Satu hal yang membuat saya jatuh cinta pada suami adalah badannya yang tinggi-besar. Sejak jaman ABG, saya memang hanya mau pacaran dengan cowok jangkung, minimal 178 cm, lah. Entah kenapa, rasanya lebih aman dan terlindungi saat dipeluk cowok jangkung. Pernah, sih, 2-3x pacaran dengan yang tingginya di bawah itu, tapi wajahnya mesti ganteng—khusus ganteng tentu ada pengecualian, dong, hihihi.
Makanya, begitu akhirnya punya dua anak laki-laki, satu hal yang kadang kepikiran adalah: apakah Rakata-Ranaka akan mewariskan tinggi badan suami?
Bukannya apa, tapi para laki-laki di keluarga saya (orangtua, adik, om, sepupu) tingginya rata-rata hanya 170 cm. Nggak lebih dari itu. Saya pun hanya 158 cm. Padahal, salah satu alasan saya menikahi suami, kan, untuk memperbaiki keturunan. Percuma, dong, menikahi pria tinggi-besar jika anak-anaknya tetap menuruni gen saya :D
Eh, saya bukannya mendiskreditkan cowok pendek, ya. Ini cuma masalah selera, kok. Kalau bahasa ilmiahnya, namanya kompensasi. Mencari fulfillment akan kekurangan diri di dalam diri orang lain. Dalam hal ini, saya yang pendek cenderung menyukai pria tinggi.
Anyway, terbawa rasa penasaran, saya browsing dan menemukan beberapa rumus prediksi tinggi badan anak. Memang, sih, tidak ada satu pun rumus yang memberikan jaminan 100 persen bahwa angka yang didapat akan sama persis dengan tinggi badan anak kelak saat dewasa. Tapi buat iseng-iseng lumayan, lah.
Saya share di sini, ya, siapa tahu ada Mommies yang juga mau menghitung :)
Keterangan
TB: Tinggi Badan
Rumus A
TB anak saat usia 2 tahun x 2
Contoh:
Misalnya TB anak saat usia 2 tahun = 85 cm
85 cm x 2 = 170 cm
Rumus B
(TB ayah + TB ibu) : 2
Contoh:
Misalnya TB ayah = 180 cm, TB ibu = 158 cm
è (180 cm + 158 cm) : 2 = 169 cm
Rumus C
Rumus ini membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Prediksi tinggi anak laki-laki
((TB ibu + 13 cm) + TB ayah + 8,5 cm) : 2
Contoh:
Misalnya TB ayah = 180 cm, TB ibu = 158 cm
((158 cm + 13 cm) + 180 cm + 8,5 cm) : 2 = 179,75 cm
Prediksi tinggi anak perempuan
((TB ayah - 13 cm) + TB ibu + 8,5 cm) : 2
Contoh:
Misalnya TB ayah = 180 cm, TB ibu = 158 cm
((180 cm – 13 cm) + 158 cm + 8,5 cm) : 2 = 166,75 cm
Rumus D
Sama seperti rumus C, rumus ini juga membedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan (dan menurut saya, rumus ini juga yang paling masuk akal karena menggunakan sistem rentangan, bukan angka pasti)
Prediksi tinggi anak laki-laki
((TB ayah + TB ibu) : 2) + 6,5 cm
Hasil yang didapat merupakan angka pertengahan.
Nah, rentangan tinggi anak = angka pertengahan ± 10 cm
Contoh:
Misalnya TB ayah = 180 cm, TB ibu = 158 cm
((180 cm + 158 cm) : 2) + 6,5 cm = 175,5 cm.
Rentangan tinggi anak
Tinggi anak minimal à 175,5 cm – 10 cm = 165,5 cm
Tinggi anak maksimal à 175,5 cm + 10 cm = 185,5 cm
Jadi, tinggi anak antara 165,5 cm – 185,5 cm
Prediksi tinggi anak perempuan
((TB ayah + TB ibu) : 2) - 6,5 cm
Hasil yang didapat merupakan angka pertengahan.
Nah, rentangan tinggi anak = angka pertengahan ± 10 cm
Contoh:
Misalnya TB ayah = 180 cm, TB ibu = 158 cm
((180 cm + 158 cm) : 2) - 6,5 cm = 162,5 cm.
Tinggi anak minimal: 162,5 cm – 10 cm = 152,5 cm
Tinggi anak maksimal: 162,5 cm + 10 cm = 172,5 cm
Jadi, tinggi anak antara 152,5 cm – 172,5 cm
Gimana? Semoga tidak membingungkan, ya, Mommies.
Selama menghitung!