Saya punya ritual, ini kalau 2 kali melakukannya sudah cukup untuk disebut ritual. Saya menyebutnya “Mommy Vacation”, di mana saya pergi berlibur, biasanya bersama teman saya, tanpa anak-anak dan suami. Pada dasarnya “me time” dalam skala yang lebih besar. Tidak semua orang bisa menerima atau mengerti ritual saya ini, tapi untuk saya yang penting suami saya mengerti. Bagi kami berdua, menjadi orangtua adalah team work. Jadi tidak ada salahnya sesekali Bunda pergi berlibur sendiri. Lalu anak-anak? Kan ada ayahnya yang bisa mengurus mereka. :)
Saya cukup beruntung bisa melakukan Mommy Vacation. Kondisi keluarga dan anak-anak saya memungkinkan saya untuk meninggalkan rumah selama beberapa hari, untuk recharge dan refresh. Pertama kali saya pergi berlibur dengan teman adalah saat Aira, si sulung, berusia 2 tahun. Usia yang menurut saya sudah aman ditinggal tanpa bunda di rumah. Liburan saya yang kedua adalah saat Aidan, anak kedua, berusia 2 tahun. Durasi liburan kedua liburan tersebut 4 hari 3 malam. Waktu yang saya nilai tidak terlalu lama untuk meninggalkan rumah, tetapi cukup untuk refreshing. Alhamdulillah menyenangkan dan keadaan di rumah pun aman terkendali.
My Tips for Mommy Vacation:
Dan jika sudah berhasil pergi berlibur, jangan lupa bersyukur. Bersyukur kalau kondisi keluarga Mommies masih memungkinkan untuk ‘me time’ besar-besaran. :)