Sorry, we couldn't find any article matching ''
Panci Presto, Sahabat di Dapur
Sebagai ibu bekerja, menyiapkan hidangan spesial setiap hari merupakan tantangan besar buat saya. Saya berangkat ke kantor pukul 06.30, dan baru sampai rumah rata-rata pukul 18.00, bahkan lebih dari itu. Otomatis saya harus pintar membagi waktu dengan anak, suami dan juga diri sendiri.
Karena saya memasak sendiri semua hidangan di rumah, saya pun butuh alat memasak yang mampu menghasilkan masakan dengan cepat dan tetap lezat.. Maklum, waktu yang saya miliki hanya sedikit dan harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin, tentunya.
Di sinilah saya kemudian tertarik dengan panci tekan (pressure cooker) yang di Indonesia lebih populer dengan nama panci presto. Dengan menggunakan panci presto, kegiatan memasak bisa dilakukan jauh lebih cepat.
*gambar dari sini
Panci presto ini multifungsi sekali. Mulai dari mengempukkan daging, iga, kacang-kacangan sampai ketupat pun bisa dilakukannya dengan cepat. Untuk merebus buntut dan iga sapi, misalnya. Jika menggunakan panci biasa, buntut dan iga sapi baru akan empuk setelah direbus lebih dari dua jam. Saya pernah, lho, merebus buntut selama tiga jam. Dari Nadira tidur siang sampai bangun tidur, buntutnya belum empuk-empuk, hehehe. Sementara jika menggunakan panci presto, buntut dan iga empuk hanya dalam tempo 30 menit saja, bahkan kurang.
Kemudian, daging sapi bisa langsung empuk jika dimasak dalam panci presto dalam tempo 15 menit. Sementara ayam broiler cukup dimasak selama 10 menit saja. Jika Mommies ingin membuat bandeng duri lunak seperti yang dijual di pasaran, masak bandeng berbumbu selama 1-2 jam, tergantung merek panci prestonya. Duri bandeng akan lunak dan nggak nyangkut lagi di tenggorokan.
Selain itu, panci presto juga bisa digunakan untuk memasak kacang-kacangan, seperti kacang hijau dan kacang merah. Jika menggunakan panci biasa, memasak kacang-kacangan cukup merepotkan karena harus direndam minimal dua jam, lalu direbus selama 1-2 jam. Sedangkan jika menggunakan panci presto, kacang akan empuk dalam tempo 10-15 menit saja.
Panci presto juga amat sangat membantu kala Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha datang. Soalnya, ketupat yang harusnya dimasak selama delapan jam jika menggunakan panci biasa, bisa matang dalam tempo 45 menit saja jika menggunakan panci presto. Hebat, bukan?
Karena hemat waktu masak, otomatis penggunaan panci presto juga akan menghemat bahan bakar, entah gas atau minyak tanah. Sehingga, pengeluaran bulanan bisa diminimalkan.
Kemudian, dengan menggunakan panci presto, zat gizi yang terkandung dalam makanan juga lebih banyak. Pasalnya, panci presto mematangkan makanan dengan menahan uap yang dihasilkan dari proses memasak. Sehingga aroma dan zat gizi makanan lebih awet dan tidak terbuang. Berbeda dengan proses memasak menggunakan panci biasa di mana zat gizi dan aroma makanan terbuang lewat uap yang memancar ke udara. Sehingga kadar zat gizi yang terkandung dalam makanan pun jadi lebih sedikit.
Bagi yang berminat, panci presto bisa didapatkan di supermarket dan toko perabot rumah tangga di pasar tradisional. Mereknya pun beragam, dengan kualitas, ukuran dan harga yang beragam pula. Untuk mendapatkan panci presto dengan harga lebih murah, jangan ragu berkunjung ke pasar tradisional seperti Pasar Jatinegara yang pernah saya tulis sebelumnya. Perbedaan harganya cukup signifikan, lho, jika dibanding panci presto di supermarket. Gimana, tertarik?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS