Setelah tahu manfaat beraktivitas luar ruang untuk anak, rasanya ingin langsung menggiring anak supaya lebih aktif berkegiatan di luar ruang, ya. Tapi, nih, biasanya orangtua suka was-was dengan kondisi area bermain luar ruang. Menurut Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, pikirkan dulu lokasi area luar ruang yang dimaksud. Apakah berupa taman berumput, penuh pohon besar atau beraspal. Lantas sesuaikan kegiatannya dengan kondisi tersebut. Wajarlah, ya ... siapa, sih, yang mau anaknya terluka? “Keparnoan” bertambah dengan adanya berita penculikan anak yang masih sering terjadi. Aduh, semoga kita semua dilindungi dari hal-hal buruk semacam itu, ya, Mommies. Ada yang di dekat rumahnya ada taman dengan playground anak? Senang sekali pasti, ya, tapi ada baiknya sesekali Mommies cek juga kelayakan perlengkapan main yang ada.
Kami coba share beberapa poin yang harus diperhatikan saat akan mengajak anak beraktivitas luar ruang dengan aman dan nyaman:
Cek taman bermain
Nilai plus banget kalau punya taman bermain di dekat rumah. Tapi sedihnya perawatan taman bermain suka lalai diperhatikan pengembang perumahan. Jadi kita harus aktif memeriksa kelayakan taman bermain. Sebaiknya, taman bermain anak harus memiliki permukaan rata. Misalnya berumput ... pastikan area tempat anak bermain bebas dari bebatuan atau akar pohon yang bisa membuat anak tersandung saat berlari. Cek juga apakah di sekitar area tersebut ada sampah yang membahayakan seperti pecahan kaca atau kaleng minuman ringan. Idealnya permainan jungkat-jungkit, ayunan, dan permainan yang bergerak berada dalam satu area agar ketika digunakan, tidak bisa mencederai anak lain yang sedang bermain.
Pilih mainan yang aman
Biasanya anak-anak suka “keseruan” kalau main di luar ruangan, mungkin karena merasa lebih bebas, ya. Nah, supaya meminimalisir kemungkinan cedera, kita harus pilih mainan yang aman untuk mereka (tidak tajam dan tidak terbuat dari bahan keras seperti besi), misalnya memilih bola yang terbuat dari karet ketimbang plastik keras karena tidak akan membuat anak terluka jika bola membentur badannya.
Pakaikan anak tabir surya dengan kandungan SPF minimal 15
Cek apakah tabir surya yang digunakan termasuk “broad spectrum” atau tidak. Jika ya, artinya krim tersebut bisa melindungi kulit dari sinar UVA (penyebab kerusakan di dalam kulit) dan UVB (penyebab sunburn dan kulit berkerut). Pemakaian tabir surya sebaiknya dilakukan 15-30 menit sebelum beraktivitas dan pakai ulang tiap 2 jam sekali. Oh, ya, ganti atau beli baru tabir surya setelah beberapa waktu kemasannya dibuka karena tingkat efektivitas kandungan aktifnya sudah berkurang jauh dari sebelumnya.
Jika di luar sedang hujan, boleh saja mengajak anak bermain air
Namun, pastikan hujan tidak disertai petir dan anginnya tidak terlalu kencang. Anak juga harus dalam kondisi sehat, ya, Mommies. Pakaikan jas hujan (atau tidak, terserah saja) dan pastikan perut anak tidak dalam keadaan kosong. Setelah selesai main hujan, segera bilas (mandi air hangat enak, nih!) dan keringkan tubuh anak lalu hidangkan makanan atau minuman hangat.
Pengawasan oleh orang dewasa
Anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka mungkin belum bisa dilepas 100 persen. Maka, sebaiknya saat bermain di luar ruang, ada orang dewasa yang mendampingi. Manfaat lain keberadaan orang dewasa adalah untuk mempererat hubungan dengan anak melalui beragam permainan. Masa, sih, kita meminta anak beraktivitas luar ruang tapi tidak turut andil dalam kegiatan tersebut?
Nggak sulit, kan? Mungkin ribet tapi persiapan ini penting banget agar anak aman beraktivitas dan tetap terjaga kesehatannya setelah selesai bermain. Sudah siap? Main di luar, yuk?