Minggu, 15 Januari, Pesat Bekasi telah sampai di sesi terakhir. Sesi ini bisa dibilang paling seru, karena membahas tentang Rational Use of Medicine (RUM), patient safety dan antibiotik. Di sini, saya pribadi banyak mendapat pelajaran mengenai penggunaan obat-obatan di dunia kesehatan.
Nah, silakan baca rangkuman live tweet serta beberapa poin yang saya tambahkan saat Pesat tersebut berlangsung.
Keliru: dokter swasta/spesialis- the best, obat generik- lama sembuhnya, lemes, ga mau makan- gawat darurat #MDpesat
Di Amerika, medical error adalah penyebab kematian no 5 (deg!) #MDpesat
Apa aja yang bisa jadi salah? Kesalahan pengobatan, salah dosis obat, kesalahan laboraturium, salah identifikasi pasien #MDpesat
Bagaimana mendapat layanan kesehatan yang baik di Indonesia? Menjadi pasien yang smart, siapkan informasi pribadi, ketahui hak anda #MDpesat
Gejala BUKAN untuk diobati, melainkan untuk mendapatkan diagnosis. #MDpesat
Menjadi pasien smart: Ketika ke dokter, dapatkan diagnosa lalu bagaimana tata laksananya BUKAN obatnya. #MDpesat
Konsep RUM dari WHO: tepat sesuai klinis (diagnosa), tepat dosis, tepat jangka waktu, tepat informasi, tepat harga #MDpesat
Salah satu yang termasuk dalam Keselamatan Pasien adalah: resep dari dokter HARUS bisa dibaca dan bisa ditebus dimana-mana #MDpesat
IRUM: irrational prescriber, irrational consumer, aggressive promotion #MDpesat
Irrational consumer: sakit harus minum obat, obat pasti cespleng, puyer di disain secara khusus, mahal, antibiotika- sembuh! #MDpesat
Beberapa penyakit akibat virus: common cold, influenza, diare (sebagian besar), campak, cacar, AIDS #MDpesat
Keliru: kuman, demam, batuk, pilek- antibiotik (AB) dong! Kalau ga pake AB lama sembuhnya, makan AB harus habis, biar ga jadi kebal #MDpesat
Peresepan AB: pertimbangan dasar pemberian, jenis AB, pemilihan rejimen AB (Dosis, rute pemberian, frekuensi, durasi), monitoring #MDpesat
AB yang tepat: khusus untuk BAKTERi penyebab, spektrum sempit, efektif, aman untuk 3P (pasien, planet, pocket-uang) #MDpesat
Masalah keamanan penggunaan AB: toksisitas (kerusakan ginjal+hati), interaksi dengan obat lain (bisa menetralisasi pil KB),.. Contd #MDpesat
Reaksi hipersensitif, gangguan kehamilan/ janin, resistensi AB #MDpesat
Penguna-salahan AB: konsumsi AB untuk hal yang tidak diperlukan misalnya untuk infeksi virus #MDpesat
Ketika AB diperlukan tapi menggunakan secara salah: tidak menuntaskan resep/menghentikan pemakaian,menyimpan AB, berbagi AB dengan orang lain #MDpesat
Masalah yang timbul dari penyalahgunaan AB: AB jadi kurang efektif,timbulnya bakteri resisten terhadap AB, bakteri ini dapat menyebar ke orang lain #MDpesat
Konsekuensi resistensi AB: AB tidak lagi bekerja-> sakit lebih berat, lama, toksistas, kematian. Bakteri resisten menginfeksi masyrakat #MDpesat
Echinacea (Imboost) digunakan sebagai suplemen, tak berpengaruh terhadap proses penyakit. Uji klinis: tidak pernah terbukti efektif #MDpesat
Indikasi rawat inap: syok, pingsan, kejang, pendarahan, kesadaran menurun, sesak napas, muntah terus menerus #MDpesat
Kapan ke dokter? Demam >72 jam, batuk >1minggu, diare/ bab berdarah, berat turun- sebabnya? Pucat, lesu, infeksi kulit ga sembuh #MDpesat
Sebagai pasien, ketahui hak Anda: hak atas kenyamanan dan keselamatan, memperoleh informasi,otonomi, menerima/ menolak terapi, rekam medis #MDpesat
Salah satu mendapat dokter yang tepat: apakah si dokter update terhadap isu terbaru di dunia kesehatan #MDpesat
Dokter anak--> usahakan pertemuan pertama dengan anak adalah pertemuan yang menyenangkan dan bukan yang menyakitkan (suntikan, misalnya) #MDpesat
Tiga pertanyaan penting saat ke dokter: 1. masalah penyebab? 2. Apa yg harus dilakukan (treatment plan)? 3. Kapan harus cemas? #MDpesat
Saat dapat resep: simpan copy resep, resep ga usah langsung ditebus cari informasi dulu isi dari resep tersebut, minta brosur dan kotak obat #MDpesat
Resep, tanyakan: apa benar-benar butuh obat ini? Efek samping? Pencegahan? Kapan dikonsumsi? Interaksi obat lain? --> hindari puyer! #MDpesat
Nah, ketika live tweet itu, cukup banyak yang masih bertanya, kenapa harus hindari puyer. Berikut yang saya rangkum:
1. Polifarmasi (poli=banyak farmasi=obat, penggunaan banyak obat) harus dihindari mengingat reaksi Kimia antar obat yang terjadi bisa saling mempengaruhi antar obat tersebut, selain itu reaksi tersebut bisa menghambat kerja obat lain, atau meningkatkan kerja obat lain, atau justru interaksi kedua obat tersebut meningkatkan efek samping sehingga meningkatkan bahaya akan obat tersebut, misalkan deksametason dengan parasetamol akan meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.
2. Puyer dengan isi yang sering kali tidak diketahui dengan pasti membuat sulit untuk men-trace atau menelusuri reaksi obat yang timbul.
3. Puyer dibagikan dengan menggunakan mata, bukan dengan alat ukur sehingga komposisi obat yang terkandung di dalamnya tidak sama.
4. Puyer yang seringkali diberikan umumnya mengandung sejumlah obat yang tidak diperlukan.
Pemeriksaan lab, tanyakan: efek samping dari pemeriksaan? Prosedur? Persiapan khusus sebelumnya? Hasilnya kapan? #MDpesat
Saat diperlukan pembedahan: indikasi? Efek samping? Cari ahli bedah dan RS yang menguasai kasus anda, cari dan diskusi dengan anesthesiologist #MDpesat
World alliance for patient safety: Speak up when u have questions/ concerns, Pay attention to the care, Educate urself, cont #MDpesat
Ask a trusted person to be your advocate, know what medications u take and why u take them, cont #MDpesat
Use a health care that rigorously evaluates itself against safety standards, Participate in all decisions about u care #MDpesat
Gimana Mommiess, semoga mendapat pencerahan dari rangkuman ini, ya. Terima kasih Pesat 2 Bekasi sudah mengajak Mommies Daily berpartisipasi. Ditunggu Pesat berikutnya, ya!