Talita 6m, makan masih sekali sehari dengan bentuk puree tunggal. Disajikan pagi hari sebelum mandi, karena pada saat itulah mood-nya lagi bagus-bagusnya. Lagian kalau terjadi suatu risiko intoleransi, secara teori lebih mudah dalam penanganan.
Talita 7m, makan 2 kali sehari dalam bentuk puree. Disajikan pagi & sore sebelum mandi, pagi puree tunggal utk menu-menu baru & sore puree ganda untuk menu-menu yang sudah lulus. Di 7m ini udah bisa masuk protein seperti tahu, tempe, kaldu ayam, ayam, kaldu sapi, sapi, ati ayam, ati sapi.
Talita 8m, makan 3 kali sehari masuk ke nasi tim saring. Menu baru, sudah bisa ikan air tawar, dairy product, bumbu-bumbu dapur, dan minyak zaitun. Dimulai dari ikan patin, lele, belut, dst. Untuk dairy product seperti yogurt plain, keju, unsalted butter. Jadi sarapan merupakan variasi dari oatmeal buah, buah siram yogurt, maizena buah, hunkwe buah, dll. Sementara makan siang dan sore nasi tim saring dengan sayur, lauk, bumbu-bumbu. Dengan EVOO, keju, atau butter sebagai campuran, selang-seling.
Saya pakai Slow Cooker (SC) untuk mengolah nasi tim saring. Takaran yang dipakai adalah:
Talita 9m, makan 3 kali sehari + sekali cemilan. Untuk penyajian, kekentalan ditingkatkan. Beras coklat seperempat cuma dihaluskan kasar & 3/4 dihaluskan. Beras merah masih full dihaluskan. Menu baru, sudah bisa ikan laut, kuning telur, dan jamur. Dimulai dari tuna, salmon, dst. Sementara jamur pertamanya adalah enoki. Untuk ikan, telur, dan jamur ini pengolahannya juga dipepes dengan bumbu-bumbu yang sudah lulus. Untuk camilan, aku beli biskuit homemade yang tidak mengandung gulgar, no preservatives, additives, and artificial flavors. Dan konsumsi ASIP pun sudah berasa ada penurunan.
Talita 10m, makan 3 kali sehari dan 2 kali camilan. Kekentalan terus ditingkatkan. Beras coklat setengah dihaluskan kasar dan setengah dihaluskan. Beras merah seperempat cuma dihaluskan kasar dan 3/4 dihaluskan. Menu baru yang dikenalkan adalah roti gandum dan puding. Pemilihan roti gandum yang tanpa pengawet dan puding dibuat menjadi puding sutera. Untuk camilan bervariasi dari biskuit homemade, puding buah, puding roti, dll.
Talita 11m, Alhamdulillah masih bisa komitmen pada MPASI homemade & tanpa gulgar. Untuk kekentalan, ada keterlambatan. Karena beberapa hal seperti demam tumbuh gigi. Dan semua lagi excited Talita lagi rembetan dan ogong-ogong, hehehe… Dan di 12m, target table food belum bisa terpenuhi. Tapi santai saja dulu, pelan-pelan. Di 13m, Alhamdulillah sudah bisa nasi lembut dengan sedikit lumatan pake punggung sendok.
Talita mulai rutin mengonsumsi UHT setelah 17m. Itu pun gara-gara mudik lebaran, rumah bersebelahan dengan swalayan. Bukan yang plain lagi, tapi yang rasa-rasa, hehehe .… Sekarang, 20m1w, konsumsi UHT sudah 3 kotak @ 125 ml. Dan ASIP hanya 100 ml saja. Bunda juga pumping cuma sekali sehari di kantor, hanya untuk maintain produksi.
Dalam hal ini, saya sangat berterima kasih kepada suami yang selalu mendukung saya untuk memberikan yang terbaik bagi Talita. Walaupun saya nggak bisa masak untuk suami, tapi ternyata bisa masak buat Talita. O, ya, satu lagi terima kasih juga karena sudah tutup mata sama barang-barang yang saya beli. Tapi semua terpakai kok, kalau pun nggak, Alhamdulillah balik jadi uang seperti baby cubes, BSF sudah dijual lagi. Hehe. *curcol*
Sementara GTM mah, ya, ada aja. Tapi Alhamdulillah datang dan pergi. Take it easy saja. Cari penyebab, pikirkan solusi. Sounds easy, huh? ^_^ Praktiknya, widih … deg deg plasss! Hahaha!