banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Bernyanyi Sambil Belajar ala Cinta

author

alfa.kurnia26 Jul 2011

Bernyanyi Sambil Belajar ala Cinta

Sejak bayi, Cinta paling suka kalau diajak "ngobrol" dengan suara yang dilagukan seperti bernyanyi, mengaji atau dibacakan doa-doa serta surat pendek. Jadi meskipun saya ini buta nada dans bersuara fals, tidak lanta mengurangi kepercayaan diri ketika bernyanyi untuk Cinta, apalagi menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, bagi bayi suara ibunya adalah suara yang paling merdu. Yah, walaupun fals kan nyanyinya penuh cinta, ya? *ngeles*.

Saya sendiri yang awalnya cuma nyanyi lagu-lagu anak yang sudah umum sebagai cara berkomunikasi dan menghibur Cinta, akhirnya jadi iseng mengganti lirik lagu-lagu itu dan menjadikannya sarana penyampai pesan atau belajar sesuai dengan kebutuhan dan keadaan kami saat itu. Misalnya lagu Nina Bobo yang sudah sangat kondang itu, diganti liriknya jadi "Cinta bobo... oh Cinta bobo, hari sudah malam, waktunya tidur. Bobo bobo Cintaku sayang, besok pagi kita bermain lagi" untuk mengenalkan konsep pagi dan malam.

Lagu yang sama juga bisa diganti liriknya menjadi, "Cinta cantik, oh Cinta pintar, kalau sudah besar jadi anak sholehah. Mama sayang dan papa sayang, anak baik hati si Nadja Aluna" sebagai doa sekaligus menanamkan afirmasi positif. Dua lagu itu jadi lagu pengantar tidur wajib dan kesukaan Cinta sejak dia masih bayi banget. Selain itu juga bisa menenangkan saat saya sudah lelah, sedih dan marah karena Cinta yang kolik suka nangis nggak berhenti-berhenti waktu malam. Dengan menyanyikan lagu itu sambil mengayun-ayunkannya di gendongan, saya bisa ikut tenang. Dan ketika saya tenang, biasanya Cinta juga ikut berhenti nangis lalu tertidur. See, bahkan sebuah lagu sederhana pun bisa membawa efek yang luar biasa.

Saat ingin menyampaikan sesuatu seperti pentingnya gosok gigi, asyiknya mandi atau di saat sudah kehabisan cara mengajaknya sikat gigi misalnya, saya ajak bernyanyi lagu "Aku Gigi" yang jadi jingle iklan pasta gigi atau "Bangun tidur". Sering juga mengganti lirik lagu Mandi Pagi menjadi "Mandi pagi cibang cibung, pakai sabun asyik banget. Cuci muka, gosok badan, jangan lupa pake sampo." Kalau lagi belajar mengenal huruf dan membaca selain menyanyi lagu "ABC" yang sudah umum itu, kami juga suka bernyanyi lagu "I N I ini, I B U ibu, B U bu D I di Budi, dibaca Ini Ibu Budi" Kadang kami mengarang lagu sendiri dengan nada suka-suka sesuai dengan abjad dan kosa kata yang lagi dipelajari. Jadi aneh memang, maklum wong bukan komposer lagu tapi tetap seru, lho. Lagipula, bernyanyi bisa bikin suasana ceria buat kami berdua dan aktivitas jadi sangat menyenangkan.

Karena terbiasa bernyanyi, mendengar lagu dan mengganti lirik lagu, Cinta jadi suka juga melakukan hal serupa. Musik yang sekali dua kali dia dengar bisa diganti-ganti liriknya sesuai apa yang sedang dia pikirkan. Cinta juga pede aja nyanyi lagu ciptaannya sendiri di depan orang banyak sambil nari-nari a la balerina.Tidak sangka, deh, dari aktivitas sederhana seperti bernyanyi dengan hati bisa mengasah kreativitas, keberanian, dan kepercayaan diri.

Belakangan saya baru tahu kalau informasi yang disampaikan lewat lagu dan musik lebih mudah dicerna dan diingat oleh bayi dan balita. Mungkin, nih, ya karena saat bernyanyi kita biasanya dalam keadaan senang dan (mengutip kata-kata ibu Elly Risman) otak menyerap lebih banyak saat hati senang. Jadi jangan heran kalau anak lebih banyak diajak menyanyi dan menari sama guru-gurunya di kelompok bermain dan TK, karena itu memang cara belajar yang paling efektif sekaligus menyenangkan. Kok bisa? Secara ilmiahnya, tingkat konsentrasi balita masih rendah dan mereka mudah sekali teralih perhatiannya ke hal-hal yang lebih menarik. Nah, dengan menyanyikan sebuah lagu yang sesuai dengan tema pelajaran membuat anak jadi tertarik untuk terlibat dalam proses belajar mengajar.

Bernyanyi sama anak juga bisa meningkatkan ikatan batin antara orangtua atau pengasuh dengan anak, lho. Juga membuat anak merasa nyaman akan dirinya sendiri karena mereka bisa mengekspresikan perasaan dan melatih komunikasi. Jadi lupakan suara fals, anak nggak peduli kok, yang penting bersenang-senang bersama. Mari bernyanyi :)

Share Article

author

alfa.kurnia

Stay at home wife • mom-in-training • lifetime parenting learner • blogger


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan