Semua orang – tanpa kecuali – selalu ingin berada dalam kondisi sehat. Pola hidup yang seimbang antara pola makan yang baik, berolahraga, dan istirahat yang cukup adalah salah satu kunci supaya kita tidak hanya sehat, tapi kuat secara fisik. Namun demikian, kemungkinan kita sakit itu akan selalu ada, oleh karena itu penting untuk kita mempersiapkan biaya-biaya yang akan kita keluarkan ketika sakit ini. Penunjang dari kebutuhan ini adalah asuransi kesehatan. Seperti apa asuransi kesehatan ini dan fasilitas apa saja yang biasa kita dapatkan? Kita bahas, yuk!
*gambar dari sini
Siapa yang memerlukan proteksi kesehatan ini? Semua orang, dari bayi baru lahir hingga usia lanjut. Mengapa begitu? Sebab siapapun bisa terkena risiko sakit, tanpa memandang usia, jenis kelamin, ataupun jenis pekerjaan.
Apa saja yang dilindungi dengan memiliki asuransi kesehatan? Untuk asuransi yang dibeli per orangan atau keluarga, biasanya adalah biaya rawat inap di rumah sakit yang dilindungi oleh asuransi. Beberapa perusahaan asuransi memang menawarkan perlindungan untuk biaya rawat jalan juga, namum premi asuransi menjadi lebih tinggi. Adapun asuransi yang didapatkan dari kantor (jenis asuransi kelompok) cakupannya jauh lebih luas, dari rawat jalan, rawat inap, dan juga biaya melahirkan.
Apa saja jenis asuransi kesehatan? Ada dua jenis, yaitu dalam bentuk cashless dan santunan. Asuransi kesehatan yang cashless intinya benefit yang dikeluarkan tidak dalam bentuk uang, tapi perusahaan asuransi langsung membayarkan biaya kesehatan kita kepada rumah sakit. Sistem cashless ini juga dikenal dengan sistem kartu, karena kita akan diberikan kartu yang nantinya digunakan jika kita harus dirawat di rumah sakit rujukan perusahaan asuransi tersebut. Sistem yang kedua adalah sistem santunan, artinya ketika kita masuk ke rumah sakit, maka perusahaan asuransi akan megkreditkan santunan harian sesuai dengan nilai proteksi yang kita miliki kepada rekening kita.
Kalau dilihat dari penjabaran di atas, tidak ada alasan untuk tidak memiliki proteksi kesehatan, ya. Tapi mungkin Mommies masih bingung memilih proteksi yang tepat buat diri sendiri dan keluarga. Berikut kiat yang dapat membantu memilih asuransi kesehatan yang tepat:
Murni di sini artinya dalam perencanaan asuransi ini tidak ada nilai investasi. Ciri khas dari asuransi yang sifatnya murni adalah hangus, tidak ada return yang kita dapatkan, dan ketika premi asuransi itu dibayarkan, maka semua proteksi itu pun hangus. Ini berlaku baik untuk asuransi yang sifatnya cashless maupun yang sifatnya santunan.
Memilih asuransi kesehatan murni ini dari segi biaya akan lebih murah dan juga pencapaian tujuan menjadi optimal. Contoh saja, Mommies yang berumur 30 tahun yang ingin memiliki proteksi kesehatan cashless untuk kamar Rp 750 ribu, maka perkiraan premi tahunannya adalah Rp 3,8 juta per tahun. Reasonable, kan?
Ini perlu kita pertimbangkan. Setiap orang mungkin memiliki kenyamanan yang berbeda dalam memilih rumah sakit, memilih jenis kamar. Oleh karena itu, jangan hanya karena premi murah lalu kita memilih jenis kamar yang paling murah. Akibatnya, pada saat benar-benar masuk rumah sakit, dan harus masuk ke kamar yang mungkin isinya 6 orang – misalnya – akhirnya kita memutuskan untk masuk kamar untuk 2 orang. Akibatnya, kita harus menambah biaya sendiri dan proteksi menjadi tidak optimal.
Tentu saja kebutuhan ini harus di sesuaikan budget. Contoh saja, jika premi tahunan untuk kamar Rp 750 ribu terlalu mahal untuk Mommies, mungkin proteksinya bisa kita turunkan untuk kamar Rp 500 ribu. Perkiraan premi tahunannya menjadi Rp 3,4 juta per tahun.
Cari perusahaan asuransi yang baik, dalam arti mereka sudah cukup lama berkecimpung di dunia asuransi terutama di Indonesia. Karena kredibilitas dalam perusahaan jasa – tak terkecuali perusahaan asuransi – tidak bisa kita abaikan. Tentunya kita tidak mau membeli produk dari perusahaan yang tidak dapat dipercaya.
Penting juga untuk memilih agen yang sudah cukup lama berkarier dalam jasa asuransi ini, karena mereka akan memiliki pengetahuan yang luas dan juga dalam mengenai produk yang mereka tawarkan, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang cukup banyak sebelum akhirnya kita membeli produk tersebut.
Mommies, coba cek, ya, manfaat kesehatan yang didapatkan dari kantor baik yang dimiliki suami atau Mommies yang bekerja. Coba lihat nilainya, apa saja cakupan proteksinya, nilainya cukup atau tidak. Kalau nilainya cukup, tidak perlu membeli proteksi kesehatan individual lagi. Tapi kalo tidak cukup, maka kita bisa memberi proteksi tambahan untuk kita dan keluarga. Ingat, ya, proteksi yang sifatnya murni nilainya hangus. Kalau kita memang tidak perlu membeli sendiri, maka nilai premi itu bisa kita switch untuk dijadikan investasi.
So Mommies, protect your family with health insurance, ya!
*Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.