banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Cara Efektif Penyimpanan Obat Sirup

author

lady_laoet4514 May 2012

Cara Efektif Penyimpanan Obat Sirup

Mommies, mungkin di antara  kita pernah mengalami masa anak sakit. Duuuh  …masa yang sulit, menegangkan dan benar-benar ingin cepat dilalui. Saya, yang officially become a mother baru sekitar 6 bulan, pun sudah pernah mengalami masa itu. Walaupun sakit ringan, tetap saja sebagai ibu khawatir banget dan ingin melihat anak segera sembuh.

Pilihan utama tentunya, yaaa, berobat, baik itu ke dokter spesialis anak ataupun pengobatan sendiri dengan membeli obat bebas (seperti parasetamol) di apotek. Biasanya pilihan obat untuk anak adalah yang berbentuk sirup.

Sirup merupakan sediaan obat berbentuk cair yang mudah mengalami kerusakan. Kenapa demikian? Karena sediaan ini berbentuk cair, otomatis kandungan airnya cukup tinggi. Kandungan air ini rentan sekali untuk memicu tumbuhnya mikroorganisme dan bakteri serta terjadinya reaksi-reaksi kimia tertentu.

Tapi bukan berarti sediaan sirup ini harus kita hindari. Asal kita bisa menyimpannya dengan baik dan sesuai aturan, tentu kelemahan dari sediaan ini dapat tertutupi. Beberapa kiat yang ingin saya share di antaranya:

  • Simpanlah botol obat di tempat yang kering atau kotak khusus. Dianjurkan untuk menyimpan obat cair baik itu sirup maupun suspensi pada suhu ruang 20° C. Atau bisa juga dalam lemari pendingin dengan suhu 5-10°C. Caranya bungkus terlebih dahulu dengan kertas atau kantung plastik hitam untuk memperpanjang masa simpan obat.  Ini digunakan untuk sediaan sirup secara umum, kecuali dinyatakan lain pada kemasan sirup tersebut.
  • Tidak perlu menyimpan obat dalam freezer . Hal ini justru akan merusak obat.
  • Jangan lupa untuk selalu menutup rapat botol sirup agar udara tidak masuk. Karena udara yang masuk juga bisa membawa bakteri dari luar yang biasa tumbuh dalam media air.
  • Hindarkan pula  menaruh obat pada tempat yang terkena sinar matahari atau cahaya secara langsung dan terus-menerus. Biasanya botol sirup sudah didesain kedap cahaya dengan warna botol yang gelap.
  • Biasanya obat sirup yang digunakan tidak langsung habis. Bila gejala sudah hilang tentunya pemberian obat dihentikan. Tapi obat yang sirup yang sudah dibuka hanya cukup aman digunakan untuk waktu maksimal dua bulan, dengan catatan cara penyimpanannya sudah benar. Jangan berpatokan pada penunjuk kedaluarsa, karena expired date merupakan patokan masa obat sebelum dibuka segel tutupnya.
  • Untuk sediaan sirup kering, biasanya sirup antibiotik, umur sirup lebih pendek lagi yaitu hanya mencapai tujuh hari setelah ditambahkan air sesuai volume yang dikehendaki.
  • Selalu cuci bersih sendok sirup atau pipet tetesnya sebelum dan sesudah digunakan.  Usahakan saat menggunakan sendok atau pipet dalam keadaan kering, ya, Mommies.
  • Selain itu perhatikan aturan minum dari obat tersebut. Jangan membuang kotak kemasan label atau brosur yang menyertai sediaan sirup. Karena di sana banyak sekali informasi penting yang berkaitan dengan obat yang kita gunakan, seperti dosis, cara penyimpanan yang dianjurkan, reaksi yang mungkin timbul dan sebagainya. Walaupun obat itu kita dapat dari resep dokter, tetaplah minta kemasan maupun brosurnya selain etiket aturan minum yang memang diresepkan, karena itu adalah hak kita sebagai pasien dan konsumen.

    Minumlah obat sirup sesuai aturan minum yang dianjurkan. Apabila 3x sehari, berarti obat harus diminumkan tiap 8 jam.  sedangkan apabila 4x sehari, berarti obat diminum tiap 6 jam. Demikian juga dengan aturan minum sebelum dan sesudah makan. Biasanya obat-obat yang efek sampingnya mengganggu pencernaan (contoh: ibuprofen) diminum sesudah makan atau bersamaan dengan makan. Sedangkan obat-obat yang diminum sebelum makan (contoh: eritromicin, suplemen penambah nafsu makan), berarti obat itu akan lebih bagus dicerna apabila dikonsumsi pada saat perut kosong, jadi berikan obat satu jam atau setengah jam sebelum makan untuk memberikan waktu obat bereaksi. Dan sebaiknya minum obat tidak dengan air teh, karena zat tanin di dalam teh dapat menghambat penyerapan obat di saluran pencernaan. Mintalah selalu penjelasan pada apoteker pada saat anda membeli obat di apotek. Saat ini di dunia farmasi sedang giat dilaksanakannya program Pharmaceutical Care, yang di antara programnya adalah pemberian informasi obat dan konseling pada pasien. Jadi jangan segan bertanya, karena, once more, adalah hak kita sebagai pasien dan konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar.

    Itu tadi sebagian yang saya ketahui  cara menyimpan  dan menggunakan sediaan sirup yang baik dan efektif.  Semoga bisa bermanfaat yaaa .…

    Share Article

    author

    lady_laoet45

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan