Duluuu waktu Langit belum sekolah, saya sering membatin kalau melihat ibu-ibu sedang menunggu anaknya sekolah, “Ih, pasti lagi pada gosip” atau “Pasti pada nggak punya kerjaan, deh”. Ya, saya tahu, terdengar buruk sangka banget, ya?
Setelah Langit sekolah, sejauh ini saya baru beberapa kali absen mengantar Langit. Itu pun karena pekerjaan, keluar kota atau ada meeting di pagi hari. Sisanya, saya selalu berusaha mengantarkan dan menunggu sampai selesai berbaris di halaman sekolah lalu masuk ke kelas masing-masing.
Setelah beberapa kali mengantar dan sempat menunggu Langit sekolah, saya sadar, bahwa banyak sekali manfaat yang bisa didapat saat mengobrol atau bergaul akrab dengan orangtua murid lainnya. Antara lain:
Hmm, apalagi, ya? Kalau yang saya rasakan, sih, lebih banyak manfaatnya ketimbang kekurangannya. Walaupun, ya, kalau sudah mulai ngomongin ibu-ibu lain atau saling menyombongkan anak masing-masing saya memilih untuk diam atau melipir, "Gue berangkat kantor dulu, ya!" Hehehe.
O, ya, selain itu juga bisa punya suara jika sekolah ingin mengadakan sesuatu, misalnya saat mau field trip saya bisa urun rembuk mengenai perlu atau tidaknya pakai kaus seragam atau menu makanan di sana.
Ya, mungkin ada beberapa ibu bekerja yang berpikir, “Ikut saja, deh, apa yang sudah ditentukan." Tapi kalau saya pribadi, ikut terlibat sampai hal terkecil dalam kehidupan Langit itu penting rasanya *lebay*.
How bout you? Ada yang sampai nge-gang sama orangtua murid di sekolah anak nggak? Kalau saya nggak sampai arisan, sih, tapi kadang-kadang dapat barang-barang lucu hasil gelaran lapak orangtua murid yang lain, hihihi.