Sewaktu masih lajang dan belum berkeluarga, hobi saya adalah nomor satu. sampai-sampai ada ekstra pengeluarannya sendiri. Kebetulan hobi saya berhubungan dengan crafting. Hampir semua jenis crafting saya coba. Saya pun suka menggambar, alhasil saya jadi mengumpulkan segala pernak-pernik dan peralatan bikin ini itunya. Belum lagi ditambah aneka buku komik jepang dan buku "how to" yang memenuhi rak. Hobi ini masih sempat berjalan hingga memasuki masa pernikahan (karena masa pacaran sampai tunangan cuma terjadi selama 6 bulan :D). Tak disangka memasuki kehidupan rumah tangga, hamil, melahirkan dan membesarkan anak, hobi yang sudah mendarah daging ini berhenti untuk beberapa saat.
Suami saya memiliki hobinya sendiri, yang sudah saya ketahui dan amini sejak kami kenal dulu. Suami saya sangat suka motor-motor lama beserta printilannya. Sampai akhirnya, sekarang punya bengkel sendiri yang dinamai seperti nama anak kami, Bagas. Kesibukannya selain berkantor pun ia habiskan disana.
[caption id="attachment_14758" align="aligncenter" width="600" caption="hobi saya, hobi suami"][/caption]
Sedikit-sedikit saya masih menjalankan hobi sebagai "me time", namun seiring waktu, hobi menyenangkan yang saya sukai ini menjadi "kalah" dengan kegiatan rumah tangga juga pekerjaan kantor yang cukup melelahkan. Sementara suami masih punya waktu lebih untuk mengurusi hobinya itu. Hal ini rupanya menimbulkan kecemburuan tersendiri bagi saya. Apalagi saat menjalankan hobinya, suami tidak perlu berhadapan dengan urusan rumah tangga dan anak.
Awalnya hal ini tidak menjadi isu penting. Namun setelah saya kembali menggeluti hobi karena akan memulai usaha sendiri, hal ini menjadi kendala. dan percikan keributan pun timbul disana. Saya merasa tidak diperlakukan adil dan tidak didukung, namun suami merasa ia mendukung tapi membatasi dengan komentar-komentarnya yang terkesan saya melupakan tanggung jawab atas anak.
Memang pernikahan mampu menimbulkan banyak lika liku, tak disangka hobi pun dapat menjadi salah satunya. Apa pun itu segalanya harus didiskusikan dari jauh-jauh hari, walaupun suami tahu bahwa saya akan menggeluti usaha baru dari hobi ini, ternyata menjalankannya butuh kesabaran ekstra! ;D
Jujur saja, niih, masih belum ketemu solusinya, bagaimana dengan Mommies? Apakah ada yang punya kendala yang sama? Mau dong di-share ... ;)