Fakta: 60% bayi baru lahir akan terlihat kuning (terutama pada bagian mata dan kulit) selama beberapa hari di awal kehidupannya.
Bayi saya juga! Ya, dihari kedua hidupnya, Menik tiba-tiba panas dan ketika diukur suhunya sampai di posisi 38 derajat Celcius dan kulit tubuh terutama bagian dadanya terlihat kuning. Drama pun dimulai, saya panik. DSA datang dan bilang kalau kuning ini biasa, demam belum sampai 38.3 derajat Celcius sehingga belum perlu obat, cukup skin to skin treatment, dan obatnya hanya satu yaitu susui sesering mungkin. Opsi fototerapi belum diambil, karena konselor laktasi laporan soal ASI saya yang lancar. Ya, ASI memang lancar, menyusui yang tidak lancar, pelekatan belum dapat dilakukan dengan baik. Jadi hari itu langkah yang diambil untuk menurunkan panas adalah melakukan skin to skin dan memberikan ASI setiap 2 jam sekali. DSOG yang sore itu datang visit juga memberikan semangat ketika melihat raut panik di wajah saya. Beliau bilang ,"Tenang, Saz. Bayi kamu itu sehat, ketuban juga saya yang mecahin, APGAR-nya 9. Jangan panik, tetap tenang agar ASI lancar, Oke!" Saat itu, saya hanya mengangguk lemas. Walau ada sedikit rasa lega, namun pengalaman meninggalkan adik (saat itu tahun 1990) ketika baru lahir karena bilirubinnya tinggi dan hampir harus tukar plasma darah, bikin saya khawatir tingkat tinggi!
Ternyata Menik terkena yang namanya breastmilk jaundice atau sakit kuning karena kurang ASI. Ciri-ciri utamanya adalah bayi malas menyusu dan maunya tidur terus. jadi saya kecolongan di bagian Menik tidur terus menerus, paling hanya terbangun karena popoknya basah, dan setelah diganti tidur lagi. Nah, kurangnya asupan ASI ini membuat banyaknya kotoran saat bayi buang air besar berkurang karena bilirubin yang berada di usus bayi terserap kembali darah, bukannya ikut terbuang saat buang air besar.
Kuning pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh fungsi hati yang belum sempurna untuk bekerja mengeluarkan bilirubin dari darah. Keadaan ini biasanya terjadi pada 25-50 % bayi cukup bulan dan lebih tinggi pada bayi prematur. Ada dua jenis kuning pada bayi:
1. Kuning Fisiologis. Kuning yang terjadi pada bayi baru lahir dan masih dianggap normal. Biasanya kuning ini terlihat pada saat bayi usia 2-4 hari karena terjadi peningkatan pemecahan eritrosit. Berarti jelas dong, untuk bisa mengatasi kuning ini, dibutuhkan asupan ASI yang cukup, agar bilirubin bisa terbuang sempurna. Keadaan ini akan membaik dalam beberapa hari dengan memastikan ASI cukup.
2. Kuning Patologis. Keadaan kuning pada bayi karena kondisi bayi yang tidak normal, dan tingkat bilirubin naik dengan cepat. Tanda bayi yang terkena kuning patologis dan perlu mendapatkan tindakan secepatnya adalah kuning terjadi pada bayi berusia kurang dari 24 jam, peningkatan kadar bilirubin sangat cepat dan membutuhkan fototerapi, adanya tanda-tanda penyakit mendasar pada bayi, dan kuning tetap bertahan setelah bayi berusia 8 hari pada bayi cukup bulan, dan 14 hari pada bayi prematur.
Breastmilk jaundice masuk pada kuning fisiologis. Obatnya hanya satu: ASI. Maka lengkapi pengetahuan soal kuning pada bayi ini pada saat hamil, sehingga ketika bayi kuning karena kurang ASI, Mommies tidak terlalu panik, jadi ASI tetap lancar dan bayi mendapatkan cukup ASI. Jika bayi terlihat tidur terus, jangan malas atau ragu untuk membangunkannya setiap dua jam sekali untuk disusui. Cara membangunkanya bisa dengan membuka bedong, mengelus halus telapak kakinya, dan menempelkan puting pada bibirnya.
Bagaimana jika rumah sakit memberikan kabar bahwa bayi kita akan diberikan air gula atau susu formula karena ASI kurang?
Tetap tenang dan minta penjelasan lebih lanjut. Jika kita mengetahui bahwa bayi lahir cukup bulan, dan sehat, maka beri tahu perawat atau dokter bahwa ASI kita cukup. Jika bayi ada di ruang bayi, minta untuk membawanya ke kamar kita, agar bisa disusui langsung setiap dua jam sekali. Jika tidak boleh, datangi kamar bayi setiap dua jam sekali dan susui. Jika bayi mendapatkan terapi sinar (fototerapi) mulailah memerah ASI dan antar ke perawat setiap dua jam sekali berapa pun hasil perahannya (Sebetulnya ketika fototerapi pun, bayi bisa dikeluarkan sebentar untuk disusui, tapi kadang-kadang ada RS yang ngeyel tidak membolehkan bayinya dikeluarkan, jadi ASIP akan sangat membantu). Lambung bayi baru lahir itu hanya sebesar kelereng, mustahil jika harus menerima puluhan mili susu. Jika akhirnya ASI kita divonis tidak bisa mencukupi kebutuhan si bayi, opsi donor ASI bisa diambil. Lima botol ASIP berisi 100ml bisa untuk persediaan 2 hari!
Sesuai rekomendasi AAP (the American Academy of Pediatrics), "Jika bayi terkena hiperbilirubin dan kuning, maka setiap ibu berhak mendapatkan dukungan agar tetap bisa sukses menyusui. Ajak ibu untuk menyusui bayinya sebanyak 8-12 kali perhari di beberapa hari awal setelah kelahiran bayi."
Jadi jelas, ya, Mommies, jika bayi kuning karena kurang ASI, maka obatnya hanya satu: ASI. Asupan ASI yang cukup akan mendorong bilirubin cepat keluar dan tidak kembali terserap oleh usus. Satu lagi, jika ada matahari pagi, silakan dijemur selama 30 menit (15 menit bagian depan, dan 15 menit bagian belakang). Waktu yang paling baik untu menjemur adalah antara pukul 07.00-09.00.
Selamat menyusui!
Sumber: http://www.cdc.gov/breastfeeding/disease/jaundice.htm