Saat kandungan saya berusia 12 minggu, detak jantung bayi saya tidak terdengar. Saya takut terjadi sesuatu dengan bayi saya. Terakhir saya menstruasi adalah tanggal 7 Januari 2011. Pada 3 April 2011, saya datang periksa dan mendapatkan berita tersebut di atas. Dua minggu setelahnya, saya diminta periksa kembali. Saya pun kembali datang pada tanggal 19 April 2011.
Saya bekerja di hotel, sering naik turun tangga (sekitar 11 anak tangga). Umur saya 22 tahun dengan berat badan 45 kg, dan tinggi badan 160 cm. Ini adalah kehamilan pertama saya.
Terima kasih sebelumnya - Erna
Dear Erna,
Bila dihitung dengan memakai dasar Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), dengan syarat siklus teratur 28 hari, maka usia kehamilanmu memang 12 minggu. Tetapi untuk menghitung usia hamil tidak hanya berdasarkan kapan HPHT, tapi juga berdasarkan pemeriksaan dokter dengan mengukur besar rahim dan pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG untuk menghitung usia kehamilan sebaiknya menggunakan USG Transvaginal dan dilakukan di bawah usia 10 minggu, karena faktor kesalahan untuk menentukan usia kehamilan kecil yaitu di bawah 5 hari. Pada pemeriksaan USG usia kehamilan 5-6 minggu dokter sudah dapat mendeteksi jantung janin dengan melihat adanya pulsasi di bagian embrio janin. Selanjutnya dokter tinggal mem-follow up perkembangan janin berdasarkan pemeriksaan yang pertama tadi.
Pada kasus Erna, memang saya kurang jelas mengenai kapan saat pertama periksa, dan apakah ada bagian embrio yg berpulsasi awalnya.
Bila pada pemeriksaan kehamilan setelah 6 minggu tidak ditemukan bagian embrio tapi hanya ditemukan kantung kehamilan maka hrs dilakukan observasi dan bila sampai 10 minggu tetap tidak ditemukan, maka kasus ini bisa disebut sebagai BLIGHTED OVUM. Tapi bila pernah ditemukan embrio yang berpulsasi dan pada pemeriksaan lanjut tidak berpulsasi, berarti ada kematian embrio.
Mengenai sebab, sangat multifaktorial. Dalam telaah ilmiah disebutkan bila terjadi sesuatu pada kehamilan di bawah 10 minggu, 80% disebabkan oleh genetik. Selebihnya ada faktor infeksi, kondisi bentuk rahim, penyakit sistemik berat, dll. Rasanya faktor keletihan akibat naik turun tangga hanya sebagai sebab penyerta bukan utama.
Demikian penjelasan dari saya mudah-mudahan dapat menambah wawasan Anda.
Salam,
Dr. Indrawati D SpOG