetulan, saya memang baru melahirkan akhir Juli lalu. Sudah lama, sih, tetapi dengan segala keribetan mengurus bayi muda, babak belurnya masih terasalah :D

Maka di suatu pagi yang cerah, Caroline hadir dengan salah seorang terapisnya di rumah saya. Ternyata, untuk klien baru, Caroline memang selalu ikut datang pada pertemuan pertama. Dengan demikian, ia dan klien bisa kenalan dulu lantas membangun kepercayaan. Ditambah, Caroline nggak hanya berpenampilan menarik, tetapi juga ramah dan supel. Pantas saja beberapa kliennya malah minta Caroline untuk datang menemani mereka treatment!

Sebelum memulai perawatan, sang terapis numpang merebus sereh dan beberapa butir bawang merah yang nantinya akan digunakan untuk air mandi saya. Setelah itu, perawatan baru dimulai.

Perawatan diawali dengan pijatan seluruh tubuh. Saya diurut mulai dari punggung, kaki, tangan, wajah, hingga pundak. Rasanya? Jujur … dahsyat! Untuk saya pribadi, sih, tekanannya pas sekali. Tak terlalu lembut apalagi terlalu keras. Minyak yang digunakan adalah Dewi Sri Body Contour yang dihangatkan diatas aromatherapy burner, sehingga pijatannya terasa hangat dan wanginya semerbak ke penjuru ruangan.

Sambil saya dipijat, Caroline bercerita bahwa terapis Mom and George sebenarnya sudah berpengalaman sebagai tukang urut bertahun-tahun, tetapi saat bergabung dengan Caroline, ia diberikan pelatihan lebih lanjut. Pasalnya, belajar dari pengalaman, Caroline tahu betul titik-titik yang biasanya menjadi sumber nestapa ibu baru. Contohnya, telapak kaki. Betul sekali, lho. Entah kenapa, telapak kaki saya sering terasa sakit dan pegal sejak melahirkan. Mungkin ada hubungannya dengan posisi berdiri yang salah saat hamil (karena keberatan perut)? Entahlah. Yang pasti Caroline memahami itu, sehingga ia meminta terapis berkonsentrasi di daerah telapak kaki.

Selain itu, apabila pijat perawatan lainnya mengurut area payudara, Caroline justru menghindari daerah tersebut. Sebab, kalau salah-salah, pijat payudara malah bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman, apalagi untuk ibu baru yang payudaranya biasanya sedang kencang. Bukannya rileks, nanti kita malah tegang. Lagi-lagi, betul sekali!

O, ya, sesi pemijatan ini diiringi dengan alunan musik lembut dari CD yang dibawa Caroline, lho. Total relaxation!

Usai pijat, saya mandi dengan air rebusan sereh dan bawang merah yang sudah disiapkan sebelumnya.

Selesai mandi, saya dibalurkan slimming cream di perut, paha dan lengan sambil dipijat-pijat dengan alat dari The Body Shop. Krim ini berfungsi untuk membantu mempercepat peluruhan lemak di badan.

Setelah itu, baru saya memakai korset khusus dari Caroline.

Ibu-ibu pasti paham dong, perawatan pascamelahirkan selalu identik dengan bekung—yaitu gurita ikat PLUS stagen 5 meter—yang menyiksa. Berdasarkan pengalaman saya—yang dibekung selama 30 hari—hal ini benar-benar bikin serba salah. Kalau tidak dibekung, rahim jadi gombyor terus dan terasa sakit. Belum lagi buncitnya. Tetapi kalau dibekung, badan jadi kaku, susah tidur, dan yang paling merepotkan, susah menyusui.

Caroline juga mengalami hal tersebut. Sehingga, dengan Mom and George, ia menawarkan jalan tengah berupa korset modifikasi. Bentuknya, sih, serupa dengan korset modern atau Spanx. Rupanya seperti celana pendek ketat, namun tinggi seperut dan disertai kaitan-kaitan seperti bra. Ada bolongan di bagian kemaluan, dan underwear dipakai diluar korset ini. Jadi kalau ingin buang air kecil, kita tinggal buka underwear saja. Praktis!

Ketika saya coba, rasanya wow, nyaman sekali! Betul-betul seperti memakai bicycle pants biasa saja. Bahannya halus dan lentur, enak dipakai di segala posisi. Apalagi pasang dan copotnya mudah banget, tanpa perlu bantuan orang lain, tidak seperti bekungan.

Korset ini dibuat secara custom-made. Jadi, Caroline akan mengukur lingkar perut dan paha kita, lalu ia akan membuatkan korset yang sesuai dengan ukuran tersebut. Kalau nantinya ukuran kita mengecil (Aamiin!), korset ini pun bisa dikecilkan asalkan tidak lebih dari sekali. Asyik, ya?

O, ya, Caroline juga bisa terima pesanan bra menyusui yang juga di-customize. Memang, berdasarkan pengalaman pribadi, bra menyusui yang dijual di pasaran kerap tidak terlalu pas ukurannya. Kadang lingkar dadanya kebesaran, tetapi cup-nya kekecilan, atau sebaliknya. Dengan ukuran custom-made, tidak akan ada lagi keluhan-keluhan seperti itu.

Mungkin ada yang skeptis—korset lentur begitu, seefektif bekungan dalam mengecilkan perut nggak, sih? Tenang saja, efektif kok! Namun tentunya harus dibarengi dengan usaha-usaha lain, seperti pemakaian slimming cream, pijat teratur, dan pola makan sehat. Juga harus diingat, tidak ada yang instan di dunia ini. Caroline sendiri memakai korset ini selama 6 bulan sebelum akhirnya mencapai ukuran ideal. Masuk akal, sih. Wong berat badan kita saja naik selama 9 bulan, masa turunnya mengharapkan instan?

Korset ini wajib dipakai setiap hari, namun tak seperti bekungan yang kerap harus dipakai 24 jam, korset ini boleh digunakan untuk daytime use saja. Pemeliharaannya pun mudah, yaitu dicuci tangan dengan sampo.

Durasi paket homecare Mom and George adalah 14 hari. Bisa setiap hari, bisa selang-seling. Kenapa tidak 30 hari? Percaya, deh, terlalu lama! Lama-lama malah jenuh, lho. Ini pun saya alami. Ide selang-seling juga bagus, karena pijat setiap hari juga tidak enak. Apalagi, tidak setiap hari kita bisa meninggalkan newborn kita selama berjam-jam.

Yang lebih seru, Mom and George juga menyediakan menu makanan untuk para klien, dan kita bisa pesan dibawakan makan siang dan makan malam. Bagi ibu-ibu baru yang pastinya tidak sempat masak, layanan ini betul-betul bermanfaat!

And that’s not all. Ternyata Caroline juga jago pijat bayi, lho. Pada pertemuan pertama, disaat Caroline mendampingi sang terapis, ia bersedia memijat bayi kita sehingga kita bisa belajar dan mempraktekannya sendiri nanti.

Kalau sudah begini, tentunya tidak ada alasan bagi ibu-ibu baru untuk tidak merawat diri bersama homecare Mom and George. After all, we deserve it. Dijamin, badan segar, hati riang, menghadapi hari-hari awal bersama newborn pun jadi lebih menyenangkan!