banner-detik
SPONSORED POST

Menjaga Bahan Makanan Tetap Segar

author

Mommies Daily05 Jul 2011

Menjaga Bahan Makanan Tetap Segar

Setelah membahas mengenai cemaran bakteri pada produk pangan di artikel sebelumnya, sekarang kita bahas tentang cara menghindari akibat buruknya, ya!

Tapi sebelumnya, mari kita lihat cara mengenali makanan yang telah tercemar bakteri. Sebagian makanan yang telah tercemar bakteri memang menunjukkan tanda-tanda yang dapat dilihat mata.

Pada daging, misalnya, waspadalah terhadap cemaran bakteri jika daging yang akan dikonsumsi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • warna memucat
  • berlendir
  • berjamur
  • berbau busuk
  • rasa tidak enak
  • Sementara, pada ikan, tanda-tanda yang muncul adalah:

  • Adanya lendir di permukaan ikan
  • Insang memudar (pucat, tidak merah)
  • Mata tidak bening
  • Berbau busuk
  • Sisik mudah terkelupas
  • *gambar dari sini

    Jika produk daging dan ikan telah menunjukkan tanda-tanda di atas, ada baiknya untuk sama sekali tidak mengonsumsi produk. Namun, untuk produk yang belum tercemar, berikut adalah cara-cara untuk mencegah terjadinya cemaran bakteri:

  • Pilih bahan pangan dengan teliti. Jangan pilih bahan pangan yang telah rusak.
  • Biasakan mencuci tangan sebelum mengolah bahan pangan atau makan. Tidak perlu menggunakan sabun antibakteri apalagi yang mengandung triclocarban (TCC) dan triclosan. Triclosan adalah senyawa pestisida ringan yang dicurigai sebagai pencetus kanker. Walau penelitian masih harus diperdalam, ada baiknya dihindari saja. Lagipula, sabun semacam ini berlaku seperti antibiotik. Makin sering digunakan, makin membuat kebal bakteri/kuman sehingga tidak lagi berfungsi semestinya. Cukup gunakan sabun cuci tangan atau cuci piring biasa.
  • Cuci dan bersihkan bahan pangan dengan teliti sampai ke sudut-sudut tersembunyi.
  • Cuci perangkat olah dengan baik sebelum digunakan. Perhatikan juga bahwa perangkat yang terbuat dari kayu tidak berjamur.
  • Olah bahan pangan sesuai jenisnya. Misalnya:
  • Susu. Pilih yang sudah diproses UHT atau pasteurisasi dan dikemas kotak kedap udara. Ikuti panduan penyimpanan yang tertera di kemasan. Untuk susu segar, rebus terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
  • Telur. Pilih telur yang bersih cangkangnya. Simpan telur dalam lemari es bila baru akan digunakan lebih dari 3 hari ke depan.
  • Sayur. Rebus dalam suhu tinggi, tapi jangan terlalu lama supaya tidak merusak gizinya. Sayur bisa juga dikukus untuk mempertahankan nilai gizi.
  • Daging. Rebus dalam waktu yang cukup lama untuk mematikan spora yang tahan suhu tinggi. Perhatikan juga proses pencairan daging (defrosting). Jangan melakukan defrost langsung di suhu ruangan karena terlalu hangat dan mempercepat berbiaknya bakteri. Paling aman melakukan defrost di kulkas bawah, atau microwave dengan mode "defrost" atau "50% power". Defrost dengan air dingin mengalir juga aman.
  • Untuk menghindari kontaminasi silang, proses penyimpanan masing-masing bahan makanan juga harus diperhatikan.
  • Pisah-pisah bahan makanan berdasarkan kecepatan rusaknya. Bahan makanan yang seharusnya tahan lebih lama akan ikut rusak bila terpapar bahan yang telah rusak.
  • Jangan campur daging mentah dengan sayuran mentah dalam satu kemasan.
  • Daging-dagingan sebaiknya disimpan di lemari pembeku.
  • Jangan campur bahan mentah dengan bahan matang.
  • Sebaiknya tidak menginapkan nasi di dalam Magic Com/jar. Lebih baik simpan di lemari es untuk dipanaskan lagi besoknya. Suhu dan kelembaban Magic Com merupakan kondisi yang pas untuk berkembangnya mikroba.
  • Untuk makanan yang tersimpan lama, periksa setiap beberapa waktu sekali untuk memastikan tidak ada bagian/potongan yang rusak.
  • Penyimpanan makanan biasanya tergantung suhu tempat penyimpanan, bukan lama tahannya pangan. Karena bahan pangan yang bisa tahan seminggu misalnya, bila suhu di sekitarnya lebih tinggi dari biasanya, daya tahannya ikut turun jadi kurang dari seminggu.
  • Bila tidak yakin akan keamanan produk pangan yang tersimpan lama, buang saja. Kadang mencicipi sedikit risikonya sama besar dengan memakan produk pangan yang telah tercemar.

     

    sumber:

    http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-food-borne-illness/FA00043

    http://www.mayoclinic.com/health/food-poisoning/DS00981

    http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/652-bahaya-biologis-pada-bahan-pangan

     

    Share Article

    author

    Mommies Daily

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan