Semakin banyak ibu-ibu yang tertarik membuat bento untuk bekal anaknya sekolah. Tapi apa itu bento? Bento adalah bentuk makan 1 porsi (single portion) yang asalnya dari Jepang, ada yang siap saji, ada pula yang dibuat di rumah. Di Jepang biasanya bento disiapkan di rumah sebagai bekal, ke sekolah maupun ke kantor.
Bagi para ibu di Jepang (dan ini adalah hal yang saya sukai dari konsep bento) bento dibuat dan disusun dengan sepenuh hati, sebagai simbol kasih sayang si ibu kepada anaknya diaggap sebagai bagian atau ‘penghubung’ dari keluarga dan rumah selama anak berada di sekolah. Kasih sayang karena tentunya bento membutuhkan waktu yang lebih lama pembuatannya dibanding bekal biasa, sehingga si ibu harus bangun lebih pagi untuk menyiapkannya.
Bekal bento yang baik paling tidak harus memiliki:
Semuanya tentu dengan porsi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak makan. Selain itu bento perlu terlihat menarik, caranya mudah gunakan makanan dengan warna cerah. Pilihlah sayur dan buah yang warnanya cerah untuk mengisi bento, seperti brokoli, wortel, dan tomat ceri. Hal penting lainnya adalah membentuk nasi (jika menggunakan nasi) sehingga bentuknya menarik. Ada banyak cetakan nasi yang dijual, ini akan sangat membantu dan menghemat waktu.
Nah, omong-omong perlengkapan membuat bento, ada banyak sekali jenis dan ragam peralatan yang dijual. Tenang, tidak perlu semuanya kita miliki. Tapi memang ada beberapa benda yang akan sangat membantu proses pembuatan bento di rumah.
Pertama tentunya adalah bento box, atau kotak makan. Pastikan untuk menggunakan kotak makan yang ukurannya pas, tidak terlalu kecil sehingga anak kesulitan ketika makan, dan tidak terlalu besar sehingga kotak menjadi ‘lowong’. Kotak yang ‘lowong’ akan berakibat makanan menjadi berantakan dan tercampur karena isinya bergoyang-goyang.
Onigiri, atau nasi kepal bisa dibentuk dengan tangan, menggunakan cling wrap, atau untuk mudahnya dengan menggunakan cetakan nasi. Cutters perlu dimiliki juga, cukup beberapa bentuk, untuk memotong sayuran, daging asap, keju, atau egg sheets. Tidak perlu cutter khusus bento, cutter atau cetakan untuk membuat kue kering juga bisa digunakan.
Cup plastik atau silikon digunakan untuk memisahkan jenis makan yang berbeda atau yang sedikit berkuah seperti tumisan atau capcai. Yang terbuat dari silikon lebih praktis karena bisa disesuaikan dengan ruang yang ada di kotak makan. Baran atau dividers tentunya bisa digunakan untuk memisahkan makanan kering. Baran ini sebenarnya bisa juga diganti dengan selada. Dan tentunya food pick. Food pick ini sebenarnya kegunaannya tidak ada yang khusus, tapi sangat membantu untuk membuat kotak bento terlihat lucu dan menarik.
Dalam berbelanja peralatan membuat bento, perlu dipilih dengan seksama, karena mereka sangat menggoda dan bisa-bisa kita beli semua. Pilih saja yang multifungsi. Misal, dalam memilih nori puncher. Bisa saja kita menggunting sendiri nori untuk membentuk mata-mulut atau bentuk lain untuk menghias nasi, tapi penggunaan nori puncher akan sangat-sangat menghemat waktu. Tentunya harganya tidak murah, maka pilihlah yang paling banyak variasi bentuknya dalam 1 puncher dan bisa dikombinasikan menghasilkan berbagai bentuk.
Buku-buku bento juga selalu memanggil-manggil minta dibeli. Tapi sebenarnya kita tidak perlu punya banyak buku bento. Buku bento fungsinya hanya untuk inspirasi bentuk, bukan resepnya. Karena kebanyakan resepnya standar saja, lagipula membuat bento bukan berarti isinya harus melulu masakan Jepang, kan? Nah untuk inspirasi bento bisa juga didapat dengan browsing di internet.
O, ya, ketika membuat bento perhatian juga usia si anak, ya, Mommies. Anak TK biasanya hanya akan mengaduk-aduk kotak makannya dan memakan sedikit, karena umumnya jam istirahat di sekolah masih terlalu pagi untuk makanan berat dan waktunya tidak panjang. Buatkan bento yang ukurannya tidak terlalu besar jika si anak masih kelas SD awal, dan lebih besar jika sudah kelas 3 ke atas karena biasanya pulang lebih siang.
Gimana, nih, sudah mulai tertarik membuat bento untuk bekal si kecil? ^_^