Sewaktu baru lahir, Menik sempat kesulitan menyusui langsung karena puting saya rata (dan ternyata tounge tie). Susah menyusui ini mengakibatkan suhu badan dan bilirubin Menik meningkat karena kurang ASI. Akhirnya saat usia 3 hari, Menik mulai belajar minum ASIP saya dengan menggunakan feeder cup atau biasa saya sebut dengan sloki! haha.
Antara kasihan dan takjub melihat bagaimana bayi mungil saya bisa minum langsung dari cup tersebut. Kasihan karena belum juga lancar menyusui langsung karena sulit untuk latch-on dengan baik, tiba-tiba harus belajar minum sendiri.
Konon menurut konselor laktasi saya, feeder cup ini adalah media yang paling baik untuk memberikan ASIP. Karena jika menggunakan sendok kecil, akan mengganggu konsistensi dan membuat bayi frustasi (akhirnya menangis) karena menyangka makanannya diambil darinya. Sedangkan penggunaan botol dot bisa membuat bayi bingung puting. Ini feeder cup yang saya gunakan.
Berikut beberapa kiat untuk memberikan ASIP menggunakan feeder cup:
1. Isi feeder cup jangan penuh-penuh. Biasanya saya isi 30ml. Kenapa? Sayang kalau terbuang hehehe, dan kalau tidak habis, ASIP sisa yang sudah kena liur tidak bisa disimpan lagi. Jika terlalu penuh, bisa tumpah karena bayi biasanya mau ikut memegang feeder cup.
2. Posisikan bayi setengah duduk. Biasanya Menik disangga pakai tangan kiri. Letakkan lap kecil atau bib untuk menyerap ASIP yang tumpah.
3. Letakkan bibir cup di atas bibir bawah, posisinya miring sedikit (seperti kita minum) sehingga ASIP menempel di bibir bayi dan bayi bisa menghisap atau menjilatnya. Ingat ya, Mommies, bukan dituang seperti dicekokin, tapi biarkan bayi yang minum sendiri. Miringkan cup sedikit demi sedikit hingga habis.
4. Bagaimana agar tangan bayi tidak ikut memegang? BEDONG si bayi. Jika bayi sudah tidak mau dibedong, berarti yang memberikan ASIP harus bisa mengontrol pegangan dengan mantap. Temukan celahnya masing-masing, karena setiap bayi berbeda. Kalau Menik, saya biarkan ikut memegang feeder cup, biasanya badannya jadi lebih rileks dan tidak banyak gerak.
5. Kalau bisa yang memberikan bukan ibu yang menyusui, karena naluri si bayi yang mencium aroma ibu, pasti maunya disusuin langsung. Jika bayi sudah terbiasa, baru ibunya boleh coba memberikan dengan feeder cup.
6. Jika terlihat tersedak, berhenti dulu, tepuk-tepuk punggung bayi, biar lancar lagi. Selama tidak reflux (tertutupnya saluran nafas dengan ciri, muka memerah berubah jadi biru, dan tidak bisa nafas), tidak perlu khawatir. Lanjutkan memberikan ASIP sampai habis.
Mungkin di awal, kita akan merasa sedikit takut, tapi seperti kiat perawatan bayi yang lain, lakukan dengan percaya diri. Mudah-mudahan memberikan ASIP dengan feeder cup berjalan lancar ya, Mommies!
Selamat memberikan ASIP!
*Gambar dari sini.