banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Semua Ada Waktunya...

author

sanetya04 Jun 2012

Semua Ada Waktunya...

Siapa yang suka membandingkan anaknya dengan anak-anak lain? Jujur ... saya sering melakukan hal itu. Bukan untuk membangga-banggakan kemampuan anak tapi lebih kepada panduan untuk saya agar tahu apakah kemampuan/pencapaian anak sudah sesuai dengan kelompok usianya. Tapi lantas hal tersebut tidak membuat saya kompetitif dengan mengharuskan Igo catch up atas "ketertinggalannya".

Memang, sih, kadang terbersit pertanyaan "Kok beda, ya?" Tapi, ya, akhirnya saya bersikap masa bodoh saja. Dulu waktu mulai belanja keperluan bayi, iseng-iseng saya beli soft book juga. Maksud hati, sih, supaya kelak si jabang bayi senang membaca. Terlalu muluk nggak, sih, harapannya? Haha. Saat Igo beranjak besar, ia tetap cuek dengan buku. Saya tetap berusaha memperkenalkan baca dan buku kepadanya ... tertarikkah dia? Hanya bertahan 10 detik. Haha.

Waktu banyak ibu membahas krayon yang aman untuk anak karena anak-anak mereka sudah tertarik membuat bentuk dan mewarnai, saya cuma baca-baca, tidak ikutan sharing karena Igo ogah-ogahan ketika saya sodorkan buku mewarnai dan krayon. Padahal kalau dipikir-pikir usia Igo "harusnya" sudah menunjukkan ketertarikkan. Begitu juga dengan flash card hahaha sukses ditaruh di dalam lemari oleh Igo. Katanya, "Nggak selu (seru, red), Ibu."

Wajar juga, ya, kalau saya sedikit khawatir takut kecuekkan ini bablas. Jadi untuk mengakali agar Igo tertarik pada buku (misalnya) dengan mengajak Igo ke area buku transportasi. Igo suka sekali kereta api, apa pun yang berhubungan dengan kereta pasti dia sambut dengan ceria :D Benar saja, asyik sekali dia menyusuri rak-rak buku sambil sibuk bertanya, "Ibu, mana lagi yang isinya tentang kereta? Atu mau yang tentang Shinkansen!"

Koleksi buku kereta api Igo sudah ada beberapa sekarang. Saya sengaja membelikan yang tatanan kalimatnya masih mudah dicerna oleh Igo. Isi buku juga tidak mutlak harus dilengkapi animasi atau gambar kartun kereta. Belakangan malah Igo lebih tertarik dengan buku yang ilustrasinya berupa foto bukan gambar. Beberapa buku kereta apinya selalu ditenteng kemana-mana. Dan tiap kali ada kesempatan pasti dia langsung cerita, "Ini namanya kereta uap. Kalau itu kereta listrik." Tidak ada waktu khusus Igo minta dibacakan buku (misalnya menjelang tidur), suka-suka dia saja. Malah kadang dia yang menawarkan untuk bercerita soal kereta ke saya atau ayahnya.

Menurut saya, tidak perlu khawatir (atau sampai pundung) jika anak batita belum menunjukkan ketertarikannya pada hal-hal yang kita rasa perlu. Tidak perlu dipaksa. Seperti pencapaian lainnya, tiap anak punya waktunya sendiri. Ya nggak, sih?

 

Share Article

author

sanetya

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan