Sabtu, 23 Juli lalu, Plot Point, Buah Hati Books dan Mommies Daily mengadakan talkshow Jago Menulis Demi Masa Depan di Giggle, FX Lifestyle Center.
Pembicara pada talkshow hari itu adalah Najelaa Shihab, praktisi pendidikan dan penulis novel best seller, Clara Ng. Serunya, saat para orangtua talkshow, anak-anak mengikuti workshop menulis yang dibimbing oleh Salman Aristo, penulis skenario film dan sutradara beserta istrinya, Gina S. Noer yang juga penulis skenario dan CEO dari sekolah menulis Plot Point.
Tema talkshow ini memang terkesan agak berat dan tak terlalu umum untuk orangtua kebanyakan. Tapi bagi saya, kemampuan menulis memang sangat penting dimiliki bagi semua orang, bukan berarti mendorong anak atau diri saya sendiri nantinya jadi penulis, ya, tapi ini memang salah satu life skill yang wajib.
Berikut ini rangkuman tweet sepanjang acara tersebut dan beberapa poin yang saya tangkap dari talkshow menulis kali ini.
Kemampuan membaca & menulis = meningkatkan kemampuan berpikir, emosi, dan sosial #MDevent
Ubah mindset, #menulis itu bukan beban, tapi menyenangkan! #MDevent
Anak dengan gaya belajar dan ekspresi yang berbeda, punya proses dan gaya #menulis yang berbeda. Kadang ini yang belum bisa diakomodir oleh sekolah/ortu #MDevent
Twit di atas, berdasarkan cerita Najelaa Shihab, di mana ketiga anaknya memiliki perbedaan dalam proses menulis. Salah satu anak beliau, butuh waktu lama untuk menentukan ide atau kerangka cerita sementara anak yang lain bisa menentukan kerangka tulisan sembari proses menulis berjalan.
Jika para orangtua menyadari karakter anak, maka nggak akan ada lagi marah-marah karena anak nggak mau belajar atau saat di sekolah terkesan 'lambat' jika ada tugas menulis.
Dengan #menulis anak memiliki kemampuan observasi terhadap suatu hal, membantu otak berpikir secara runut #MDevent
#Menulis membantu mengekspresikan emosi, pemecahan masalah atau menjembatani komunikasi topik-topik sulit misal, seks/ pacaran #MDevent
#Menulis bisa membuat anak memandang masalah dari sudut pandang yang berbeda (perspektif) #MDevent
Bagaimana memilih karya tulis yang baik? Ide, organisasi/ alur penulisan, pemilihan kata, kelancaran kalimat, dan gaya penulisan #menulis #MDevent
Hargai cara anak bercerita, penulis yang kuat biasanya memiliki style mereka sendiri #menulis #MDevent
Masalah konvensi alias tanda baca, spasi, atau masalah teknikal lainnya, menjadi perhatian terakhir saat mengajak anak #menulis #MDevent
Mengajak anak #menulis pertama dengan memperkenalkan pada buku-buku yang berkualitas, lalu mulai dengan topik-topik yang relevan dengan kehidupannya #MDevent
Sekarang Mbak @clara_ng memulai presentasinya dengan menceritakan sejarah #menulis pd manusia. Menarik banget! #MDevent
#menulis merupakan salah 1 bentuk kebudayaan manusia sejak manusia ada di muka bumi #MDevent
Saat #menulis biasanya kita sambil berpikir. Sehingga bisa dikatakan tulisan jadi salah 1 bentuk komunikasi yang sempurna #MDevent
#menulis bermanfaat praktis. Misal, kalo belanja bulanan, mommies akan lebih terorganisir jika mencatat kebutuhan lebih dulu kan? #MDevent
#Menulis bisa digunakan sebagai media sosialisasi. Berapa banyak mommies yang saling kenal via tulisan baik twitter/ blog/ forum & milis? #MDevent
Anak belum bisa #menulis? Menggambar bagi anak-anak adalah ungkapan pikirannya. Hargai karya mereka yang mungkin di mata kita berupa coretan saja #MDevent
Butuh minimal 10 th bagi seorang anak belajar #menulis dengan rapi,baik dan benar. Makanya kurang tepat menuntut anak kelas 1 SD untuk sempurna #MDevent
Cara merespon/mengarahkan anak #menulis, orangtua menulis juga. Jadi ga cuma nyuruh ina itu, tapi contohkan :) #MDevent
Gimana, Moms, makin tertarik mengajak anak menulis, kan?