Tandem Nursing Si Kembar? Siapa takut?
Dianugerahi satu paket bayi kembar adalah sesuatu yang melebihi batas kebahagiaan saya sebagai seorang perempuan. Benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan, deh, pokoknya dan benar-benar menyempurnakan hidup saya serta suami. Dobel girangnya. Terima kasih Tuhan.
Setelah tahu kalau saya hamil kembar dari pemeriksaan USG, hal pertama yang terbesit dalam pikiran saya adalah"Bagaimana cara menyusuinya, ya?" *garuk-garuk kepala*. Yup, saya terlahir dari rahim seorang ibu rumah tangga sederhana yang sukses menyusui ketiga anaknya. Jadi secara otomatis adalah keuntungan buat saya berada dalam lingkungan yang pro ASI. Begitupun keluarga suami.
Alhamdulillah, Alika (5y), anak pertama kami dulu sukses mendapatkan ASI selama hampir 2,5 tahun. Pastinya dengan suka duka hebohnya mengurus anak pertama, ya. Masih kebayang gimana mendengar tangisan Alika yang bikin heboh seisi rumah, begadang tiap malam, pegalnya menyusui semalaman, pedihnya puting payudara yang lecet, berdarah-darah, stres, baby blues, dan keseruan sejenisnya. Eh tapi setelah dipikir-pikir, lucu juga kalau membayangkan selama ini cuma bisa liat dari gambar atau tahu secara teori saja bagaimana cara menyusui bayi kembar, ternyata saya bakal mempraktikkannya sendiri. Duh ... deg-degan banget.
Sejak si kembar Amira-Azkiya lahir 27 Juli 2010 lalu, merasakan lembutnya kulit mereka pertama kalinya ‘merayap’ di atas perut lalu menuju payudara adalah momen terbaik sepanjang hidup saya *nangis mewek*. Zaman Alika dulu, karena keterbatasan ilmu pengetahuan, saya nggak ngalamin yang IMD, cuma tahu yang namanya pemberian ASI eksklusif.
Lalu tiba saatnya detik-detik mendebarkan itu, menyusui si kembar secara bersamaan alias tandem nursing. Waaahhh.. senang banget, deh ... bahagiiiaaa sekali. Ternyata nggak sesulit dan seribet yang dibayangkan. Amira di sebelah kanan, Azkiya di sebelah kiri. Keduanya disangga pakai tangan dengan posisi menyusui duduk. Simple, kan ... karena ini bukan yang pertama kali, saya lebih PD waktu ASI belum keluar di hari pertama menyusui. Santaai sajaa ... walaupun si kembar nangis bareng, walaupun puting payudara lecet, yang penting tetep cool. Memang sudah menyiapkan mental dari awal bahwa hati ini harus tegar. Dan semenjak saat itu sampai detik ini, saya kecanduan dengan yang namanya tandem nursing Amira-Azkiya. Ini adalah salah satu seninya memiliki anak kembar, ya. Kenapa disusui satu-satu kalau bisa sekaligus. Tuhan menciptakan sepasang payudara untuk memudahkan ibu yang dianugerahi bayi kembar dan ASI merupakan ungkapan cinta-Nya.
Subhanallah ... tandem nursing itu banyak manfaatnya, lho. Antara lain:
1. Lebih memungkin saya untuk mengatur pola tidur si kembar secara bersamaan. Jadi praktis kan, sekali ngelonin, dua bayi tertidur pulas.
2. Pastinya lebih banyak kalori saya yang terbakar.. hasilnya BB saya bisa turun drastis secara alami tanpa harus diet tapi tetap bisa makan banyak *joged-joged girang*
3. Secara fisik proses tandem nursing bisa memulihkan tubuh yang sakit. Jangan takut bakal ketularan jika salah satu dari si kembar sedang sakit ya. Kayanya berasa ada aliran positif yang bisa menenangkan metabolisme tubuh. Kalau misalnya lagi panas atau flu, ampuh banget diobatin dengan tandem nursing. Coba, deh.
4. Secara psikologis tandem nursing bisa menguatkan ikatan batin bayi kembar. Karena banyak interaksi saat mereka menyusui. Misalnya saling pegangan tangan, saling bertatapan mata, tersenyum satu sama lain, ngoceh nggak jelas, cekikikan bareng, dan masih banyak pemandangan indah lainnya yang terjadi saat tandem nursing. Priceless!
5. Percaya atau tidak, saat waktunya pulang kerja, mandi air hangat, lalu menyusui si kembar itu berasa dipijat oleh terapis yang paling handal sedunia. Isapan bayi kembar secara bersamaan terasa sampe seluruh badan. Nikmat bangeet bikin rileks badan, hati nyaman, dan pikiran jernih. Surga dunia.
6. Saat tandem nursing juga terjadi interaksi proses belajar, lho. Biasanya sambil menyusui, kita bisa nyanyi bareng (walau suara pas-pasan tapi tetap paling merdu di telinga si kembar :D) atau karena saya muslim, membiasakan baca doa sebelum tidur. Pengalaman anak pertama dulu, mereka bisa menghafal lebih cepat saat proses menyusui, karena perhatian si kembar terpusat pada aktivitas bundanya.
7. Karena terbiasa tandem nursing, bisa memengaruhi aktivitas si kembar yang lain. Misalnya mereka lebih sering main bareng-bareng, makannya juga bareng, dan mandi juga kadang-kadang bareng. Lumayan menghemat waktu dan tenaga.
8. Sambil tandem nursing, saya bisa membandingkan keadaan fisik sikembar. Ini buat jaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa. Misalnya mengelus kepala, kita bisa tahu kalau ada benjolan atau apa pun yang berbeda. Elus-elus pipinya, bisa diliat seandainya ada ruam/jerawat/biang keringat. Pijat punggungnya (ini favorit si kembar ... dijamin bisa langsung pulas tertidur), atau tangannya, bisa keliatan bekas gigitan serangga atau jika ada lebam.
Awalnya memang tidak mudah untuk tandem nursing si kembar, tapi lama-lama terbiasa. Lebih asyik lagi jika didukung oleh suami dan keluarga. Selamat menikmati momen terindah dalam hidup ya, Mommies .... *peluk sayang*