Mommies, mungkin di antara kita pernah mengalami masa anak sakit. Duuuh …masa yang sulit, menegangkan dan benar-benar ingin cepat dilalui. Saya, yang officially become a mother baru sekitar 6 bulan, pun sudah pernah mengalami masa itu. Walaupun sakit ringan, tetap saja sebagai ibu khawatir banget dan ingin melihat anak segera sembuh.
Pilihan utama tentunya, yaaa, berobat, baik itu ke dokter spesialis anak ataupun pengobatan sendiri dengan membeli obat bebas (seperti parasetamol) di apotek. Biasanya pilihan obat untuk anak adalah yang berbentuk sirup.
Sirup merupakan sediaan obat berbentuk cair yang mudah mengalami kerusakan. Kenapa demikian? Karena sediaan ini berbentuk cair, otomatis kandungan airnya cukup tinggi. Kandungan air ini rentan sekali untuk memicu tumbuhnya mikroorganisme dan bakteri serta terjadinya reaksi-reaksi kimia tertentu.
Tapi bukan berarti sediaan sirup ini harus kita hindari. Asal kita bisa menyimpannya dengan baik dan sesuai aturan, tentu kelemahan dari sediaan ini dapat tertutupi. Beberapa kiat yang ingin saya share di antaranya:
Selain itu perhatikan aturan minum dari obat tersebut. Jangan membuang kotak kemasan label atau brosur yang menyertai sediaan sirup. Karena di sana banyak sekali informasi penting yang berkaitan dengan obat yang kita gunakan, seperti dosis, cara penyimpanan yang dianjurkan, reaksi yang mungkin timbul dan sebagainya. Walaupun obat itu kita dapat dari resep dokter, tetaplah minta kemasan maupun brosurnya selain etiket aturan minum yang memang diresepkan, karena itu adalah hak kita sebagai pasien dan konsumen.
Minumlah obat sirup sesuai aturan minum yang dianjurkan. Apabila 3x sehari, berarti obat harus diminumkan tiap 8 jam. sedangkan apabila 4x sehari, berarti obat diminum tiap 6 jam. Demikian juga dengan aturan minum sebelum dan sesudah makan. Biasanya obat-obat yang efek sampingnya mengganggu pencernaan (contoh: ibuprofen) diminum sesudah makan atau bersamaan dengan makan. Sedangkan obat-obat yang diminum sebelum makan (contoh: eritromicin, suplemen penambah nafsu makan), berarti obat itu akan lebih bagus dicerna apabila dikonsumsi pada saat perut kosong, jadi berikan obat satu jam atau setengah jam sebelum makan untuk memberikan waktu obat bereaksi. Dan sebaiknya minum obat tidak dengan air teh, karena zat tanin di dalam teh dapat menghambat penyerapan obat di saluran pencernaan. Mintalah selalu penjelasan pada apoteker pada saat anda membeli obat di apotek. Saat ini di dunia farmasi sedang giat dilaksanakannya program Pharmaceutical Care, yang di antara programnya adalah pemberian informasi obat dan konseling pada pasien. Jadi jangan segan bertanya, karena, once more, adalah hak kita sebagai pasien dan konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar.
Itu tadi sebagian yang saya ketahui cara menyimpan dan menggunakan sediaan sirup yang baik dan efektif. Semoga bisa bermanfaat yaaa .…