Sibling Rivalry..

Behavior & Development

Renta・03 Oct 2012

detail-thumb

Saat anak kedua lahir, sibling rivalry alias sikap kompetitif dari si kakak (2 th, 3 bulan) muncul saat saya kembali ke rumah usai rawat inap di RS.

Si kakak selalu rewel. Mulai dari bikin susu, buang air kecil-besar, memandikan, makan, ganti baju, menyalakan AC, TV, tutup pintu, semua harus mama *sudah seperti asisten pribadi, deh*. Saya bahkan nggak boleh gendong adiknya, nggak boleh menyusui. Satu setengah bulan pertama nightmare banget.

*gambar dari sini

Menyadari bahwa ini semua tak bisa dibiarkan, maka ini adalah beberapa pendekatan yang saya lakukan :

1. Memperbanyak quality time dengan si kakak. Ada hari tertentu kami hanya pergi jalan berdua, mommy n daughter time. Selama jalan berdua ajak ngobrol sebagai teman curhat (walapun masih 2 tahu, anak-anak mengerti, lho), kenapa mama harus lebih banyak waktu jaga adik (adik masih kecil, belum bisa bersih-bersih sendiri, minumnya harus ASI, dll beda dengan kakak yang sudah bisa makan sendiri, main, dll).

2. Ajak kakak untuk ikut andil merawat adik. Misalnya, hari ini adik kita pakaikan baju apa, ya? Minta kakaknya yang memilih.

3. Belikan perlengkapan yang mirip-mirip, misalnya baju sama. Dan kasih komen, "Ya ampuuun ... cantiknya kakak-adik berdua, bajunya sama .... *besok-besok dia selalu mau baju yang sama dengan adiknya.

4. Lakukan hipnosis menjelang tidur nyenyaknya. Misal: Anak yang baik sayang adiknya, sayang mama-papa.

Sejauh ini, keempat cara di atas cukup ampuh untuk si kakak. Malahan sekarang, siapa coba yang paling bisa bikin adiknya tertawa ngakak?

Ya, si kakak ....  :)